Sushi pada awalnya merupakan makanan cepat saji, dijual di kedai kereta di pinggir jalan dan dapat makan di mana saja," ujar penggemar sushi Warren Ransom, pendiri www.sushifaq.com. "Makan dengan sumpit dianggap oleh banyak koki sushi Jepang sebagai etiket buruk, dan hanya benar-benar dilakukan di dunia Barat." Aneh, karena kita seringkali melakukan hal ini. Berikut adalah cara yang tepat menurut Ransom:
* Cara Mengambilnya :
Ambil sepotong sushi menggunakan beras kemudian dengan hati-hati balikkan atau dibalikkan ke samping. Mengambil ikan dengan nasi akan menolong agar tangan Anda tidak berbau ikan.
* Celupkan
Celupkan ikan dalam kecap. Jangan ikut mencelupkan nasinya, hal ini akan menghilangkan rasa kedelai dan membuat nasi akan berantakan pada kecap.
Buka Mulut Anda Lebar-lebar
Tempatkan sushi di mulut Anda sehingga topping dari sushi(bagian ikan) mengenai lidah Anda terlebih dahulu. Rasa dari ikan tentu merupakan alasan Anda untuk makan sushi. Selain itu, Anda pasti tidak ingin menurunkan selera makan Anda dengan membuat nasi terlebih dahulu lunak di lidah Anda.
* Makan dalam Dua Gigitan
Makanlah sushi dalam dua gigitan. Tidak sopan untuk meletakkan kembali setengah potongan sushi kembali ke piring Anda.
* Dapatkan acar
Bersihkan lidah Anda dengan sepotong acar sebelum pindah ke menu sushi lainnya. Atau bir, jika Anda berkenan.
Sumber : menshealth.co.uk
Lihat juga:
Sate
Steak
Tampilkan postingan dengan label sushi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sushi. Tampilkan semua postingan
Rabu, 01 Desember 2010
Selasa, 30 November 2010
Dim Sum Enak yang Membuat Beruntung
Kalau kenal Dim Sum hanya bakpao, hakau dan siomai, berarti kini saatnya Anda menggali ilmu baru. Beragam variasi Dim Sum baru dari Hong Kong dan Shanghai bakal dibeberkan rahasia pembuatannya oleh sang chef. Anda berpraktek langsung dengan bimbingan sang Dim Sum chef, dan menggali dapat ilmu sebanyak mungkin. Kami hanya menyediakan 20 (dua puluh) tempat untuk pencinta Dim Sum sejati!!!
Dim Sum, penganan mungil yang berasal dari Cina Selatan dan populer di HongKong ini memang mengalami perkembangan yang dahsyat. Kini, dengan mudah kita sarapan Dim Sum baik dari kelas kaki lima sampai kelas resto khusus. Beragam Dim Sum juga ditawarkan dalam berbagai harga. Nah, jika Anda berniat memulai usaha baru dan berharap mendapatkan bisnis baru yang menjanjikan, Dim Sum bisa jadi pilihan. Mengingat penggemar Dim Sum pun makin lama makin luas dan banyak. Seperti tahun silam, tahun ini kami juga memilihkan materi cooking class dengan pilihan varian Dim Sum yang lebih beragam. Mulai dari Dim Sum yang dikukus, digoreng hingga yang dimatangkan dengan sedikit minyak (pan fried). Chef Lauw Pak Wai dari Tien Chao Restaurant, Hotel Gran Melia Jakarta, bersedia meluangkan waktu untuk membeberkan rahasia pembuatan Dim Sum yang enak, cantik dan tidak terlalu berlemak. Dim Sum jenis inilah yang digemari oleh banyak orang di dunia saat ini.
Secara khusus sang Dim Sum chef, memilihkan 5 (lima) jenis Dim Sum yaitu : Mixed Vegetable Dumpling, Fish Dumpling serta Minced Beef Dumpling. Tiga jenis dumpling ini memiliki bentuk yang unik dan cara pembuatan yang menarik. Bukan hanya itu isian dumpling pun memiliki variasi yang lebih menyehatkan. Kecuali dikukus juga memakai bahan sayuran dan ikan. Untuk 2 Dim Sum yang lain; Chicken Shrimp Dumpling yang dimatangkan dengan sedikit minyak dan Sesame Seed Seafood Roll yang renyah dan gurih karena digoreng. Kedua Dim Sum unik ini juga bakal menggoyang lidah karena lezatnya.
Cooking class ini memerlukan ketelitian maka kelas akan diadakan dengan sistem hands on alias praktek langsung. Karena itu pula kami hanya membuka 20 (dua puluh) tempat untuk mereka yang benar-benar berminat. Setelah berpraktek membuat dim sum, seperti biasa, acara akan ditutup dengan makan siang bermenu komplet dan bisa mencicipi makanan sepuas hati termasuk aneka sajian BBQ khas Cina.
Ada baiknya, catat dahulu waktunya agar Anda bisa mengatur; Sabtu, 26 Januari 2008, pukul 09.30-14.00 WIB, di Tien Chao Restaurant, Hotel Gran Melia Jakarta, lantai 1, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Agar tak kehabisan tiket, segera saja daftarkan diri Anda di sini! Kami hanya akan memberikan tempat bagi mereka yang benar-benar berminat. Karena itu setelah pendafaran, mohon segera membereskan urusan administrasi! (ely/Odi)
Sumber : Odilia Winneke - detikFood
Lihat juga:
Burger King
Sushi
Dim Sum, penganan mungil yang berasal dari Cina Selatan dan populer di HongKong ini memang mengalami perkembangan yang dahsyat. Kini, dengan mudah kita sarapan Dim Sum baik dari kelas kaki lima sampai kelas resto khusus. Beragam Dim Sum juga ditawarkan dalam berbagai harga. Nah, jika Anda berniat memulai usaha baru dan berharap mendapatkan bisnis baru yang menjanjikan, Dim Sum bisa jadi pilihan. Mengingat penggemar Dim Sum pun makin lama makin luas dan banyak. Seperti tahun silam, tahun ini kami juga memilihkan materi cooking class dengan pilihan varian Dim Sum yang lebih beragam. Mulai dari Dim Sum yang dikukus, digoreng hingga yang dimatangkan dengan sedikit minyak (pan fried). Chef Lauw Pak Wai dari Tien Chao Restaurant, Hotel Gran Melia Jakarta, bersedia meluangkan waktu untuk membeberkan rahasia pembuatan Dim Sum yang enak, cantik dan tidak terlalu berlemak. Dim Sum jenis inilah yang digemari oleh banyak orang di dunia saat ini.
Secara khusus sang Dim Sum chef, memilihkan 5 (lima) jenis Dim Sum yaitu : Mixed Vegetable Dumpling, Fish Dumpling serta Minced Beef Dumpling. Tiga jenis dumpling ini memiliki bentuk yang unik dan cara pembuatan yang menarik. Bukan hanya itu isian dumpling pun memiliki variasi yang lebih menyehatkan. Kecuali dikukus juga memakai bahan sayuran dan ikan. Untuk 2 Dim Sum yang lain; Chicken Shrimp Dumpling yang dimatangkan dengan sedikit minyak dan Sesame Seed Seafood Roll yang renyah dan gurih karena digoreng. Kedua Dim Sum unik ini juga bakal menggoyang lidah karena lezatnya.
Cooking class ini memerlukan ketelitian maka kelas akan diadakan dengan sistem hands on alias praktek langsung. Karena itu pula kami hanya membuka 20 (dua puluh) tempat untuk mereka yang benar-benar berminat. Setelah berpraktek membuat dim sum, seperti biasa, acara akan ditutup dengan makan siang bermenu komplet dan bisa mencicipi makanan sepuas hati termasuk aneka sajian BBQ khas Cina.
Ada baiknya, catat dahulu waktunya agar Anda bisa mengatur; Sabtu, 26 Januari 2008, pukul 09.30-14.00 WIB, di Tien Chao Restaurant, Hotel Gran Melia Jakarta, lantai 1, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Agar tak kehabisan tiket, segera saja daftarkan diri Anda di sini! Kami hanya akan memberikan tempat bagi mereka yang benar-benar berminat. Karena itu setelah pendafaran, mohon segera membereskan urusan administrasi! (ely/Odi)
Sumber : Odilia Winneke - detikFood
Lihat juga:
Burger King
Sushi
Senin, 29 November 2010
Original Sushi
The original type of Sushi, classified today as nare-zushi (馴れ寿司, 熟寿司), first developed somewhere in Southeast Asia, disseminating to Japan. Fish was salted and wrapped in fermented rice, a traditional lacto-fermented rice dish. Nare-zushi was made of this gutted fish stored in fermented rice for preservation. Nare-zushi was stored for fermentation for a few months then removed. The fermented rice was discarded and fish was the only part consumed. This early Sushi became a great source of protein.
The Japanese preferred to eat the fish with the rice, known as namanare or namanari (生成, なまなれ, なまなり). During the Muromachi period namanare was the most popular type of sushi. Namanare was partly raw fish wrapped in rice, consumed fresh, before it lost its flavor. This new way of consuming fish was no longer a form of preservation but rather a new dish in Japanese cuisine.
During the Edo era (the early modern period, 1603 to 1868 in Japan), a third type of Sushi was introduced, haya-zushi (早寿司, 早ずし). Haya-zushi was assembled so that both rice and fish could be consumed at the same time, and the dish became unique to Japanese culture. It was the first time that rice was not being used for fermentation. Rice was now mixed with vinegar. Fish, vegetables and dried preserved foods would be added. This type of sushi is still very popular today. Each region utilizes local flavors to produce a variety of Sushi that has been passed down for many generations.
When Tokyo was still being called Edo, at the beginning of the 19th century, mobile food stalls became the dominant food service. During this period nigiri-zushi (握り寿司) was introduced. Nigiri-zushi is the most common type of sushi in the todays Sushi restaurants. It is an oblong mound of rice with a slice of fish draped over it. After the Great Kanto earthquake in 1923, nigiri- Sushi chefs lost their jobs and spread throughout Japan and popularised the dish throughout the country.
Today the Sushi dish internationally known as "Sushi" (nigirizushi; Kantō variety) is a fast food invented by Hanaya Yohei (華屋与兵衛; 1799 - 1858) at the end of Edo period in today's Tokyo (Edo). People in Tokyo were living in haste even a hundred years ago. The nigirizushi invented by Hanaya was not fermented and could be eaten using the fingers or chopsticks. It was an early form of fast food that could be eaten at a road side or in the theater.
Funazushi
Funazushi is a rare type of nare-zushi still prepared near lake Biwa, Shiga Prefecture. Eighteen generations of the Kitamura family have been preparing the dish (with eggs intact) at Kitashina since 1619.
Fresh funa (crucian carp from the lake) are scaled and gutted through their gills keeping the body (and often the eggs) of the fish intact. The fish are then packed with salt and aged for a year before being repacked annually in rice for up to four years. The resulting fermented fish may be served sliced thin or used as an ingredient in other dishes.
Source : en.wikipedia
See also:
Dim Sum
Soto
The Japanese preferred to eat the fish with the rice, known as namanare or namanari (生成, なまなれ, なまなり). During the Muromachi period namanare was the most popular type of sushi. Namanare was partly raw fish wrapped in rice, consumed fresh, before it lost its flavor. This new way of consuming fish was no longer a form of preservation but rather a new dish in Japanese cuisine.
During the Edo era (the early modern period, 1603 to 1868 in Japan), a third type of Sushi was introduced, haya-zushi (早寿司, 早ずし). Haya-zushi was assembled so that both rice and fish could be consumed at the same time, and the dish became unique to Japanese culture. It was the first time that rice was not being used for fermentation. Rice was now mixed with vinegar. Fish, vegetables and dried preserved foods would be added. This type of sushi is still very popular today. Each region utilizes local flavors to produce a variety of Sushi that has been passed down for many generations.
When Tokyo was still being called Edo, at the beginning of the 19th century, mobile food stalls became the dominant food service. During this period nigiri-zushi (握り寿司) was introduced. Nigiri-zushi is the most common type of sushi in the todays Sushi restaurants. It is an oblong mound of rice with a slice of fish draped over it. After the Great Kanto earthquake in 1923, nigiri- Sushi chefs lost their jobs and spread throughout Japan and popularised the dish throughout the country.
Today the Sushi dish internationally known as "Sushi" (nigirizushi; Kantō variety) is a fast food invented by Hanaya Yohei (華屋与兵衛; 1799 - 1858) at the end of Edo period in today's Tokyo (Edo). People in Tokyo were living in haste even a hundred years ago. The nigirizushi invented by Hanaya was not fermented and could be eaten using the fingers or chopsticks. It was an early form of fast food that could be eaten at a road side or in the theater.
Funazushi
Funazushi is a rare type of nare-zushi still prepared near lake Biwa, Shiga Prefecture. Eighteen generations of the Kitamura family have been preparing the dish (with eggs intact) at Kitashina since 1619.
Fresh funa (crucian carp from the lake) are scaled and gutted through their gills keeping the body (and often the eggs) of the fish intact. The fish are then packed with salt and aged for a year before being repacked annually in rice for up to four years. The resulting fermented fish may be served sliced thin or used as an ingredient in other dishes.
Source : en.wikipedia
See also:
Dim Sum
Soto
Minggu, 28 November 2010
Dua Jenis Minuman Wine
Wine memiliki dua jenis utama, yaitu anggur merah (red wine) dan anggur putih (white wine). Kedua jenis wine berasal dari jenis anggur yang digunakan. Warna wine tidak seperti warna jus anggur yang terlihat lebih bening. Kualitas warna minuman wine juga ditentukan beberapa hal lainnya.
Fermentasi menentukan warna wine. Walaupun red wine berasal dari anggur merah, warna merah wine diperoleh dari proses yang disebut perendaman (maceration). Red wine berasal dari anggur merah atau anggur hitam. Ratusan jenis buah anggur menghasilkan jenis minuman wine yang berbeda pula.
Jenis buah anggur sangat mempengaruhi rasa wine yang dihasilkan. White wine dapat difermentasi dari jenis anggur berwarna, dari anggur yang berwarna gelap hingga yang berwarna merah muda.
Salah satu jenis wine yang paling terkenal adalah cabaret sauvignon. Wine Cabaret sauvignon berasal dari wilayah Bordeaux, Prancis yang menghasilkan anggur merah. Red wine lain yang juga terkenal adalah Merlot wine.
Ada beberapa jenis wine dengan rasa cokelat dan cherry. Wine Grenache menjadi jenis anggur merah yang terkenal lainnya dari wilayah Burgundy Prancis. Grenache memiliki bahan dasar raspberries, mint dan cherry hitam. Jenis wine lain yang terkenal adalah Zinfandel yang dibuat di Eropa namun sebagian besar tanamannya tumbuh di wilayah California, Anerika Serikat.
Jenis white wine yang terkenal adalah Chardonnay. Wine ini mengandung vanila dan sedikit campuran buah. California menghasilkan jenis white wine Chenin Blancs. Chenin Blancs merupakan alternatif yang lebih murah dari Chardonnay. Chenin Blancs mengandung apel dan rempah-rempah lainnya. Jenis white wine lain adalah Pinot Gris. Pinot Gris berasal dari Oregon dan kaya aroma rempah-rempah. White wine Riesling berasal dari Jerman memiliki aroma buah.
White wine Zinfandel, merupakan jenis wine dengan rasa manis dari California. White Zinfandel diproses dari anggur merah Zinfandel yang dikupas kulitnya.
Sumber : Petti Lubis,Anda Nurlaila - vivanews.com
Lihat juga:
Sushi
Dim Sum
Fermentasi menentukan warna wine. Walaupun red wine berasal dari anggur merah, warna merah wine diperoleh dari proses yang disebut perendaman (maceration). Red wine berasal dari anggur merah atau anggur hitam. Ratusan jenis buah anggur menghasilkan jenis minuman wine yang berbeda pula.
Jenis buah anggur sangat mempengaruhi rasa wine yang dihasilkan. White wine dapat difermentasi dari jenis anggur berwarna, dari anggur yang berwarna gelap hingga yang berwarna merah muda.
Salah satu jenis wine yang paling terkenal adalah cabaret sauvignon. Wine Cabaret sauvignon berasal dari wilayah Bordeaux, Prancis yang menghasilkan anggur merah. Red wine lain yang juga terkenal adalah Merlot wine.
Ada beberapa jenis wine dengan rasa cokelat dan cherry. Wine Grenache menjadi jenis anggur merah yang terkenal lainnya dari wilayah Burgundy Prancis. Grenache memiliki bahan dasar raspberries, mint dan cherry hitam. Jenis wine lain yang terkenal adalah Zinfandel yang dibuat di Eropa namun sebagian besar tanamannya tumbuh di wilayah California, Anerika Serikat.
Jenis white wine yang terkenal adalah Chardonnay. Wine ini mengandung vanila dan sedikit campuran buah. California menghasilkan jenis white wine Chenin Blancs. Chenin Blancs merupakan alternatif yang lebih murah dari Chardonnay. Chenin Blancs mengandung apel dan rempah-rempah lainnya. Jenis white wine lain adalah Pinot Gris. Pinot Gris berasal dari Oregon dan kaya aroma rempah-rempah. White wine Riesling berasal dari Jerman memiliki aroma buah.
White wine Zinfandel, merupakan jenis wine dengan rasa manis dari California. White Zinfandel diproses dari anggur merah Zinfandel yang dikupas kulitnya.
Sumber : Petti Lubis,Anda Nurlaila - vivanews.com
Lihat juga:
Sushi
Dim Sum
Kamis, 25 November 2010
Ice cream Oen
Ice cream - Menyebut tempat wisata kuliner Kota Semarang, pastilah Toko Oen yang berada di jalan Pemuda menjadi restoran paling awal disebutkan. Toko yang sudah bertahan tiga generasi itu, dengan khas menyajikan menu-menu andalannya yang bahan maupun rasa terjaga secara turun temurun dan diyakini rasanya tidak pernah berubah dari dulu.
Toko Oen Semarang berdiri sejak tahun 1933, saat ini pemiliknya Yenni Kalalo merupakan generasi ketiga dari toko tersebut. Konsep restoran satu ini pun khas, dengan bangunan kunonya. Kalaupun ada penyegaran pada interiornya saja.
Toko Oen bagaikan ikon Semarang, setiap wisatawan khususnya dari Belanda yang berkunjung ke Semarang selalu mampir sejenak ke toko ini.
Saat ini Toko Oen bukan lagi identik dengan orang tua, saat kami datang dan ingin menikmati makanan di restoran tersebut ada beberapa anak muda datang di restoran yang didirikan oleh Liem Gien Nio, istri dari Oen Tjoen Hok itu.
Kebanyakan anak muda ini datang menikmati berbagai Ice cream yang ada di Toko Oen, menurut Antok Liem pengurus Toko Oen es krim yang paling banyak digemari Ice cream Oen Simphony dan Tutty Fruity.
Kedua Ice cream ini disajikan dengan bentuk yang sangat unik, untuk Oen Simphony ada permainan warna dalam penyajiannya dari Ice cream rasa coklat yang ditaruh paling bawah, ditingkat selanjutnya ada Ice cream rasa vanila, serta tidak ketinggalan roti lidah kucing.
Yang lebih menarik lagi ternyata resep pembuatan Ice cream ini sama dengan saat Toko Oen berdiri, Antok mengungkapkan resep yang dibuat sejak generasi pertama itu sengaja dipertahankan untuk menjaga rasa Ice cream tersebut.
"Dulu pernah diuji coba untuk beberapa bahan pembuat Ice cream dikurangi, ternyata rasa yang dihasilkan sangat berbeda. Sehingga sampai saat ini oleh generasi penerus Toko Oen tetap menggunakan resep Ice cream yang lama tanpa mengurangi sedikitpun komposisi bahan pembuatnya," ungkap Antok.
Resep Ice cream yang telah bertahan puluhan tahun itu ternyata memang sangat nikmat, Ice cream nya lumer dan lembut dimulut. Untuk rasa dari eIce cream itu sendiri sangatlah nikmat, tentunya Ice cream Oen Simphony seharga Rp 17.500 itu tidaklah mahal dan sepadan dengan rasa Ice cream itu sendiri.
Antok menambahkan menikmati Ice cream di Toko Oen sangatlah nikmat kalau diselingi nyemil beberapa roti khas buatan TOKO Oen seperti kaastengel (kue keju kering) dan kattetonge (kue lidah kucing). (Wisanggeni/CN13)
Sumber : suaramerdeka.com
Lihat juga:
Sushi
Hanamasa
Toko Oen Semarang berdiri sejak tahun 1933, saat ini pemiliknya Yenni Kalalo merupakan generasi ketiga dari toko tersebut. Konsep restoran satu ini pun khas, dengan bangunan kunonya. Kalaupun ada penyegaran pada interiornya saja.
Toko Oen bagaikan ikon Semarang, setiap wisatawan khususnya dari Belanda yang berkunjung ke Semarang selalu mampir sejenak ke toko ini.
Saat ini Toko Oen bukan lagi identik dengan orang tua, saat kami datang dan ingin menikmati makanan di restoran tersebut ada beberapa anak muda datang di restoran yang didirikan oleh Liem Gien Nio, istri dari Oen Tjoen Hok itu.
Kebanyakan anak muda ini datang menikmati berbagai Ice cream yang ada di Toko Oen, menurut Antok Liem pengurus Toko Oen es krim yang paling banyak digemari Ice cream Oen Simphony dan Tutty Fruity.
Kedua Ice cream ini disajikan dengan bentuk yang sangat unik, untuk Oen Simphony ada permainan warna dalam penyajiannya dari Ice cream rasa coklat yang ditaruh paling bawah, ditingkat selanjutnya ada Ice cream rasa vanila, serta tidak ketinggalan roti lidah kucing.
Yang lebih menarik lagi ternyata resep pembuatan Ice cream ini sama dengan saat Toko Oen berdiri, Antok mengungkapkan resep yang dibuat sejak generasi pertama itu sengaja dipertahankan untuk menjaga rasa Ice cream tersebut.
"Dulu pernah diuji coba untuk beberapa bahan pembuat Ice cream dikurangi, ternyata rasa yang dihasilkan sangat berbeda. Sehingga sampai saat ini oleh generasi penerus Toko Oen tetap menggunakan resep Ice cream yang lama tanpa mengurangi sedikitpun komposisi bahan pembuatnya," ungkap Antok.
Resep Ice cream yang telah bertahan puluhan tahun itu ternyata memang sangat nikmat, Ice cream nya lumer dan lembut dimulut. Untuk rasa dari eIce cream itu sendiri sangatlah nikmat, tentunya Ice cream Oen Simphony seharga Rp 17.500 itu tidaklah mahal dan sepadan dengan rasa Ice cream itu sendiri.
Antok menambahkan menikmati Ice cream di Toko Oen sangatlah nikmat kalau diselingi nyemil beberapa roti khas buatan TOKO Oen seperti kaastengel (kue keju kering) dan kattetonge (kue lidah kucing). (Wisanggeni/CN13)
Sumber : suaramerdeka.com
Lihat juga:
Sushi
Hanamasa
Rabu, 24 November 2010
Dim Sum di pagi Hari
Anda terburu-buru berangkat kerja dan tak sempat sarapan? Atau anda tipe yang tidak bisa makan karbohidrat di pagi hari? Kalau begitu, cobalah makan Dim Sum!
Dim sum adalah sejenis makanan camilan yang bergizi yang cukup untuk mengenyangkan perut anda. Tradisi Dim Sum berawal dari Kanton, Cina dimana Dim Sum selalu disajikan sebagai teman minum teh. Berawal dari kedai-kedai teh bagi para pengembara, Dim Sum selalu disajikan pada pagi hari sebagai bekal perjalanan mereka.
Pada perkembangannya sekarang, di beberapa negara seperti Hongkong, Dim Sum disajikan pada pagi hari sebagai hidangan sarapan dan biasanya hanya dijual hingga tengah hari saja. Menurut para ahli, Dim Sum sangatlah menyehatkan dan bergizi. Kini banyak orang yang memilih mengkonsumsi Dim Sum karena selain sehat juga praktis.
Dim sum memiliki beragam jenis, ada yang steamed Dim Sum (kukus) seperti bakpao, hakau (udang), cheong fun (dari tepung beras), siomai. Sedangkan yang goreng, antara lain lumpia udang, talas goreng, atau pangsit goreng.
Jika Anda ingin mencoba Dim Sum, sekedar sharing, berikut beberapa restoran Chinese yang memiliki macam-macam dim sum yang menurut Saya patut dicoba:
1. Samudera Restoran
Berbagai macam dim sum tersedia disini. Samudera selalu ramai dikunjungi jika weekend tiba sehingga Anda harus rela mengantri untuk dapat menikmati menu di sini. Menu rekomendasi: cheong fun dan siomai ayam.
2. Huang Ting Restoran
Restoran Chinese food ini juga punya banyak variasi dim sum. Saat weekend, koleksi dim sumnya lebih lengkap dari hari-hari biasa. Menu rekomendasinya: pangsit udang mayonaise dan siomai.
3. Ta Wan Restaurant
Walaupun variasi menu dim sum di sini cenderung sedikit, lumpia udang dari Ta Wan tetap patut dicoba! Selain itu, restoran ini juga terkenal dengan variasi buburnya yang tak kalah menggoda.
4. Daniang Dumpling
Yang unik dari restoran ini adalah penyajian dapurnya di depan sehingga bisa terlihat semua makanannya fresh langsung dimasak oleh sang koki. Menu yang saya rekomendasikan adalah Xiao lung bao, yaitu pangsit yang berbentuk bao, dalamnya berisi daging dan berkuah. Selain itu Anda juga bisa mencoba Sui Kiau, yaitu pangsit kukus yang berisi daging maupun sayuran.
5. Din Tai Fung
Menu yang paling populer dari Din Tai Fung adalah Xiao Lung Bao (sejenis adonan tepung yang berisi daging) dan bubur. Walaupun harganya relatif mahal, namun bagi anda yang menggemari Xiao Lung Bao, di sinilah tempat yang paling enak.
Ngomongin Dim Sum, perut Saya tiba-tiba jadi keroncongan. Hmm...Apakah Anda juga mulai tergoda oleh si mungil?
Sumber : viola kurniawati-urbanesia.com
Lihat juga:
Hanamasa
Sushi
Dim sum adalah sejenis makanan camilan yang bergizi yang cukup untuk mengenyangkan perut anda. Tradisi Dim Sum berawal dari Kanton, Cina dimana Dim Sum selalu disajikan sebagai teman minum teh. Berawal dari kedai-kedai teh bagi para pengembara, Dim Sum selalu disajikan pada pagi hari sebagai bekal perjalanan mereka.
Pada perkembangannya sekarang, di beberapa negara seperti Hongkong, Dim Sum disajikan pada pagi hari sebagai hidangan sarapan dan biasanya hanya dijual hingga tengah hari saja. Menurut para ahli, Dim Sum sangatlah menyehatkan dan bergizi. Kini banyak orang yang memilih mengkonsumsi Dim Sum karena selain sehat juga praktis.
Dim sum memiliki beragam jenis, ada yang steamed Dim Sum (kukus) seperti bakpao, hakau (udang), cheong fun (dari tepung beras), siomai. Sedangkan yang goreng, antara lain lumpia udang, talas goreng, atau pangsit goreng.
Jika Anda ingin mencoba Dim Sum, sekedar sharing, berikut beberapa restoran Chinese yang memiliki macam-macam dim sum yang menurut Saya patut dicoba:
1. Samudera Restoran
Berbagai macam dim sum tersedia disini. Samudera selalu ramai dikunjungi jika weekend tiba sehingga Anda harus rela mengantri untuk dapat menikmati menu di sini. Menu rekomendasi: cheong fun dan siomai ayam.
2. Huang Ting Restoran
Restoran Chinese food ini juga punya banyak variasi dim sum. Saat weekend, koleksi dim sumnya lebih lengkap dari hari-hari biasa. Menu rekomendasinya: pangsit udang mayonaise dan siomai.
3. Ta Wan Restaurant
Walaupun variasi menu dim sum di sini cenderung sedikit, lumpia udang dari Ta Wan tetap patut dicoba! Selain itu, restoran ini juga terkenal dengan variasi buburnya yang tak kalah menggoda.
4. Daniang Dumpling
Yang unik dari restoran ini adalah penyajian dapurnya di depan sehingga bisa terlihat semua makanannya fresh langsung dimasak oleh sang koki. Menu yang saya rekomendasikan adalah Xiao lung bao, yaitu pangsit yang berbentuk bao, dalamnya berisi daging dan berkuah. Selain itu Anda juga bisa mencoba Sui Kiau, yaitu pangsit kukus yang berisi daging maupun sayuran.
5. Din Tai Fung
Menu yang paling populer dari Din Tai Fung adalah Xiao Lung Bao (sejenis adonan tepung yang berisi daging) dan bubur. Walaupun harganya relatif mahal, namun bagi anda yang menggemari Xiao Lung Bao, di sinilah tempat yang paling enak.
Ngomongin Dim Sum, perut Saya tiba-tiba jadi keroncongan. Hmm...Apakah Anda juga mulai tergoda oleh si mungil?
Sumber : viola kurniawati-urbanesia.com
Lihat juga:
Hanamasa
Sushi
Selasa, 23 November 2010
Sushi World
Penggemar Sushi akan melakukan apa saja untuk mendapatkan makanan favoritnya. Bahkan kalau diperlukan, antre dan membayar mahal pun tidak keberatan. Tapi untuk yang satu ini dijamin Anda tidak perlu antre. Harganya pun sangat terjangkau. Maklum, harga mahasiswa.
Sushi World layak menjadi salah satu tempat pilihan yang pas bagi penyuka sushi. Di restoran ini pengunjung bisa mencicipi aneka fusion sushi yang sedang digandrungi oleh kaum muda. Fusion sushi ini memiliki cita rasa yang beda, karena sudah mengalami sedikit perubahan, dengan cara memadukan bahan-bahan yang ada.
Pada dasarnya sushi merupakan makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi.
Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan yang disebut gyosho, yakni membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake.
"Kalau fusion sushi ditambah dengan bahan baru seperti mayones, alpukat, mangga, timun, bahkan cabai rawit. Sushinya pun bisa digoreng," ujar Rahandari (23) alias Riri, salah satu pemilik Sushi World.
Aneka ragam sushi disajikan dengan tampilan yang sangat menarik dan menggugah selera. Salah satu andalannya dragon roll. Dalamnya diisi dengan udang yang digoreng dan mayones lalu ditaburi dengan tepung tempura dan diberi alpukat di atasnya. Menu ini juga termasuk populer di banyak restoran sushi lainnya.
Meski dari segi jenis sama, namun dari isi dan penyajiannya dibuat berbeda. Paling penting, harganya bisa separuh dari harga restoran sushi ternama. Dragon roll ini dipatok dengan harga Rp 35.000.
Riri juga menyarankan untuk mencoba volcano. Sushi ini dilumuri saus merah lezat yang terbuat dari baby octopus dan saus mayo. Dalam gulungan sushi diisi dengan daging kepiting, mayones, dan alpukat. Bagi yang suka dengan rasa pedas, disarankan untuk berani mencoba kalimantan. Sushi ini berisi ikan sisamo, mayones, selada air, dan cabai rawit.
"Tak jarang juga ada konsumen yang memberi masukan kepada kami untuk dibuatkan jenis sushi tertentu yang pernah dicobanya di restoran lain. Kalau sekiranya cocok, tidak tertutup kemungkinan dimasukkan ke dalam daftar menu," ujar Riri lagi.
Ada pula jenis sushi yang disebut dengan gunkan, yakni nasi yang digulung lalu diberi topping ikan mentah, telur ikan atau belut di atasnya, dan dibungkus dengan nori sekelilingnya. Jenis lain adalah nigiri sushi, yakni sushi yang di atasnya diberi irisan ikan kemudian diikat dengan nori.
Sebagai teman makan sushi, paling klop dipadukan dengan wasabi. Sambal khas Jepang itu memang unik. Pasalnya, bahan sambal bukan dari cabai yang biasa kita makan, melainkan terbuat dari lobak Jepang yang apabila dicicipi akan muncul rasa pedas yang cukup menyengat di hidung.
Pengunjung yang tidak tahan rasa pedasnya bisa mencampur wasabi dengan shoyu, yaitu sejenis kecap jepang yang rasanya asin dan manis. Dilengkapi pula dengan gari, sejenis jahe berwarna merah muda.
Sebagai informasi, sushi dengan ikan yang telah melalui proses masak justru bernilai gizi baik, rendah kalori, dan rendah lemak. Sushi salmon mengandung vitamin D, dan bahan ketan pada sushi memberikan karbohidrat yang baik untuk tenaga.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr Iain Brownlee dari University of Newscastle, sushi juga populer sebagai makanan penurun berat badan.
Elemen yang memberikan manfaat tersebut adalah nori, rumput laut kering yang digunakan untuk membungkus sushi. Para peneliti Inggris mengatakan bahwa nori berpotensi mengurangi retensi lemak tubuh hingga 75 persen.
Sumber : wartakotalive.com - megapolitan.kompas.com
Lihat juga:
Hanamasa
Dim Sum
Sushi World layak menjadi salah satu tempat pilihan yang pas bagi penyuka sushi. Di restoran ini pengunjung bisa mencicipi aneka fusion sushi yang sedang digandrungi oleh kaum muda. Fusion sushi ini memiliki cita rasa yang beda, karena sudah mengalami sedikit perubahan, dengan cara memadukan bahan-bahan yang ada.
Pada dasarnya sushi merupakan makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi.
Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan yang disebut gyosho, yakni membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake.
"Kalau fusion sushi ditambah dengan bahan baru seperti mayones, alpukat, mangga, timun, bahkan cabai rawit. Sushinya pun bisa digoreng," ujar Rahandari (23) alias Riri, salah satu pemilik Sushi World.
Aneka ragam sushi disajikan dengan tampilan yang sangat menarik dan menggugah selera. Salah satu andalannya dragon roll. Dalamnya diisi dengan udang yang digoreng dan mayones lalu ditaburi dengan tepung tempura dan diberi alpukat di atasnya. Menu ini juga termasuk populer di banyak restoran sushi lainnya.
Meski dari segi jenis sama, namun dari isi dan penyajiannya dibuat berbeda. Paling penting, harganya bisa separuh dari harga restoran sushi ternama. Dragon roll ini dipatok dengan harga Rp 35.000.
Riri juga menyarankan untuk mencoba volcano. Sushi ini dilumuri saus merah lezat yang terbuat dari baby octopus dan saus mayo. Dalam gulungan sushi diisi dengan daging kepiting, mayones, dan alpukat. Bagi yang suka dengan rasa pedas, disarankan untuk berani mencoba kalimantan. Sushi ini berisi ikan sisamo, mayones, selada air, dan cabai rawit.
"Tak jarang juga ada konsumen yang memberi masukan kepada kami untuk dibuatkan jenis sushi tertentu yang pernah dicobanya di restoran lain. Kalau sekiranya cocok, tidak tertutup kemungkinan dimasukkan ke dalam daftar menu," ujar Riri lagi.
Ada pula jenis sushi yang disebut dengan gunkan, yakni nasi yang digulung lalu diberi topping ikan mentah, telur ikan atau belut di atasnya, dan dibungkus dengan nori sekelilingnya. Jenis lain adalah nigiri sushi, yakni sushi yang di atasnya diberi irisan ikan kemudian diikat dengan nori.
Sebagai teman makan sushi, paling klop dipadukan dengan wasabi. Sambal khas Jepang itu memang unik. Pasalnya, bahan sambal bukan dari cabai yang biasa kita makan, melainkan terbuat dari lobak Jepang yang apabila dicicipi akan muncul rasa pedas yang cukup menyengat di hidung.
Pengunjung yang tidak tahan rasa pedasnya bisa mencampur wasabi dengan shoyu, yaitu sejenis kecap jepang yang rasanya asin dan manis. Dilengkapi pula dengan gari, sejenis jahe berwarna merah muda.
Sebagai informasi, sushi dengan ikan yang telah melalui proses masak justru bernilai gizi baik, rendah kalori, dan rendah lemak. Sushi salmon mengandung vitamin D, dan bahan ketan pada sushi memberikan karbohidrat yang baik untuk tenaga.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr Iain Brownlee dari University of Newscastle, sushi juga populer sebagai makanan penurun berat badan.
Elemen yang memberikan manfaat tersebut adalah nori, rumput laut kering yang digunakan untuk membungkus sushi. Para peneliti Inggris mengatakan bahwa nori berpotensi mengurangi retensi lemak tubuh hingga 75 persen.
Sumber : wartakotalive.com - megapolitan.kompas.com
Lihat juga:
Hanamasa
Dim Sum
Minggu, 21 November 2010
Ayo makan Dim Sum di Oenpao
Sering aku lihat gerai Oenpao yang menyajikan masakan Dim Sum dan lainnya di beberapa lokasi di Jakarta ini namun belum sempat mencobanya. Sampai akhirnya aku ketahui tempat asal Kedai Oenpao ini pertama kali didirikan di pasar modern BSD (Bumi Serpong Damai).
Berhubung nama pasar modern BSD ini cukup ‘beken’ di kalangan teman-teman, maka kujejakkan kaki ke sana untuk menengok pasar ini. Setelah keliling, pilihan kuliner jatuh pada Kedai Oenpao ini.
Kedai yang paling rapi versi pasar yang pernah kulihat. Dari desain yang menarik tetapi tidak meninggalkan bangku dan meja panjang, ciri khas lokasi tempat makan yang mempunyai tempat terbatas.
Kami memesan siomay, hakau, ceker ayam, mie pangsit, mie ayam plus es teh tawar. Tidak ketinggalan cheese cake, tiramisu cake, ‘tape’ cake.
Sambil menunggu makanan kami cicipi kue-kue. Walaupun diberi mana dalam bahasa Inggris, rasa dan adonan tetap seperti kue-kue pasar Indonesia. Nilai 7 kuberikan untuk cemilan/jajan pasar ini.
Dim Sum-pun datang. Rasanya biasa saja tetapi masih boleh dikatakan memenuhi kriteria Dim Sum. Dari tiga macam Dim Sum yang kami pesan, hakau yang paling aku suka.
Sampailah pada menu utama, mie ayam dan mie pangsit. Sayang cara memasaknya tidak standar. Yang satu terlalu lorok (terlampai matang) sehingga rasanya seperti karet. Sedang yang satunya oke. Aku ambil contoh yang tidak gagal saja ya. Secara rasa biasa saja. Yang terasa unik adalah mie-nya halus, biasanya orang menamakannya seperti mie hongkong. Nilai 6 kuberikan.
Untuk harga semangkok bakmi berkisar sekitar Rp. 18.000,- dan Dim Sum Rp. 6.000,- per porsi. Tentunya bukan harga yang murah untuk sebuah jajan pasar. Mungkin jika kita masuk gerai-gerai lain yang sudah ber-AC dan lebih nyaman untuk santai, hal itu bisa dimasukan untuk harga sebuah kenyamanan.
Jika aku suruh mencoba lagi. Hmmm…..ada mie dan Dim Sum yang lebih enak untuk harga yang sama. Yang patut diajungkan jempol adalah setelah lima tahun sebuah kedai Dim Sum dan mie di sebuah pasar akhirnya bisa menjadi gerai yang nyaman di gedung-gedung dan digemari oleh orang banyak.
Sumber : Melani - wikimu.com
Lihat juga :
Sushi
Steak
Berhubung nama pasar modern BSD ini cukup ‘beken’ di kalangan teman-teman, maka kujejakkan kaki ke sana untuk menengok pasar ini. Setelah keliling, pilihan kuliner jatuh pada Kedai Oenpao ini.
Kedai yang paling rapi versi pasar yang pernah kulihat. Dari desain yang menarik tetapi tidak meninggalkan bangku dan meja panjang, ciri khas lokasi tempat makan yang mempunyai tempat terbatas.
Kami memesan siomay, hakau, ceker ayam, mie pangsit, mie ayam plus es teh tawar. Tidak ketinggalan cheese cake, tiramisu cake, ‘tape’ cake.
Sambil menunggu makanan kami cicipi kue-kue. Walaupun diberi mana dalam bahasa Inggris, rasa dan adonan tetap seperti kue-kue pasar Indonesia. Nilai 7 kuberikan untuk cemilan/jajan pasar ini.
Dim Sum-pun datang. Rasanya biasa saja tetapi masih boleh dikatakan memenuhi kriteria Dim Sum. Dari tiga macam Dim Sum yang kami pesan, hakau yang paling aku suka.
Sampailah pada menu utama, mie ayam dan mie pangsit. Sayang cara memasaknya tidak standar. Yang satu terlalu lorok (terlampai matang) sehingga rasanya seperti karet. Sedang yang satunya oke. Aku ambil contoh yang tidak gagal saja ya. Secara rasa biasa saja. Yang terasa unik adalah mie-nya halus, biasanya orang menamakannya seperti mie hongkong. Nilai 6 kuberikan.
Untuk harga semangkok bakmi berkisar sekitar Rp. 18.000,- dan Dim Sum Rp. 6.000,- per porsi. Tentunya bukan harga yang murah untuk sebuah jajan pasar. Mungkin jika kita masuk gerai-gerai lain yang sudah ber-AC dan lebih nyaman untuk santai, hal itu bisa dimasukan untuk harga sebuah kenyamanan.
Jika aku suruh mencoba lagi. Hmmm…..ada mie dan Dim Sum yang lebih enak untuk harga yang sama. Yang patut diajungkan jempol adalah setelah lima tahun sebuah kedai Dim Sum dan mie di sebuah pasar akhirnya bisa menjadi gerai yang nyaman di gedung-gedung dan digemari oleh orang banyak.
Sumber : Melani - wikimu.com
Lihat juga :
Sushi
Steak
Senin, 15 November 2010
Ice cream dan susu memperngaruhi kesuburan?
Di balik kelezatan Ice cream ada sebuah dampak buruk yang mungkin belum banyak orang tahu, yakni mengurangi kesuburan. Ah, masa sih? Meski agak sulit dipercaya, namun sebuah penelitian yang dibuat oleh peneliti dari Nurses Health Study Harvard School of Public Health, AS, ini menyebutkan bahwa terlalu banyak Ice cream dan produk makanan lain yang mengandung susu bisa meningkatkan risiko infertil.
Menurut para peneliti tersebut, perempuan yang mengonsumsi dua atau lebih makanan yang mengandung susu setiap hari, cenderung sulit hamil karena tidak adanya proses ovulasi. Sementara itu, mereka yang mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung susu sekali tiap hari, hanya 27 persen yang mengalami masalah ini. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam jurnal European Human Reproduction minggu ini.
Namun para peneliti juga mengingatkan agar hasil riset ini jangan dipercaya seratus persen karena riset ini hanya didasarkan pada wawancara dengan responden perempuan, bukan riset ilmiah yang secara khusus meneliti Ice cream. “Inti dari publikasi hasil riset ini adalah agar perempuan tidak berlebihan mengkonsumsi Ice cream setiap harinya,” kata ketua peneliti, Dr Jorge Chavarro dari Harvard.
Hasil penelitian ini juga dipertanyakan oleh kalangan para peneliti sendiri. Menurut mereka, para periset itu tidak berhasil menemukan kaitan antara infertiliti dan produk olahan susu secara umum. “Berat badan yang terlalu ekstrem, baik itu terlalu kurus atau terlalu gemuk, yang akan meningkatkan risiko sulit hamil,” kata Dr.William Gibbons, presiden Society for Assisted Reproductive Technology. Menurutnya, makan berlebihan memang tak baik, tapi diet terlalu ketat juga sama buruknya untuk proses reproduksi. (indonesiaindonesia - doktersehat.com)
Lihat juga :
Sate
Sushi
Menurut para peneliti tersebut, perempuan yang mengonsumsi dua atau lebih makanan yang mengandung susu setiap hari, cenderung sulit hamil karena tidak adanya proses ovulasi. Sementara itu, mereka yang mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung susu sekali tiap hari, hanya 27 persen yang mengalami masalah ini. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam jurnal European Human Reproduction minggu ini.
Namun para peneliti juga mengingatkan agar hasil riset ini jangan dipercaya seratus persen karena riset ini hanya didasarkan pada wawancara dengan responden perempuan, bukan riset ilmiah yang secara khusus meneliti Ice cream. “Inti dari publikasi hasil riset ini adalah agar perempuan tidak berlebihan mengkonsumsi Ice cream setiap harinya,” kata ketua peneliti, Dr Jorge Chavarro dari Harvard.
Hasil penelitian ini juga dipertanyakan oleh kalangan para peneliti sendiri. Menurut mereka, para periset itu tidak berhasil menemukan kaitan antara infertiliti dan produk olahan susu secara umum. “Berat badan yang terlalu ekstrem, baik itu terlalu kurus atau terlalu gemuk, yang akan meningkatkan risiko sulit hamil,” kata Dr.William Gibbons, presiden Society for Assisted Reproductive Technology. Menurutnya, makan berlebihan memang tak baik, tapi diet terlalu ketat juga sama buruknya untuk proses reproduksi. (indonesiaindonesia - doktersehat.com)
Lihat juga :
Sate
Sushi
Minggu, 14 November 2010
Sushi Maki Enak
Maki mengacu pada setiap jenis Sushi yang dibuat di roll dengan nasi Sushi, panggang rumput laut nori, dan berbagai tambalan. The Kata maki berarti "roll", dan kebanyakan orang yang sudah makan Sushi telah dikonsumsi maki dalam beberapa bentuk atau lainnya. Beberapa bentuk maki, seperti uramaki, sangat kompleks, yang memerlukan perhatian koki terampil. Lain seperti temaki sangat mudah untuk membuat, dan sering dimakan di rumah dan di pertemuan sosial.
Maki Sushi datang dalam beberapa varietas, tergantung seberapa tebal gulungan dan bagaimana gulungan dibangun. Bentuk yang paling umum adalah gulungan hosomaki, atau tipis. gulungan tipis dibuat dengan membuat strip kecil beras Sushi dan bahan satu atau dua sepanjang satu sisi dari selembar nori dan kemudian menggulung itu erat untuk membentuk roll ramping. Hosomaki dipotong-potong kecil sebelum disajikan, dan biasanya disajikan di atas piring dengan beberapa jenis lain Sushi untuk kontras. Jenis hosomaki umum meliputi gulungan mentimun, gulungan wortel, dan roti tuna.
Tebal maki disebut futomaki, yang berarti Futomaki biasanya dibuat dengan bahan beberapa "roll gemuk.", Dan dapat setengah inci sebanyak satu dan satu (empat cm) di diameter. Futomaki sering dibuat vegetarian, dan umumnya termasuk bahan seperti kecambah, telur goreng, dan lobak lobak. Biasanya futomaki dipotong sebelum disajikan, meskipun juga disajikan dalam bentuk gulungan keseluruhan di beberapa festival tradisional.
Uramaki adalah roll ke luar, yang berarti bahwa beras Sushi ada di luar. Uramaki dibuat oleh layering sepotong nori dengan nasi Sushi dan kemudian membalik itu ke garis tepi bawah sisi lain dengan bahan. Kemudian maki itu yang digulung, dan biasanya dicelupkan ke dalam hiasan seperti benih ikan roe atau wijen. Uramaki sebenarnya lebih umum di luar Jepang, dan termasuk Sushi terkenal seperti California dan roti Philadelphia. (WiseGeek)
Lihat juga:
Burger King
Steak
Maki Sushi datang dalam beberapa varietas, tergantung seberapa tebal gulungan dan bagaimana gulungan dibangun. Bentuk yang paling umum adalah gulungan hosomaki, atau tipis. gulungan tipis dibuat dengan membuat strip kecil beras Sushi dan bahan satu atau dua sepanjang satu sisi dari selembar nori dan kemudian menggulung itu erat untuk membentuk roll ramping. Hosomaki dipotong-potong kecil sebelum disajikan, dan biasanya disajikan di atas piring dengan beberapa jenis lain Sushi untuk kontras. Jenis hosomaki umum meliputi gulungan mentimun, gulungan wortel, dan roti tuna.
Tebal maki disebut futomaki, yang berarti Futomaki biasanya dibuat dengan bahan beberapa "roll gemuk.", Dan dapat setengah inci sebanyak satu dan satu (empat cm) di diameter. Futomaki sering dibuat vegetarian, dan umumnya termasuk bahan seperti kecambah, telur goreng, dan lobak lobak. Biasanya futomaki dipotong sebelum disajikan, meskipun juga disajikan dalam bentuk gulungan keseluruhan di beberapa festival tradisional.
Uramaki adalah roll ke luar, yang berarti bahwa beras Sushi ada di luar. Uramaki dibuat oleh layering sepotong nori dengan nasi Sushi dan kemudian membalik itu ke garis tepi bawah sisi lain dengan bahan. Kemudian maki itu yang digulung, dan biasanya dicelupkan ke dalam hiasan seperti benih ikan roe atau wijen. Uramaki sebenarnya lebih umum di luar Jepang, dan termasuk Sushi terkenal seperti California dan roti Philadelphia. (WiseGeek)
Lihat juga:
Burger King
Steak
Kamis, 11 November 2010
Steak Ayam Saus Jamur
Resep Steak Ayam dengan Saus Jamur
Bahan-bahan:
4 buah ayam fillet
1 butir telu
Susu sedikit
Tepung terigu sedikit
100 gram tepung panir
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Baubuk Paparika secukupnya
Bahan Saus:
1 buah Bawang Bombay
2 Sdm minyak
250 ml kaldu
1 lembar Bay Leaf
300 gram jamur
1 Sdm Peterseli
200 gram Kaldu Sapi
80 gram Whipping cream
2 Sdm Butter
Jinten sedikit
Babuk cabai secukupnya
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Cara membuat:
1. Taburkan garam, merica, dan bubuk paparika di atas fillet ayam.
2. Gulingkan fillet di atas tepung terigu lalu celup dalam campuran telur dan susu.
3. Terakhir gulingkan di atas tepung panir yang telah dicampur sedikit garam.
4. Goreng dalam minyak panas atau panggang dalam oven hingga matang.
Untuk membuat saus jamur:
1. Tumis bawang bombay cincang hingga berwarna keemasan.
2. Masukkan kaldu dan bay leaf lalu masak dengan api kecil hingga bawang bombay empuk.
3. Tumis irisan jamur dengans dikit minyak lalu masukkan peterseli cincang.
4. Tambahkan garam dan merica lalu setelah 20 menit, keluarkan bay leaf.
5. Masukkan kaldu sapi, butter, whipping cream, jinten, bubuk cabai, garam dan merica.
Disajikan oleh Chef Wiehan, Gourmet House, Semarang.
( Wisanggeni / CN13 - suara merdeka)
Lihat juga :
Sushi
Hanamasa
Bahan-bahan:
4 buah ayam fillet
1 butir telu
Susu sedikit
Tepung terigu sedikit
100 gram tepung panir
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Baubuk Paparika secukupnya
Bahan Saus:
1 buah Bawang Bombay
2 Sdm minyak
250 ml kaldu
1 lembar Bay Leaf
300 gram jamur
1 Sdm Peterseli
200 gram Kaldu Sapi
80 gram Whipping cream
2 Sdm Butter
Jinten sedikit
Babuk cabai secukupnya
Garam secukupnya
Merica secukupnya
Cara membuat:
1. Taburkan garam, merica, dan bubuk paparika di atas fillet ayam.
2. Gulingkan fillet di atas tepung terigu lalu celup dalam campuran telur dan susu.
3. Terakhir gulingkan di atas tepung panir yang telah dicampur sedikit garam.
4. Goreng dalam minyak panas atau panggang dalam oven hingga matang.
Untuk membuat saus jamur:
1. Tumis bawang bombay cincang hingga berwarna keemasan.
2. Masukkan kaldu dan bay leaf lalu masak dengan api kecil hingga bawang bombay empuk.
3. Tumis irisan jamur dengans dikit minyak lalu masukkan peterseli cincang.
4. Tambahkan garam dan merica lalu setelah 20 menit, keluarkan bay leaf.
5. Masukkan kaldu sapi, butter, whipping cream, jinten, bubuk cabai, garam dan merica.
Disajikan oleh Chef Wiehan, Gourmet House, Semarang.
( Wisanggeni / CN13 - suara merdeka)
Lihat juga :
Sushi
Hanamasa
Why Japanese Can Easily Digest Sushi?
Porphyran, a polysaccharide present in the cell walls of a red algae that is used notably in the preparation of Sushi, is broken down specifically by an enzyme called porphyranase. This new enzymatic activity has been identified in marine bacteria and, surprisingly, in the bacteria that populate the gut of the Japanese. Scientists from CNRS and UPMC have explained this discovery by a transfer of genes between the bacteria, that allows the gut microbiota of the Japanese to acquire all the "machinery" it needs to consume the algae that surround sushi.
Without intestinal flora, humans cannot break down the polysaccharides in their diet, which are one of the principal sources of energy for the brain. Indeed, intestinal bacteria contain enzymes that are known to "break down" polysaccharides, which are polymers made up of carbohydrates. They are essential because the human genome is not endowed with such enzymes.
Two research teams working at the Station Biologique in Roscoff (CNRS / UPMC) have been working on porphyranase, an enzyme that breaks down polysaccharides but whose true activity was previously unsuspected. These teams have thus discovered that porphyranase breaks down a highly specific molecule: porphyran, and not another substrate, as had previously been thought. Porphyran is a polysaccharide, one of the components in the walls of a red-colored marine algae called Porphyra. These algae are used to prepare Japanese sushi. According to historical documents, this alga has been consumed for many generations by the Japanese. Of considerable cultural importance in Japan, it has sometimes served as a gift or to pay certain taxes.
The researchers then demonstrated the process of recognition between the enzyme (porphyranase) and its substrate (porphyran). They were thus able to identify the "signature" of the sequence involved in this recognition (the specific site on the enzyme to which the reagent binds). As expected, this novel enzymatic activity was detected in marine bacteria. Further investigations led the scientists to compare genomic data regarding the gut microbiota of 13 Japanese individuals and 18 North Americans. They thus discovered that porphyranase was also present in the gut microbiota of the Japanese (but not in that of the North Americans).
The scientists suppose that the presence of this enzyme in the gut microbiota of the Japanese is directly linked to their dietary habits. As major consumers of Porphyra for several centuries, the Japanese have thus been in contact with the marine bacteria that contain porphyranases via their diet. Mirjam Czjzek and her team presume that a transfer of genes from marine bacteria to intestinal bacteria must have allowed the microbiota of the Japanese to accept the "machinery" required to break down the polysaccharides in Porphyra algae. These findings suggest that food associated with marine bacteria may constitute a means for the human gut microbiota to acquire new enzymes, which may, among other factors, explain their diversity. (science daily)
See also :
Steak
Hanamasa
Without intestinal flora, humans cannot break down the polysaccharides in their diet, which are one of the principal sources of energy for the brain. Indeed, intestinal bacteria contain enzymes that are known to "break down" polysaccharides, which are polymers made up of carbohydrates. They are essential because the human genome is not endowed with such enzymes.
Two research teams working at the Station Biologique in Roscoff (CNRS / UPMC) have been working on porphyranase, an enzyme that breaks down polysaccharides but whose true activity was previously unsuspected. These teams have thus discovered that porphyranase breaks down a highly specific molecule: porphyran, and not another substrate, as had previously been thought. Porphyran is a polysaccharide, one of the components in the walls of a red-colored marine algae called Porphyra. These algae are used to prepare Japanese sushi. According to historical documents, this alga has been consumed for many generations by the Japanese. Of considerable cultural importance in Japan, it has sometimes served as a gift or to pay certain taxes.
The researchers then demonstrated the process of recognition between the enzyme (porphyranase) and its substrate (porphyran). They were thus able to identify the "signature" of the sequence involved in this recognition (the specific site on the enzyme to which the reagent binds). As expected, this novel enzymatic activity was detected in marine bacteria. Further investigations led the scientists to compare genomic data regarding the gut microbiota of 13 Japanese individuals and 18 North Americans. They thus discovered that porphyranase was also present in the gut microbiota of the Japanese (but not in that of the North Americans).
The scientists suppose that the presence of this enzyme in the gut microbiota of the Japanese is directly linked to their dietary habits. As major consumers of Porphyra for several centuries, the Japanese have thus been in contact with the marine bacteria that contain porphyranases via their diet. Mirjam Czjzek and her team presume that a transfer of genes from marine bacteria to intestinal bacteria must have allowed the microbiota of the Japanese to accept the "machinery" required to break down the polysaccharides in Porphyra algae. These findings suggest that food associated with marine bacteria may constitute a means for the human gut microbiota to acquire new enzymes, which may, among other factors, explain their diversity. (science daily)
See also :
Steak
Hanamasa
Rabu, 10 November 2010
Si Pembuat Sushi
Sushi merupakan makanan dari nasi dan makanan laut mentah yang mudah busuk. Makanan ini dibentuk dengan tangan yang tidak mengenakan sarung tangan. Menempelnya berbagai macam mikroba pada Sushi adalah sulit untuk dihindari. Sushi yang dibeli untuk dibawa pulang di musim panas atau di negara beriklim tropis harus segera dimakan agar tidak menyebabkan sakit perut.
Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, memegang-megang makanan dengan tangan telanjang dianggap tidak higienis. Pembuat Sushi diharuskan memakai sarung tangan dari karet atau plastik. Sebaliknya, orang Jepang kehilangan selera bila melihat pembuat Sushi sedang membuat Sushi sambil mengenakan sarung tangan. Walaupun demikian, Sushi di toko-toko swalayan di Jepang umumnya dibuat dengan memakai sarung tangan
Pedagang Sushi
1. Di Jepang
Dalam bahasa Jepang, Sushi-ya adalah sebutan untuk penjual Sushi tradisional yang menyiapkan sushi untuk makan di tempat atau layanan pesan-antar. Restoran sushi dengan piring-piring berisi Sushi yang diletakkan di atas ban berjalan disebut kaitenzushi.
Sushi dalam kemasan nampan plastik bisa dijumpai di pojok makanan matang toko swalayan dan toko serba ada. Selain itu, penjual ikan segar juga sering menjual Sushi. Jaringan toko yang menjual Sushi dalam kemasan untuk dibawa pulang ke rumah bisa dijumpai di seluruh Jepang.
2. Di Indonesia
Di beberapa toko swalayan terkemuka, Sushi dalam kemasan untuk dibawa pulang sering dijumpai di dekat bagian ikan segar. Di restoran yang menyediakan menu makanan Jepang, Sushi sering dimasukkan ke dalam menu bersama-sama dengan masakan Jepang lainnya.(dakomi - jalanasik)
Lihat juga:
Hanamasa
Burger King
Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, memegang-megang makanan dengan tangan telanjang dianggap tidak higienis. Pembuat Sushi diharuskan memakai sarung tangan dari karet atau plastik. Sebaliknya, orang Jepang kehilangan selera bila melihat pembuat Sushi sedang membuat Sushi sambil mengenakan sarung tangan. Walaupun demikian, Sushi di toko-toko swalayan di Jepang umumnya dibuat dengan memakai sarung tangan
Pedagang Sushi
1. Di Jepang
Dalam bahasa Jepang, Sushi-ya adalah sebutan untuk penjual Sushi tradisional yang menyiapkan sushi untuk makan di tempat atau layanan pesan-antar. Restoran sushi dengan piring-piring berisi Sushi yang diletakkan di atas ban berjalan disebut kaitenzushi.
Sushi dalam kemasan nampan plastik bisa dijumpai di pojok makanan matang toko swalayan dan toko serba ada. Selain itu, penjual ikan segar juga sering menjual Sushi. Jaringan toko yang menjual Sushi dalam kemasan untuk dibawa pulang ke rumah bisa dijumpai di seluruh Jepang.
2. Di Indonesia
Di beberapa toko swalayan terkemuka, Sushi dalam kemasan untuk dibawa pulang sering dijumpai di dekat bagian ikan segar. Di restoran yang menyediakan menu makanan Jepang, Sushi sering dimasukkan ke dalam menu bersama-sama dengan masakan Jepang lainnya.(dakomi - jalanasik)
Lihat juga:
Hanamasa
Burger King
Selasa, 09 November 2010
How to make Sushi Inari?
One of the cheaper and more popular types of Sushi in the market nowadays is the Inari Sushi. It is made by stuffing Sushi rice, and even some vegetables into small pouches of deep fried bean curd or tofu, also more popularly known in its Japanese term as aburage. Instead of the usual Nori seaweed or soybean paper, aburage is used in this Sushi. Aburage can either be sold in packets or packaged in cans, and is widely distributed throughout most Japanese specialty stores or supermarkets. This type of Sushi is also called by some famous nicknames, like pocket-Sushi and brown-bag Sushi. But whatever the monikers may be, this type of Sushi is easy to make, less expensive, and tastes really good!
Following the simple procedures below can have you making your own Inari Sushi in no time.
Inari Sushi Rice Recipes
Ingredients:
4 deep fried tofu pieces, cut into half
2 cups prepared Sushi rice
3 tablespoons sugar
4 tablespoons soy sauce
3 tablespoons Mirin or sweet Japanese cooking Wine
1 and ¼ cup Dashi or fish stock
Salt
¼ cup shredded carrots (par-boiled)
1 teaspoon sesame seeds (toasted) optional
Pickled ginger (for garnish)
Steps :
1. Since the tofu is deep-fried, it is necessary to get rid of the excess oils. Do this by soaking them in boiling water. Cool for a while, and then cut them into half. This makes 8 tofu pouches in all.
2. Combine soy sauce, sugar, dashi and mirin in a small pan. Bring to a boil over slow to medium heat. Add the tofu pockets to the boiling sauce. Let it simmer for about 15-20 minutes, over slow heat, and completely covered. After 20 minutes, turn off heat, and drain the tofu. Squeeze them dry and set aside.
3. Combine Sushi rice, carrots, and the toasted sesame seeds.
4. Stuff the rice mixture into the cut tofu, carefully folding over the ends to secure it.
5. Arrange in a plate and garnish with the pickled ginger.
This recipe yields 8 servings of Inari Sushi
Some useful tips:
• Some canned tofu are seasoned and already cut into serving pouches. Therefore, you can do away with the simmering in soy-sauce and mirin mixture. However, boiling the tofu in the sauce is most ideal, as it will ensure more flavor.
• Mirin is a kind of Japanese cooking wine, sort of a sweeter version of the usual sake. The mixture in making this Wine usually consists of steamed mochigome rice, shochu (Japanese liquor), and komekoji (rice yeast). These are then fermented to make mirin. There are actually two types of mirin available in the market. Hon mirin contains 14 percent alcohol. Shin mirin has less than 1 percent alcohol, and is therefore more ideal for cooking. Shin Mirin is often bottled and has a yellow gold color. Mirin is also used to prepare seasoning for Sushi rice.
• Aburage is often confused with Atsuage. While both are soybean products, and are deep fried, aburage is of the thinner variety. Atsuage is also triangular in shape, thick, and ideal for simmered soups, added in stir fries, or served with soy sauce. Aburage is often shaped into squares and rectangles. This makes the aburage perfect when stuffed with Sushi rice and made into Inari Sushi.
• Dashi or fish stock is relatively easy to make. A cup of Katsuobushi or dried fish flakes can be combined with 2-3 cups of water, and then boiled over low heat. Then the fish flakes can be strained to retain the fish stock. (Greg Rush - Articlebase)
See also :
Wine
Steak
Following the simple procedures below can have you making your own Inari Sushi in no time.
Inari Sushi Rice Recipes
Ingredients:
4 deep fried tofu pieces, cut into half
2 cups prepared Sushi rice
3 tablespoons sugar
4 tablespoons soy sauce
3 tablespoons Mirin or sweet Japanese cooking Wine
1 and ¼ cup Dashi or fish stock
Salt
¼ cup shredded carrots (par-boiled)
1 teaspoon sesame seeds (toasted) optional
Pickled ginger (for garnish)
Steps :
1. Since the tofu is deep-fried, it is necessary to get rid of the excess oils. Do this by soaking them in boiling water. Cool for a while, and then cut them into half. This makes 8 tofu pouches in all.
2. Combine soy sauce, sugar, dashi and mirin in a small pan. Bring to a boil over slow to medium heat. Add the tofu pockets to the boiling sauce. Let it simmer for about 15-20 minutes, over slow heat, and completely covered. After 20 minutes, turn off heat, and drain the tofu. Squeeze them dry and set aside.
3. Combine Sushi rice, carrots, and the toasted sesame seeds.
4. Stuff the rice mixture into the cut tofu, carefully folding over the ends to secure it.
5. Arrange in a plate and garnish with the pickled ginger.
This recipe yields 8 servings of Inari Sushi
Some useful tips:
• Some canned tofu are seasoned and already cut into serving pouches. Therefore, you can do away with the simmering in soy-sauce and mirin mixture. However, boiling the tofu in the sauce is most ideal, as it will ensure more flavor.
• Mirin is a kind of Japanese cooking wine, sort of a sweeter version of the usual sake. The mixture in making this Wine usually consists of steamed mochigome rice, shochu (Japanese liquor), and komekoji (rice yeast). These are then fermented to make mirin. There are actually two types of mirin available in the market. Hon mirin contains 14 percent alcohol. Shin mirin has less than 1 percent alcohol, and is therefore more ideal for cooking. Shin Mirin is often bottled and has a yellow gold color. Mirin is also used to prepare seasoning for Sushi rice.
• Aburage is often confused with Atsuage. While both are soybean products, and are deep fried, aburage is of the thinner variety. Atsuage is also triangular in shape, thick, and ideal for simmered soups, added in stir fries, or served with soy sauce. Aburage is often shaped into squares and rectangles. This makes the aburage perfect when stuffed with Sushi rice and made into Inari Sushi.
• Dashi or fish stock is relatively easy to make. A cup of Katsuobushi or dried fish flakes can be combined with 2-3 cups of water, and then boiled over low heat. Then the fish flakes can be strained to retain the fish stock. (Greg Rush - Articlebase)
See also :
Wine
Steak
Senin, 08 November 2010
Ice cream di Plaza Semanggi
Gerai Ice cream Wall's Swirl's ini kayaknya udah mejeng (hayah mejeng! lol) di Plaza Semanggi sejak Plaza itu dibuka. Tapi seumur-umur saya belum pernah nyoba Ice creamnya itu.
Nah beberapa hari lalu, pas jalan-jalan di Plangi, setelah makan, bosan juga ngemil frozen yoghurt. Sekali-kali mencari pencuci mulut yang klasik, Ice cream, kayaknya enak. Syukur-syukur nanti reviewnya jadi editor's choice di OpenRice trus dapet voucher makan hehehe..
Aaaanyway. Ini kayaknya lini usaha sampingan Wall's-nya Unilever. Di gerai Ice cream ini ada dua rasa dasar: vanilla dan strawberry. Terus ada beragam pilihan yang nantinya bakal di-swirl dengan Ice cream dasar itu (Ice creamnya bisa dicampur juga). Mirip McFlurry di McD, tapi dengan pilihan isi (bukan topping ya, kan nggak ditaruh di atas Ice creamnya smile ) yang lebih banyaaaaak.
Kalau bingung milih sendiri, coba swirls yang udah dirancang sama Wall's aja, ada 4 macem. Saya pilih Funky Fruit, Ice cream strawberry + vanilla + kiwi + strawberry + cokelat putih. Ukuran yang paling kecil (Rp 20 ribu) ternyata lumayan banyak juga, jadi kalau yang medium dan besar sepertinya lebih cocok dimakan ramai-ramai. Dan rasanya ternyata mantap juga.... wenaaaak lol
Untuk yang milih sendiri itu harganya sedikit lebih mahal... sayang catetannya ilang, hiks. mad
Oh ya gerai ini juga nyediain Ice cream cone, sundae, dan milkshakes. Lain kali dicoba deh....
Sekitar 15 orang bisa muat di 3 set meja+kursi plus satu set sofa+meja. (Bungtje - id.openrice.com)
Lihat juga :
Sushi
Steak
Nah beberapa hari lalu, pas jalan-jalan di Plangi, setelah makan, bosan juga ngemil frozen yoghurt. Sekali-kali mencari pencuci mulut yang klasik, Ice cream, kayaknya enak. Syukur-syukur nanti reviewnya jadi editor's choice di OpenRice trus dapet voucher makan hehehe..
Aaaanyway. Ini kayaknya lini usaha sampingan Wall's-nya Unilever. Di gerai Ice cream ini ada dua rasa dasar: vanilla dan strawberry. Terus ada beragam pilihan yang nantinya bakal di-swirl dengan Ice cream dasar itu (Ice creamnya bisa dicampur juga). Mirip McFlurry di McD, tapi dengan pilihan isi (bukan topping ya, kan nggak ditaruh di atas Ice creamnya smile ) yang lebih banyaaaaak.
Kalau bingung milih sendiri, coba swirls yang udah dirancang sama Wall's aja, ada 4 macem. Saya pilih Funky Fruit, Ice cream strawberry + vanilla + kiwi + strawberry + cokelat putih. Ukuran yang paling kecil (Rp 20 ribu) ternyata lumayan banyak juga, jadi kalau yang medium dan besar sepertinya lebih cocok dimakan ramai-ramai. Dan rasanya ternyata mantap juga.... wenaaaak lol
Untuk yang milih sendiri itu harganya sedikit lebih mahal... sayang catetannya ilang, hiks. mad
Oh ya gerai ini juga nyediain Ice cream cone, sundae, dan milkshakes. Lain kali dicoba deh....
Sekitar 15 orang bisa muat di 3 set meja+kursi plus satu set sofa+meja. (Bungtje - id.openrice.com)
Lihat juga :
Sushi
Steak
Minggu, 07 November 2010
Sushi dengan harga bersahabat
ANDA mencari restoran Jepang dengan menu Sushi dan atmosfer berjiwa muda di daerah elite yang menyajikan hidangan lezat dan harga bersahabat? Tak lain dan tak bukan, Takarajima satu-satunya yang mesti Anda sambangi yang menyajikan makanan Sushi.
Satu lagi restoran Jepang yang bisa Anda jadikan pilihan saat bersantap Sushi bersama sahabat ataupun keluarga. Namanya Takarajima. Memang masih terdengar asing di telinga karena restoran ini baru beroperasi sejak 1 April 2010. Berlokasi di lantai 2 Plaza Adorama, Kemang, Jakarta Selatan, yang populer sebagai daerah elite dan tempat nongkrong anak gaul, Takarajima memang menyasar konsumen berusia muda.
Dari konsep desain ruangannya saja, Takarajima terkesan lebih ngepopdan dinamis, layaknya kafe-kafe kasual yang jauh dari kesan konservatif sama sekali. Didominasi nuansa cokelat dan hitam, restoran ini menggunakan bangku-bangku kayu, ornamen pohon sakura artifisial, lampion berbentuk segi empat serta hiasan dinding bergambar orang Jepang berkimono.
Anda dipastikan berasa nyaman dan betah saat berada di sini. ”Konsep kami memang membuat restoran yang cozy dan nyaman bagi para anak muda. Makanya, kami sediakan juga sofa-sofa panjang untuk bersantai. Jadi, ke sini bukan hanya makan Sushi, tetapi juga enjoy untuk gaul dan bersosialisasi,” kata Agnes Ekaristiany, pemilik Takarajima.
Apalagi, menurut Agnes,harga makanan yang ditawarkan di restorannya relatif terjangkau dan tidak ”mencekik” kantong mengingat pangsa pasar kaum muda sebagai target pengunjungnya. ”Harganya sudah pasti terjangkau. Meski lebih murah, kualitas masakan Sushi dan pelayanan kami tidak kalah dibanding restoran Jepang lain yang sudah punya nama,” ujarnya.
