Selasa, 30 November 2010

Wine Halal

AMSTERDAM (Berita SuaraMedia) – Taner Tabak (35) telah berusaha memperoleh sertifikat Wine putih halal selama dua tahun, dan kini ia telah berhasil. "Kevserhelalwine" miliknya lolos tes dan mendapat sertifikat halal dari Kontrol Kualitas Halal (Halal Quality Control – HQC).

Pencarian Tabak akan anggur dengan kadar alkohol 0% dilakukan atas permintaan kaum Muslim. Pada pertemuan setiap hari Jumat, mereka tidak dapat minum bersama kolega dan teman-teman dan sebuah "Wine halal" dapat menjadi solusi bagi persoalan itu.

Tabak mempelajari proses pembuatan Wine bebas alkohol. Melalui sebuah proses teknis baru, yang membuatnya mendapatkan hak paten, Tabak, bekerjasama dengan sebuah perusahaan Jerman, berhasil membuat Wine bebas alkohol. Tabak mengatakan memang telah ada minuman Wine yang dikatakan bebas alkohol, namun mereka tidak lolos tes halal HQC karena masih mengandung sedikit alkohol.

HQC memiliki banyak syarat sebelum mereka memberikan sebuah sertifikat pada suatu produk. Sebuah permintaan tambahan untuk memperoleh sertifikat contohnya adalah peraturan higienis. Mereka mengerjakannya di bawah konsultasi dengan HQC. Tabak mengatakan, "Wine halal tidak dibuat begitu saja!"

Kelompok sasaran Tabak bukan hanya kaum Muslim, melainkan lebih luas lagi. "Yang juga menjadi sasaran saya adalah para wanita hamil, mereka yang terkena diabetes, mereka yang harus menyetir setelah menghadiri sebuah pesta dan karena itu tidak bisa minum alkohol dan sebagainya."

Di antara koleksi Tabak adalah Wine merah, putih, dan mawar, juga Wine yang berat. Ia yakin akan kelezatan rasa Wine nya dan baru-baru ini menantang seorang ahli Wine Nicolaas Klei untuk datang dan mencicipi anggurnya.

Nama kevser merujuk pada sebuah surat di Al Quran, jelas Tabak. Surat itu berbicara tentang Wine halal.

Tabak tidak khawatir akan penjualan Wine - nya. Negara-negara seperti Malaysia, Azerbaijan, Dubai, dan bahkan Arab Saudi telah menunjukkan ketertarikannya, ujar Tabak dengan antusias.

Tabak menjual Kevserhelalwine melalui perusahaan miliknya, Talay Wine Company, dengan harga rata-rata 6-7 euro (Rp. 90.000 – 100.000).

"Kami telah mengubah yang haram menjadi halal. Wine yang berasa seperti Wine tapi benar-benar bebas alkohol, dan kami memproduksinya," ujar Tabak.

Wine halal buatan Tabak bukan satu-satunya minuman beralkohol yang tidak mengandung alkohol. Tahun lalu, di Perancis diproduksi Chamalal, sampanye halal. Seperti sampanye pada umumnya, minuman ini juga terbuat dari Wine dan bergelembung, namun bebas alkohol.

Diluncurkan pada bulan September, tepat menjelang bulan suci Ramadhan tahun 2008, Chamala terbukti berhasil diterima di negara asal sampanye itu. Tidak ada satu acara pun yang akan lengkap tanpa kehadirannya.
Versi halal gelembung sampanye ini dijual dengan harga sekitar 60 euro (Rp. 900.000) per botol di beberapa restoran, namun jauh lebih murah jika membelinya di supermarket.

Penemu Chamalal, Rachid Gacem, mengatakan bahwa ia melihat adanya celah dalam pasar minuman beralkohol.

"Ketika saya datang ke pesta dan semua orang meminum alkohol, seperti sampanye, mereka seringkali menanyakan apakah saya mau minum satu gelas. Tapi kami (Muslim) tidak minum alkohol. Karena saya ingin menjadi bagian dari pesta, saya ingin meminum sesuatu yang seperti sampanye, tapi bukan sampanye."
Menanggapi minuman tersebut, tak semua Muslim lantas setuju. Beberapa di antara pemeluk Islam mempertanyakan bahkan meragukan kandungan isi Cham'alal. Seperti komentar-komentar di situs berita online yang menulis tentang peluncuran Cham'alal, yang salah satunya berbunyi, "Apakah itu benar-benar minuman Wine berkarbonasi?". (rin/iie/itn/fw/rpk/at) Dikutip oleh www.suaramedia.com

Sumber : suaramedia.com

Lihat juga:
Sate
Soto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar