BAGI Anda penikmat Soto sejati, soto golak bisa dimasukkan dalam deretan daftar wisata kuliner soto. Selain unik, sekarang ini sudah sangat sulit menemukan soto yang disajikan bersama gorengan golak.
Golak merupakan camilan pelengkap yang dibuat dari bahan baku singkong. Camilan pelengkap hidangan berkuah ini banyak ditemui di sepanjang Kaliwiro hingga Wadaslintang. Tapi untuk menikmati soto golak, Anda tidak perlu repot menuju wilayah yang berjarak sekitar 30-45 kilometer dari pusat kota Wonosobo.
Cukup datang di Jl Dieng 59, atau sekitar 100 meter dari bunderan air mancur Bugangan, warung soto golak Mba Asih mudah dijumpai. Warung yang hanya berukuran 4x10 m ini terlihat cukup sederhana. Hanya ada satu gerobak dan tiga buah meja deret panjang, serta ruang dapur tanpa sekat pembatas membuat pelanggan bisa tahu persis bagaimana soto tersebut disajikan.
Satu porsi soto golak buatan Sukiasih (33) antara lain berisi potongan daging, taburan kacang tanah yang sudah digoreng, serta mi soun.
Ditemui di sela kesibukannya melayani pelanggan, Sukiasih yang akrab disapa Asih menuturkan, resep soto golak yang menjadi salah satu makanan khas Wonosobo itu diramu sendiri. "Cita rasa tauco yang membedakan soto golak dibanding dengan jenis soto lainnya. Selain itu kuah kaldu yang kental semakin menambah kenikmatan soto golak," ungkapnya.
Soto golak yang dihidangkan Asih memang cukup menggugah selera. Disajikan panas, beserta seporsi piring kecil golak goreng mampu mengenyangkan perut. Padahal dalam soto tersebut tidak ditambahkan lontong maupun nasi.
Tak hanya menu soto golak saja yang dijual Asih, tapi juga ada mie ongklok dan sate sapi, bakso daging dan bakso iga sapi. Satu porsi soto golak, Asih mematok harga Rp 6.000, sedangkan menu lainnya, mi ongklok Rp 3.000, bakso daging Rp 5.000 dan bakso iga sapi Rp 10.000.
Tiap hari warung tersebut buka sejak pukul 09.00-19.00. Menu soto golak bikinan Asih, ternyata sudah tak asing di lidah sejumlah pejabat di kota berhawa sejuk ini, Pasalnya, hampir tiap Lebaran menu tersebut dihidangkan dalam kegiatan open house bupati bersama dengan masyarakat. (Hartatik/CN13)
Sumber : suaramerdeka.com
Lihat juga:
Sour Sally
Dim Sum
Tampilkan postingan dengan label soto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label soto. Tampilkan semua postingan
Rabu, 01 Desember 2010
Selasa, 30 November 2010
Wine Halal
AMSTERDAM (Berita SuaraMedia) – Taner Tabak (35) telah berusaha memperoleh sertifikat Wine putih halal selama dua tahun, dan kini ia telah berhasil. "Kevserhelalwine" miliknya lolos tes dan mendapat sertifikat halal dari Kontrol Kualitas Halal (Halal Quality Control – HQC).
Pencarian Tabak akan anggur dengan kadar alkohol 0% dilakukan atas permintaan kaum Muslim. Pada pertemuan setiap hari Jumat, mereka tidak dapat minum bersama kolega dan teman-teman dan sebuah "Wine halal" dapat menjadi solusi bagi persoalan itu.
Tabak mempelajari proses pembuatan Wine bebas alkohol. Melalui sebuah proses teknis baru, yang membuatnya mendapatkan hak paten, Tabak, bekerjasama dengan sebuah perusahaan Jerman, berhasil membuat Wine bebas alkohol. Tabak mengatakan memang telah ada minuman Wine yang dikatakan bebas alkohol, namun mereka tidak lolos tes halal HQC karena masih mengandung sedikit alkohol.
HQC memiliki banyak syarat sebelum mereka memberikan sebuah sertifikat pada suatu produk. Sebuah permintaan tambahan untuk memperoleh sertifikat contohnya adalah peraturan higienis. Mereka mengerjakannya di bawah konsultasi dengan HQC. Tabak mengatakan, "Wine halal tidak dibuat begitu saja!"
Kelompok sasaran Tabak bukan hanya kaum Muslim, melainkan lebih luas lagi. "Yang juga menjadi sasaran saya adalah para wanita hamil, mereka yang terkena diabetes, mereka yang harus menyetir setelah menghadiri sebuah pesta dan karena itu tidak bisa minum alkohol dan sebagainya."
Di antara koleksi Tabak adalah Wine merah, putih, dan mawar, juga Wine yang berat. Ia yakin akan kelezatan rasa Wine nya dan baru-baru ini menantang seorang ahli Wine Nicolaas Klei untuk datang dan mencicipi anggurnya.
Nama kevser merujuk pada sebuah surat di Al Quran, jelas Tabak. Surat itu berbicara tentang Wine halal.
Tabak tidak khawatir akan penjualan Wine - nya. Negara-negara seperti Malaysia, Azerbaijan, Dubai, dan bahkan Arab Saudi telah menunjukkan ketertarikannya, ujar Tabak dengan antusias.
Tabak menjual Kevserhelalwine melalui perusahaan miliknya, Talay Wine Company, dengan harga rata-rata 6-7 euro (Rp. 90.000 – 100.000).
"Kami telah mengubah yang haram menjadi halal. Wine yang berasa seperti Wine tapi benar-benar bebas alkohol, dan kami memproduksinya," ujar Tabak.
Wine halal buatan Tabak bukan satu-satunya minuman beralkohol yang tidak mengandung alkohol. Tahun lalu, di Perancis diproduksi Chamalal, sampanye halal. Seperti sampanye pada umumnya, minuman ini juga terbuat dari Wine dan bergelembung, namun bebas alkohol.
Diluncurkan pada bulan September, tepat menjelang bulan suci Ramadhan tahun 2008, Chamala terbukti berhasil diterima di negara asal sampanye itu. Tidak ada satu acara pun yang akan lengkap tanpa kehadirannya.
Versi halal gelembung sampanye ini dijual dengan harga sekitar 60 euro (Rp. 900.000) per botol di beberapa restoran, namun jauh lebih murah jika membelinya di supermarket.
Penemu Chamalal, Rachid Gacem, mengatakan bahwa ia melihat adanya celah dalam pasar minuman beralkohol.
"Ketika saya datang ke pesta dan semua orang meminum alkohol, seperti sampanye, mereka seringkali menanyakan apakah saya mau minum satu gelas. Tapi kami (Muslim) tidak minum alkohol. Karena saya ingin menjadi bagian dari pesta, saya ingin meminum sesuatu yang seperti sampanye, tapi bukan sampanye."
Menanggapi minuman tersebut, tak semua Muslim lantas setuju. Beberapa di antara pemeluk Islam mempertanyakan bahkan meragukan kandungan isi Cham'alal. Seperti komentar-komentar di situs berita online yang menulis tentang peluncuran Cham'alal, yang salah satunya berbunyi, "Apakah itu benar-benar minuman Wine berkarbonasi?". (rin/iie/itn/fw/rpk/at) Dikutip oleh www.suaramedia.com
Sumber : suaramedia.com
Lihat juga:
Sate
Soto
Pencarian Tabak akan anggur dengan kadar alkohol 0% dilakukan atas permintaan kaum Muslim. Pada pertemuan setiap hari Jumat, mereka tidak dapat minum bersama kolega dan teman-teman dan sebuah "Wine halal" dapat menjadi solusi bagi persoalan itu.
Tabak mempelajari proses pembuatan Wine bebas alkohol. Melalui sebuah proses teknis baru, yang membuatnya mendapatkan hak paten, Tabak, bekerjasama dengan sebuah perusahaan Jerman, berhasil membuat Wine bebas alkohol. Tabak mengatakan memang telah ada minuman Wine yang dikatakan bebas alkohol, namun mereka tidak lolos tes halal HQC karena masih mengandung sedikit alkohol.
HQC memiliki banyak syarat sebelum mereka memberikan sebuah sertifikat pada suatu produk. Sebuah permintaan tambahan untuk memperoleh sertifikat contohnya adalah peraturan higienis. Mereka mengerjakannya di bawah konsultasi dengan HQC. Tabak mengatakan, "Wine halal tidak dibuat begitu saja!"
Kelompok sasaran Tabak bukan hanya kaum Muslim, melainkan lebih luas lagi. "Yang juga menjadi sasaran saya adalah para wanita hamil, mereka yang terkena diabetes, mereka yang harus menyetir setelah menghadiri sebuah pesta dan karena itu tidak bisa minum alkohol dan sebagainya."
Di antara koleksi Tabak adalah Wine merah, putih, dan mawar, juga Wine yang berat. Ia yakin akan kelezatan rasa Wine nya dan baru-baru ini menantang seorang ahli Wine Nicolaas Klei untuk datang dan mencicipi anggurnya.
Nama kevser merujuk pada sebuah surat di Al Quran, jelas Tabak. Surat itu berbicara tentang Wine halal.
Tabak tidak khawatir akan penjualan Wine - nya. Negara-negara seperti Malaysia, Azerbaijan, Dubai, dan bahkan Arab Saudi telah menunjukkan ketertarikannya, ujar Tabak dengan antusias.
Tabak menjual Kevserhelalwine melalui perusahaan miliknya, Talay Wine Company, dengan harga rata-rata 6-7 euro (Rp. 90.000 – 100.000).
"Kami telah mengubah yang haram menjadi halal. Wine yang berasa seperti Wine tapi benar-benar bebas alkohol, dan kami memproduksinya," ujar Tabak.
Wine halal buatan Tabak bukan satu-satunya minuman beralkohol yang tidak mengandung alkohol. Tahun lalu, di Perancis diproduksi Chamalal, sampanye halal. Seperti sampanye pada umumnya, minuman ini juga terbuat dari Wine dan bergelembung, namun bebas alkohol.
Diluncurkan pada bulan September, tepat menjelang bulan suci Ramadhan tahun 2008, Chamala terbukti berhasil diterima di negara asal sampanye itu. Tidak ada satu acara pun yang akan lengkap tanpa kehadirannya.
Versi halal gelembung sampanye ini dijual dengan harga sekitar 60 euro (Rp. 900.000) per botol di beberapa restoran, namun jauh lebih murah jika membelinya di supermarket.
Penemu Chamalal, Rachid Gacem, mengatakan bahwa ia melihat adanya celah dalam pasar minuman beralkohol.
"Ketika saya datang ke pesta dan semua orang meminum alkohol, seperti sampanye, mereka seringkali menanyakan apakah saya mau minum satu gelas. Tapi kami (Muslim) tidak minum alkohol. Karena saya ingin menjadi bagian dari pesta, saya ingin meminum sesuatu yang seperti sampanye, tapi bukan sampanye."
Menanggapi minuman tersebut, tak semua Muslim lantas setuju. Beberapa di antara pemeluk Islam mempertanyakan bahkan meragukan kandungan isi Cham'alal. Seperti komentar-komentar di situs berita online yang menulis tentang peluncuran Cham'alal, yang salah satunya berbunyi, "Apakah itu benar-benar minuman Wine berkarbonasi?". (rin/iie/itn/fw/rpk/at) Dikutip oleh www.suaramedia.com
Sumber : suaramedia.com
Lihat juga:
Sate
Soto
Senin, 29 November 2010
Original Sushi
The original type of Sushi, classified today as nare-zushi (馴れ寿司, 熟寿司), first developed somewhere in Southeast Asia, disseminating to Japan. Fish was salted and wrapped in fermented rice, a traditional lacto-fermented rice dish. Nare-zushi was made of this gutted fish stored in fermented rice for preservation. Nare-zushi was stored for fermentation for a few months then removed. The fermented rice was discarded and fish was the only part consumed. This early Sushi became a great source of protein.
The Japanese preferred to eat the fish with the rice, known as namanare or namanari (生成, なまなれ, なまなり). During the Muromachi period namanare was the most popular type of sushi. Namanare was partly raw fish wrapped in rice, consumed fresh, before it lost its flavor. This new way of consuming fish was no longer a form of preservation but rather a new dish in Japanese cuisine.
During the Edo era (the early modern period, 1603 to 1868 in Japan), a third type of Sushi was introduced, haya-zushi (早寿司, 早ずし). Haya-zushi was assembled so that both rice and fish could be consumed at the same time, and the dish became unique to Japanese culture. It was the first time that rice was not being used for fermentation. Rice was now mixed with vinegar. Fish, vegetables and dried preserved foods would be added. This type of sushi is still very popular today. Each region utilizes local flavors to produce a variety of Sushi that has been passed down for many generations.
When Tokyo was still being called Edo, at the beginning of the 19th century, mobile food stalls became the dominant food service. During this period nigiri-zushi (握り寿司) was introduced. Nigiri-zushi is the most common type of sushi in the todays Sushi restaurants. It is an oblong mound of rice with a slice of fish draped over it. After the Great Kanto earthquake in 1923, nigiri- Sushi chefs lost their jobs and spread throughout Japan and popularised the dish throughout the country.
Today the Sushi dish internationally known as "Sushi" (nigirizushi; Kantō variety) is a fast food invented by Hanaya Yohei (華屋与兵衛; 1799 - 1858) at the end of Edo period in today's Tokyo (Edo). People in Tokyo were living in haste even a hundred years ago. The nigirizushi invented by Hanaya was not fermented and could be eaten using the fingers or chopsticks. It was an early form of fast food that could be eaten at a road side or in the theater.
Funazushi
Funazushi is a rare type of nare-zushi still prepared near lake Biwa, Shiga Prefecture. Eighteen generations of the Kitamura family have been preparing the dish (with eggs intact) at Kitashina since 1619.
Fresh funa (crucian carp from the lake) are scaled and gutted through their gills keeping the body (and often the eggs) of the fish intact. The fish are then packed with salt and aged for a year before being repacked annually in rice for up to four years. The resulting fermented fish may be served sliced thin or used as an ingredient in other dishes.
Source : en.wikipedia
See also:
Dim Sum
Soto
The Japanese preferred to eat the fish with the rice, known as namanare or namanari (生成, なまなれ, なまなり). During the Muromachi period namanare was the most popular type of sushi. Namanare was partly raw fish wrapped in rice, consumed fresh, before it lost its flavor. This new way of consuming fish was no longer a form of preservation but rather a new dish in Japanese cuisine.
During the Edo era (the early modern period, 1603 to 1868 in Japan), a third type of Sushi was introduced, haya-zushi (早寿司, 早ずし). Haya-zushi was assembled so that both rice and fish could be consumed at the same time, and the dish became unique to Japanese culture. It was the first time that rice was not being used for fermentation. Rice was now mixed with vinegar. Fish, vegetables and dried preserved foods would be added. This type of sushi is still very popular today. Each region utilizes local flavors to produce a variety of Sushi that has been passed down for many generations.
When Tokyo was still being called Edo, at the beginning of the 19th century, mobile food stalls became the dominant food service. During this period nigiri-zushi (握り寿司) was introduced. Nigiri-zushi is the most common type of sushi in the todays Sushi restaurants. It is an oblong mound of rice with a slice of fish draped over it. After the Great Kanto earthquake in 1923, nigiri- Sushi chefs lost their jobs and spread throughout Japan and popularised the dish throughout the country.
Today the Sushi dish internationally known as "Sushi" (nigirizushi; Kantō variety) is a fast food invented by Hanaya Yohei (華屋与兵衛; 1799 - 1858) at the end of Edo period in today's Tokyo (Edo). People in Tokyo were living in haste even a hundred years ago. The nigirizushi invented by Hanaya was not fermented and could be eaten using the fingers or chopsticks. It was an early form of fast food that could be eaten at a road side or in the theater.
Funazushi
Funazushi is a rare type of nare-zushi still prepared near lake Biwa, Shiga Prefecture. Eighteen generations of the Kitamura family have been preparing the dish (with eggs intact) at Kitashina since 1619.
Fresh funa (crucian carp from the lake) are scaled and gutted through their gills keeping the body (and often the eggs) of the fish intact. The fish are then packed with salt and aged for a year before being repacked annually in rice for up to four years. The resulting fermented fish may be served sliced thin or used as an ingredient in other dishes.
Source : en.wikipedia
See also:
Dim Sum
Soto
Soto Bebek Surabaya
Bosan dengan Soto ayam, tidak salahnya mencoba menu baru lainnya. Mungkin soto bebek bisa menjadi menu baru yang wajib untuk disantap.
Jika belum dan penasaran, datang saja ke Sentra Kuliner Indrapura di Jalan Indrapura, Surabaya. Dari puluhan stan yang ada, langsung saja menuju ke Soto Bebek Kwek yang dikelola pasutri Muafi dan Sufriyah.
Soto bebek ini dihidangkan terpisah dalam 3 wadah. Sebuah mangkuk berisi soto, sebuah piring berisi lontong dan sebuah cobek berisi jeruk nipis dan irisan cabai. Dari penampilannya, soto bebek tersebut sekilas mirip dengan kare kuahnya keruh berwarna oranye, berbeda dengan kuah soto kebanyakan yang berwarna kuning bening.
Setelah disantap, hmmmmm...perasaan amis dan alot dari daging bebek akan sirna seketika. Dagingnya sungguh empuk dan sama sekali tidak ada rasa amis. Bumbu rempahnya sungguh segar menyeruak di
dinding mulut.
Rasa pedas dari irisan cabe sangat halus dan sungguh nikmat, merata mengimbangi gurihnya kaldu soto. Lontong di piring pasti akan tandas dalam sekejap. Sesuai tradisi, lontong memang direkomendasikan disantap bersama soto bebek, tentunya selain nasi yang juga disediakan. Satu porsi soto bebek dihargai Rp 10 ribu. Jika ingin menambah jeroan, tambah juga uang Rp 7.500.
Muafi sedikit berbagi rahasia resep soto bebeknya. Secara umum, bumbu soto bebek sama seperti soto pada umumnya. Yang membedakan adalah kaldunya. Kaldu itu sendiri merupakan resep turun temurun dari nenek dari pihak keluarga istrinya, Sufriyah. Resep tersebut sempat mati 15 tahun sebelum dihidupkan kembali oleh Sufriyah. Dahulu, di Bangkalan, Madura, nenek Sufriyah sempat membuka warung soto bebek.
Karena tidak ada yang melanjutkan usaha tersebut ditambah usia nenek yang sudah lanjut, maka warung tersebut tutup. Melihat ada peluang usaha, Muafi langsung menyewa sebuah stand di sentra Kuliner Indrapura.
Bersama istrinya,bapak 3 anak itu mencoba menghidupkan kembali soto bebek. Menurut survei yang dilakukan Muafi, belum ada soto bebek di Surabaya, bahkan Jatim. Jikapun ada, resep dan bumbunya pasti berbeda.
"Ini dulu resep dari nenek istri saya. Sekarang saya lanjutkan lagi," ungkapnya saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Senin (25/10/2010). (iwd/wln)
Sumber : Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya
Lihat juga:
Dim Sum
Jika belum dan penasaran, datang saja ke Sentra Kuliner Indrapura di Jalan Indrapura, Surabaya. Dari puluhan stan yang ada, langsung saja menuju ke Soto Bebek Kwek yang dikelola pasutri Muafi dan Sufriyah.
Soto bebek ini dihidangkan terpisah dalam 3 wadah. Sebuah mangkuk berisi soto, sebuah piring berisi lontong dan sebuah cobek berisi jeruk nipis dan irisan cabai. Dari penampilannya, soto bebek tersebut sekilas mirip dengan kare kuahnya keruh berwarna oranye, berbeda dengan kuah soto kebanyakan yang berwarna kuning bening.
Setelah disantap, hmmmmm...perasaan amis dan alot dari daging bebek akan sirna seketika. Dagingnya sungguh empuk dan sama sekali tidak ada rasa amis. Bumbu rempahnya sungguh segar menyeruak di
dinding mulut.
Rasa pedas dari irisan cabe sangat halus dan sungguh nikmat, merata mengimbangi gurihnya kaldu soto. Lontong di piring pasti akan tandas dalam sekejap. Sesuai tradisi, lontong memang direkomendasikan disantap bersama soto bebek, tentunya selain nasi yang juga disediakan. Satu porsi soto bebek dihargai Rp 10 ribu. Jika ingin menambah jeroan, tambah juga uang Rp 7.500.
Muafi sedikit berbagi rahasia resep soto bebeknya. Secara umum, bumbu soto bebek sama seperti soto pada umumnya. Yang membedakan adalah kaldunya. Kaldu itu sendiri merupakan resep turun temurun dari nenek dari pihak keluarga istrinya, Sufriyah. Resep tersebut sempat mati 15 tahun sebelum dihidupkan kembali oleh Sufriyah. Dahulu, di Bangkalan, Madura, nenek Sufriyah sempat membuka warung soto bebek.
Karena tidak ada yang melanjutkan usaha tersebut ditambah usia nenek yang sudah lanjut, maka warung tersebut tutup. Melihat ada peluang usaha, Muafi langsung menyewa sebuah stand di sentra Kuliner Indrapura.