Agnes mengutarakan, segmen anak muda dipilih mengingat mereka terbukti lebih loyal dibandingkan orang dewasa. Apalagi dalam hal memilih tempat bersantai atau menikmati makanan favorit. ”Kalau mereka sudah suka satu tempat, mereka akan balik lagi. Dan, bahkan mengajak teman-temannya yang lain untuk ikut datang,” tutur Agnes.
Takarajima berarti pulau harta karun. Hal itu merujuk pada menu yang ditawarkan di sini yang tidak hanya Sushi, tetapi sangat variatif, mulai otoshi (appetizer), sashimi, noodle, alacarte, bento hingga menu set. Untuk Sushi tersedia jenis nigiri (hand-fromed sushi), maki (rolled sushi), dan gunkan (washiproll). Menurut Agnes, pihaknya berupaya menyajikan menu khusus yang berbeda dan tidak ada di tempat lain.
”Kami memang menggabungkan menu yang sudah ada di pasar dengan tambahan racikan bahan baku, bumbu, dan proses pemasakan khusus sehingga menjadi menu ciri khas Takarajima yang unik dan spesial,” sebutnya. Di jajaran otoshi atau makanan pembuka misalnya, tersedia edamame, salad salmon, atau shitake beef maki nan gurih yang bisa Anda pilih. (SINDO//tty - okefood)
Lihat juga :
Ice cream
Steak
Satu lagi restoran Jepang yang bisa Anda jadikan pilihan saat bersantap Sushi bersama sahabat ataupun keluarga. Namanya Takarajima. Memang masih terdengar asing di telinga karena restoran ini baru beroperasi sejak 1 April 2010. Berlokasi di lantai 2 Plaza Adorama, Kemang, Jakarta Selatan, yang populer sebagai daerah elite dan tempat nongkrong anak gaul, Takarajima memang menyasar konsumen berusia muda.
Dari konsep desain ruangannya saja, Takarajima terkesan lebih ngepopdan dinamis, layaknya kafe-kafe kasual yang jauh dari kesan konservatif sama sekali. Didominasi nuansa cokelat dan hitam, restoran ini menggunakan bangku-bangku kayu, ornamen pohon sakura artifisial, lampion berbentuk segi empat serta hiasan dinding bergambar orang Jepang berkimono.
Anda dipastikan berasa nyaman dan betah saat berada di sini. ”Konsep kami memang membuat restoran yang cozy dan nyaman bagi para anak muda. Makanya, kami sediakan juga sofa-sofa panjang untuk bersantai. Jadi, ke sini bukan hanya makan Sushi, tetapi juga enjoy untuk gaul dan bersosialisasi,” kata Agnes Ekaristiany, pemilik Takarajima.
Apalagi, menurut Agnes,harga makanan yang ditawarkan di restorannya relatif terjangkau dan tidak ”mencekik” kantong mengingat pangsa pasar kaum muda sebagai target pengunjungnya. ”Harganya sudah pasti terjangkau. Meski lebih murah, kualitas masakan Sushi dan pelayanan kami tidak kalah dibanding restoran Jepang lain yang sudah punya nama,” ujarnya.
Agnes mengutarakan, segmen anak muda dipilih mengingat mereka terbukti lebih loyal dibandingkan orang dewasa. Apalagi dalam hal memilih tempat bersantai atau menikmati makanan favorit. ”Kalau mereka sudah suka satu tempat, mereka akan balik lagi. Dan, bahkan mengajak teman-temannya yang lain untuk ikut datang,” tutur Agnes.
Takarajima berarti pulau harta karun. Hal itu merujuk pada menu yang ditawarkan di sini yang tidak hanya Sushi, tetapi sangat variatif, mulai otoshi (appetizer), sashimi, noodle, alacarte, bento hingga menu set. Untuk Sushi tersedia jenis nigiri (hand-fromed sushi), maki (rolled sushi), dan gunkan (washiproll). Menurut Agnes, pihaknya berupaya menyajikan menu khusus yang berbeda dan tidak ada di tempat lain.
”Kami memang menggabungkan menu yang sudah ada di pasar dengan tambahan racikan bahan baku, bumbu, dan proses pemasakan khusus sehingga menjadi menu ciri khas Takarajima yang unik dan spesial,” sebutnya. Di jajaran otoshi atau makanan pembuka misalnya, tersedia edamame, salad salmon, atau shitake beef maki nan gurih yang bisa Anda pilih. (SINDO//tty - okefood)
Lihat juga :
Ice cream
Steak
Jumat, 05 November 2010
Vanilla Ice cream
Rasa yang paling populer Ice cream Vanilla
Vanilla planifolia berasal dari tanaman vanili - anggota keluarga anggrek - tumbuh terutama di Madagaskar tetapi juga Meksiko, bagian Amerika Selatan, Tahiti dan pulau-pulau lepas E. Afrika. Ekstrak vanili yang dihasilkan dari tanaman di masing-masing daerah memiliki karakteristik sendiri yang sangat berbeda.
sirup coklat pada creamThe Vanilla Ice paling populer topping es krim sirup cokelat.
Untuk gagasan lain di topping dan sirup melihat Ice cream Bagian topping
Ice cream sebagai sebuah industri memiliki nilai global diperkirakan sebesar 7,5 miliar (USD 11 milyar).
top 5 dunia konsumen es krim dalam rangka adalah: Amerika Serikat, Selandia Baru, Denmark, Australia, Belgia / Luxemburg. Di Amerika Serikat, Juli secara resmi diakui sebagai 'National Ice Cream Bulan'; ditunjuk oleh Presiden Reagan pada tahun 1984, ide itu untuk orang-orang untuk merayakan menyenangkan dalam Ice cream serta mengakui nilai bergizi nya.
Di Inggris, ada lebih dari 1.000 perusahaan Ice cream dengan konsumsi per tahun diperkirakan mencapai 8 liter per orang. Extra fakta menarik - Ice cream konsumsi di Amerika Serikat adalah sekitar 21 liter per orang per tahun.
Amerika suka Ice cream sebanyak sebelumnya. Pada tahun 2007 Amerika mengeluarkan lebih dari $ 12000000000 pada Ice cream, yogurt beku dan produk sejenis dan tidak kurang dari 91% orang dewasa dan 98 persen anak-anak makan Ice cream pada tahun itu.
Menjilati mangkuk bersih setelah makan Ice cream diakui oleh kira-kira 13% laki-laki dan 8% wanita.
Binging pada Ice cream di tengah malam ini rupanya dilakukan oleh 1 dari setiap 5 pemakan Ice cream! Juga, mereka biasanya di kelompok usia 18-24 tahun dan perusahaan mengklaim bahwa laki-laki melakukan hal ini lebih dari wanita!
Berbagi Ice cream dengan kucing atau anjing peliharaan dilakukan oleh sekitar 5% dari orang.
Ice cream sundae Terbesar - 12ft tinggi dibuat dengan 4667 galon Ice cream - California, USA 1985.
Suhu yang terbaik untuk melayani Ice cream diyakini menjadi 8 derajat F.
Ice cream digambarkan dalam kehidupan beberapa orang yang paling terkenal dalam sejarah termasuk Marco Polo, Kaisar Nero dan Charles I.
Elvis Presley dikatakan telah mencintai Ice cream - tampaknya favorit nya adalah milkshake coklat dan Ice cream peach.
Banyak lagu lihat Ice cream di lirik mereka - misalnya. 'Cinta Anda lebih baik daripada Ice cream' (Sarah McLachlan)
Sekitar 9% dari susu yang dihasilkan oleh petani susu di Amerika Serikat masuk ke dalam memproduksi Ice cream (Ice cream-recipe).
Lihat juga:
Sushi
Vanilla planifolia berasal dari tanaman vanili - anggota keluarga anggrek - tumbuh terutama di Madagaskar tetapi juga Meksiko, bagian Amerika Selatan, Tahiti dan pulau-pulau lepas E. Afrika. Ekstrak vanili yang dihasilkan dari tanaman di masing-masing daerah memiliki karakteristik sendiri yang sangat berbeda.
sirup coklat pada creamThe Vanilla Ice paling populer topping es krim sirup cokelat.
Untuk gagasan lain di topping dan sirup melihat Ice cream Bagian topping
Ice cream sebagai sebuah industri memiliki nilai global diperkirakan sebesar 7,5 miliar (USD 11 milyar).
top 5 dunia konsumen es krim dalam rangka adalah: Amerika Serikat, Selandia Baru, Denmark, Australia, Belgia / Luxemburg. Di Amerika Serikat, Juli secara resmi diakui sebagai 'National Ice Cream Bulan'; ditunjuk oleh Presiden Reagan pada tahun 1984, ide itu untuk orang-orang untuk merayakan menyenangkan dalam Ice cream serta mengakui nilai bergizi nya.
Di Inggris, ada lebih dari 1.000 perusahaan Ice cream dengan konsumsi per tahun diperkirakan mencapai 8 liter per orang. Extra fakta menarik - Ice cream konsumsi di Amerika Serikat adalah sekitar 21 liter per orang per tahun.
Amerika suka Ice cream sebanyak sebelumnya. Pada tahun 2007 Amerika mengeluarkan lebih dari $ 12000000000 pada Ice cream, yogurt beku dan produk sejenis dan tidak kurang dari 91% orang dewasa dan 98 persen anak-anak makan Ice cream pada tahun itu.
Menjilati mangkuk bersih setelah makan Ice cream diakui oleh kira-kira 13% laki-laki dan 8% wanita.
Binging pada Ice cream di tengah malam ini rupanya dilakukan oleh 1 dari setiap 5 pemakan Ice cream! Juga, mereka biasanya di kelompok usia 18-24 tahun dan perusahaan mengklaim bahwa laki-laki melakukan hal ini lebih dari wanita!
Berbagi Ice cream dengan kucing atau anjing peliharaan dilakukan oleh sekitar 5% dari orang.
Ice cream sundae Terbesar - 12ft tinggi dibuat dengan 4667 galon Ice cream - California, USA 1985.
Suhu yang terbaik untuk melayani Ice cream diyakini menjadi 8 derajat F.
Ice cream digambarkan dalam kehidupan beberapa orang yang paling terkenal dalam sejarah termasuk Marco Polo, Kaisar Nero dan Charles I.
Elvis Presley dikatakan telah mencintai Ice cream - tampaknya favorit nya adalah milkshake coklat dan Ice cream peach.
Banyak lagu lihat Ice cream di lirik mereka - misalnya. 'Cinta Anda lebih baik daripada Ice cream' (Sarah McLachlan)
Sekitar 9% dari susu yang dihasilkan oleh petani susu di Amerika Serikat masuk ke dalam memproduksi Ice cream (Ice cream-recipe).
Lihat juga:
Sushi
Kamis, 04 November 2010
Si Kecil yang Hangat
Ukurannya mungil, untuk sekali santap. Rasanya dominan gurih, enak, bentuknya pun cantik. Makanan ringan yang penyajiannya juga khas dalam wadah kukusan dari bambu ini, memang punya daya pikat tersendiri. Menurut sejarahnya, Dim Sum (dari bahasa Cantonese) alias si cemilan yang sudah dikenal sejak periode Jalur Sutera dan Dinasti Han (206 SM) ini, adalah menu sarapan khas di negeri asalnya. Tapi lama-kelamaan, cemilan yang makin popular ke seantero dunia ini makin akrab saja untuk disantap kapan pun. Asyiknya lagi, Dim Sum memiliki varian yang lumayan banyak, jadi buat yang hobi icip-icip, Dim Sum bakal memuaskan selera.
Di suasana hangat Tahun Baru Imlek, berburu Dim Sum bisa jadi ide bagus. Apalagi, buat yang ingin cari tempat asyik untuk ketemuan dengan teman-teman, resto dengan sajian Dim Sum ini bisa jadi alternatif. Kalau sederet menu Western rasanya sudah membosankan, sesekali boleh juga yang serba Eastern.
Golden Ming Chinese Restaurant, yang letaknya di lantai satu The Acacia, Jakarta, salah satu yang menyajikan masakan dengan cita rasa Cantonese dan Szechuan. “Golden Ming yang buka pukul 11.30 -14.30 untuk makan siang dan 18.30 – 22.30 untuk makan malam, menyediakan 32 item Dim Sum mulai dari Hacok, Hakau, Somay, Lo May Kay, sampai Lumpia,” ujar Sidik Kadarsyah, Public Relations Manager The Acacia, Jakarta.
Salah satu resto yang ada di hotel yang berada di kawasan Matraman, Jakarta, ini memang dikenal dengan Dim Sum-nya yang lezat. Bahkan, buat para mania Dim Sum, Golden Ming juga menyediakan tawaran menarik. Mulai Januari tahun ini, ada promo Lovely Monday, yakni para tamu bisa mencicipi dim sum sepuasnya dengan harga Rp 45 ribu++. Sedangkan All You Can Eat Dim Sum yang berlaku untuk Selasa sampai Jumat ditawarkan dengan harga Rp 48.070++ per orang, dan berlaku minimal 4 orang. “Khusus akhir pekan dan libur nasional, kami buka lebih awal, pukul 09.00-14.30,” kata Sidik. Ia tak lupa menambahkan, dim sum ala Golden Ming dibuat dari bahan-bahan yang halal, agar bisa dinikmati oleh semua kalangan. Rasakan renyahnya kulit Shrimp Lemon, lembutnya Bakpau, sampai Ceker Ayam yang tak terlalu pedas tapi punya cita rasa bumbu yang kuat.
Tapi, di sini jangan cuma puas dengan Dim Sum-nya yang fresh. Karena masih ada menu ala carte favorit Golden Ming, seperti Peking Duck, Ikan Malas (khusus didatangkan dari Kalimantan Selatan), Nasi Goreng Seafood, Sup Hisit (sirip hiu), dan banyak lagi. (MIRA LARASATI - Tempo Interaktif)
Lihat juga :
Sushi
Wine
Di suasana hangat Tahun Baru Imlek, berburu Dim Sum bisa jadi ide bagus. Apalagi, buat yang ingin cari tempat asyik untuk ketemuan dengan teman-teman, resto dengan sajian Dim Sum ini bisa jadi alternatif. Kalau sederet menu Western rasanya sudah membosankan, sesekali boleh juga yang serba Eastern.
Golden Ming Chinese Restaurant, yang letaknya di lantai satu The Acacia, Jakarta, salah satu yang menyajikan masakan dengan cita rasa Cantonese dan Szechuan. “Golden Ming yang buka pukul 11.30 -14.30 untuk makan siang dan 18.30 – 22.30 untuk makan malam, menyediakan 32 item Dim Sum mulai dari Hacok, Hakau, Somay, Lo May Kay, sampai Lumpia,” ujar Sidik Kadarsyah, Public Relations Manager The Acacia, Jakarta.
Salah satu resto yang ada di hotel yang berada di kawasan Matraman, Jakarta, ini memang dikenal dengan Dim Sum-nya yang lezat. Bahkan, buat para mania Dim Sum, Golden Ming juga menyediakan tawaran menarik. Mulai Januari tahun ini, ada promo Lovely Monday, yakni para tamu bisa mencicipi dim sum sepuasnya dengan harga Rp 45 ribu++. Sedangkan All You Can Eat Dim Sum yang berlaku untuk Selasa sampai Jumat ditawarkan dengan harga Rp 48.070++ per orang, dan berlaku minimal 4 orang. “Khusus akhir pekan dan libur nasional, kami buka lebih awal, pukul 09.00-14.30,” kata Sidik. Ia tak lupa menambahkan, dim sum ala Golden Ming dibuat dari bahan-bahan yang halal, agar bisa dinikmati oleh semua kalangan. Rasakan renyahnya kulit Shrimp Lemon, lembutnya Bakpau, sampai Ceker Ayam yang tak terlalu pedas tapi punya cita rasa bumbu yang kuat.
Tapi, di sini jangan cuma puas dengan Dim Sum-nya yang fresh. Karena masih ada menu ala carte favorit Golden Ming, seperti Peking Duck, Ikan Malas (khusus didatangkan dari Kalimantan Selatan), Nasi Goreng Seafood, Sup Hisit (sirip hiu), dan banyak lagi. (MIRA LARASATI - Tempo Interaktif)
Lihat juga :
Sushi
Wine
Selasa, 02 November 2010
Ice cream at America
Ice cream arrived in America during the 1700's. George Washington himself brought pewter pot freezers to the United States -useful souvenirs of a trip to France. Thomas Jefferson, the great gourmet president had an icehouse that stored vast quantities of ice, as well as enough servants to laboriously turn and turn and turn the ice canisters used for the ice cream. He didn't have enough vanilla for the taste he preferred but ordered them later from France. With a local river supplying him with ice, he was able to have ice cream all year long.
It was two freed slaves working for Dolly Madison, whose culinary interests are well known,who continued the elite use of ice cream. Sallie Shadd, who ran a catering business, used strawberries from the garden to create a strawberry ice cream. But it was a chef in the White House, Augustus Jackson, who shaped the ice cream into elegant molds that were served on a silver tray. Ice cream was an elite dessert, available to the wealthy.
The industrial age made ice cream available everywhere to everyone. Making ice was a business of its own, one that provided ice for ice boxes, that primitive refrigerator. It was the air inject freezer, however which brought ice cream into the world of commerce. This freezer is able to inject as much as 60% air into the mixture of ice cream. Aptly, it was in Philadelphia where a woman, Nancy Johnson, who came up with a design for a 'machine' with a crank that produced a smooth, creamy ice cream. This was a hand cranked machine, however, and a tedious job for the lover of ice cream, but it did make it possible for the average person to enjoy this cool dessert.
Once established, there was no stopping the rage for ice cream. The eskimo Pie appeared in 1921 and the Good Humor followed rapidly in 1923. In that same year, ann ingenious gent named, Hood, invented a tub-shaped paper cup for serving ice cream. This revolutionary cup was first presented at the National Ice Cream Convention in Cleveland, Ohio. It ultimately found the name Dixie Cup and is still sold, now coated with wax and accompanied by a small plastic spoon. Thee was no rest for innovative ice cream makers and soon that lovely sherbet on a stick appeared, that which is called a Popsicle. This was followed by the invention of a machine that could make soft ice cream to be dispensed in a swirl right on the spot. This became Carvel.
With such enthusiasm and such ingenuity being applied to ice cream it was inevitable that the commercial enterprises would want to lure customers with the promise of variety. At a soda fountain in Boston, an entrepreneur named Howard Johnson promised "28 Flavors" to his customers and an empire was born. Not to be outdone, two gentlemen, one Mr. Basking, the other Mr. Robbins went beyond Johnson and promised 31 flavors.(inmamaskitchen)
See also :
Dim Sum
Sushi
It was two freed slaves working for Dolly Madison, whose culinary interests are well known,who continued the elite use of ice cream. Sallie Shadd, who ran a catering business, used strawberries from the garden to create a strawberry ice cream. But it was a chef in the White House, Augustus Jackson, who shaped the ice cream into elegant molds that were served on a silver tray. Ice cream was an elite dessert, available to the wealthy.
The industrial age made ice cream available everywhere to everyone. Making ice was a business of its own, one that provided ice for ice boxes, that primitive refrigerator. It was the air inject freezer, however which brought ice cream into the world of commerce. This freezer is able to inject as much as 60% air into the mixture of ice cream. Aptly, it was in Philadelphia where a woman, Nancy Johnson, who came up with a design for a 'machine' with a crank that produced a smooth, creamy ice cream. This was a hand cranked machine, however, and a tedious job for the lover of ice cream, but it did make it possible for the average person to enjoy this cool dessert.
Once established, there was no stopping the rage for ice cream. The eskimo Pie appeared in 1921 and the Good Humor followed rapidly in 1923. In that same year, ann ingenious gent named, Hood, invented a tub-shaped paper cup for serving ice cream. This revolutionary cup was first presented at the National Ice Cream Convention in Cleveland, Ohio. It ultimately found the name Dixie Cup and is still sold, now coated with wax and accompanied by a small plastic spoon. Thee was no rest for innovative ice cream makers and soon that lovely sherbet on a stick appeared, that which is called a Popsicle. This was followed by the invention of a machine that could make soft ice cream to be dispensed in a swirl right on the spot. This became Carvel.
With such enthusiasm and such ingenuity being applied to ice cream it was inevitable that the commercial enterprises would want to lure customers with the promise of variety. At a soda fountain in Boston, an entrepreneur named Howard Johnson promised "28 Flavors" to his customers and an empire was born. Not to be outdone, two gentlemen, one Mr. Basking, the other Mr. Robbins went beyond Johnson and promised 31 flavors.(inmamaskitchen)
See also :
Dim Sum
Sushi
Senin, 01 November 2010
Sandwich cokelat pie + Ice cream labu = yummy
Mencari sesuatu yang berbeda untuk menemani musim ini? Bagaimana kalau coba untuk membuat Sandwich Ice cream Labu. Makanan ini bisa dinikmati orang dewasa sampai anak-anak kecil. Makanan ini dibuat dengan 2 bahan utama, yaitu Whoopie Cokelat Pie yang diisi oleh Ice cream labu. Penampilannya menarik, tapi rasanya jauh lebih menarik lagi. Ice cream labu yang dipakai juga harus enak. Sandwich Ice cream Labu ini dapat dibuat dalam waktu yang singkat. Bungkus saja Ice cream labu sandwich tersebut kedalam kertas lilin, lalu menyimpannya dalam freezer sampai beku.
Sandwich Ice cream labu mulai dengan dua putaran, bundar coklat berbentuk Pies Whoopie yang lembut dan lembab dengan tekstur seperti kue yang sempurna untuk membuat sandwich Ice cream. Mereka sering digambarkan sebagai Iblisnya kue dalam bentuk cookie. Warna coklat gelap dan aromanya berasal dari coklat bubuk Belanda yang diproses dan penambahan mentega susu untuk membantu agar teksturnya menjadi basah. Bahan lain dalam kue ini adalah kopi, tapi kopi bisa diganti dengan menggunakan air.
Jika Anda tidak dapat menemukan cokelat Belanda, bisa diganti dengan bubuk cokelat itu adalah kakao untuk menetralisir asam dari kopi. Karena netral dan tidak bereaksi dengan baking soda, maka harus digunakan dalam resep menyerukan baking powder, kecuali ada bahan asam lainnya dalam jumlah yang cukup digunakan. Bubuk cokelat memiliki warna coklat kemerahan, rasa ringan, dan mudah larut dalam cairan. Rasanya yang lembut membuatnya bercampur pas dalam makanan yang dipanggang, misalnya saja seperti kue dimana bumbu halus yang melengkapi bahan lainnya. Droste, Lindt, Valrhona, Poulain dan Pernigotti adalah beberapa merek populer cokelat bubuk.
Lihat juga:
Sushi
Steak
Sandwich Ice cream labu mulai dengan dua putaran, bundar coklat berbentuk Pies Whoopie yang lembut dan lembab dengan tekstur seperti kue yang sempurna untuk membuat sandwich Ice cream. Mereka sering digambarkan sebagai Iblisnya kue dalam bentuk cookie. Warna coklat gelap dan aromanya berasal dari coklat bubuk Belanda yang diproses dan penambahan mentega susu untuk membantu agar teksturnya menjadi basah. Bahan lain dalam kue ini adalah kopi, tapi kopi bisa diganti dengan menggunakan air.
Jika Anda tidak dapat menemukan cokelat Belanda, bisa diganti dengan bubuk cokelat itu adalah kakao untuk menetralisir asam dari kopi. Karena netral dan tidak bereaksi dengan baking soda, maka harus digunakan dalam resep menyerukan baking powder, kecuali ada bahan asam lainnya dalam jumlah yang cukup digunakan. Bubuk cokelat memiliki warna coklat kemerahan, rasa ringan, dan mudah larut dalam cairan. Rasanya yang lembut membuatnya bercampur pas dalam makanan yang dipanggang, misalnya saja seperti kue dimana bumbu halus yang melengkapi bahan lainnya. Droste, Lindt, Valrhona, Poulain dan Pernigotti adalah beberapa merek populer cokelat bubuk.
Lihat juga:
Sushi
Steak
Langganan:
Postingan (Atom)