Bersama istrinya,bapak 3 anak itu mencoba menghidupkan kembali soto bebek. Menurut survei yang dilakukan Muafi, belum ada soto bebek di Surabaya, bahkan Jatim. Jikapun ada, resep dan bumbunya pasti berbeda.
"Ini dulu resep dari nenek istri saya. Sekarang saya lanjutkan lagi," ungkapnya saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Senin (25/10/2010). (iwd/wln)
Sumber : Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya
Lihat juga:
Dim Sum
Kamis, 25 November 2010
Culinary Business : Soto
If this type of cuisine on the list of my favorites. Soto that formula is not too excited, but was able to arouse my appetite. Understandably, I am not among those who like to eat, his appetite is less, so very often forget to eat. The main factor is a smoker, coffee drinker, often stayed up late, rarely exercise, which ultimately increases stomach acid. Appetite is there when it was a little exercise to sweat. Abnormalities? possible.
When asked about favorite foods, then the burgers, pizza, and Sodara-sodaranya not included in the list. I tend to be more pleased with the local cuisine, such as food waste, warteg, tamarind, tamarind jakarta, and the like. Instead of fanatics, idialis, or anti against foreign products, especially Americans, but indeed from the first did not like the food, besides of course the price is expensive indeed.
Soto, this dish also has some kind, there is chicken soup, beef soup, soto firstborn, and tripe soup. It was divided again with the names of areas, such as Soto Madura, Soto Kudus, Soto Betawi, Coto Makassar, and much more. To know more about the soup, can read the article from Mr. Mak Nyuss Bondan Winarno, the culinary king here.
Of the many kinds of soup, we can choose one type only, such as soto holy. But if you do not want to use the name of the region, could sell about chicken soup and beef soup. Usually the seller is only specialized in one kind only, choose chicken soup or beef soup. Both have rabid fans, but instead there is also a hobby, but due to health factors. As people do not want to eat tripe soup for fear of disease recurrence uratnya acid, and other reasons.
For the areas I used to enjoy jogja soto soto on klebengan, soto pak Marto, kadipiro soto, soto wait Kalasan, Bangkong soto, soto holy, chicken and beef soup front of the station monument.
For those who live dijogja, or at least once dijogja, if you could drop into soup can definitely klebengan story, how the atmosphere there. When asked the location, its place in the village, and people will not think there is a seller selling soup, that every day could sell several hundred servings, and how many thousands of fried tempe (mendoan), not to mention the drink. Why be crowded? do not know exactly why it can be crowded. And when seen, there are no marketing at all. In fact, an outsider who market their products there.
Blog about soup recipe you can visit: Aneka Soto Nusantara
Source: bi.konblog.com
See also:
Burger King
Sour Sally
When asked about favorite foods, then the burgers, pizza, and Sodara-sodaranya not included in the list. I tend to be more pleased with the local cuisine, such as food waste, warteg, tamarind, tamarind jakarta, and the like. Instead of fanatics, idialis, or anti against foreign products, especially Americans, but indeed from the first did not like the food, besides of course the price is expensive indeed.
Soto, this dish also has some kind, there is chicken soup, beef soup, soto firstborn, and tripe soup. It was divided again with the names of areas, such as Soto Madura, Soto Kudus, Soto Betawi, Coto Makassar, and much more. To know more about the soup, can read the article from Mr. Mak Nyuss Bondan Winarno, the culinary king here.
Of the many kinds of soup, we can choose one type only, such as soto holy. But if you do not want to use the name of the region, could sell about chicken soup and beef soup. Usually the seller is only specialized in one kind only, choose chicken soup or beef soup. Both have rabid fans, but instead there is also a hobby, but due to health factors. As people do not want to eat tripe soup for fear of disease recurrence uratnya acid, and other reasons.
For the areas I used to enjoy jogja soto soto on klebengan, soto pak Marto, kadipiro soto, soto wait Kalasan, Bangkong soto, soto holy, chicken and beef soup front of the station monument.
For those who live dijogja, or at least once dijogja, if you could drop into soup can definitely klebengan story, how the atmosphere there. When asked the location, its place in the village, and people will not think there is a seller selling soup, that every day could sell several hundred servings, and how many thousands of fried tempe (mendoan), not to mention the drink. Why be crowded? do not know exactly why it can be crowded. And when seen, there are no marketing at all. In fact, an outsider who market their products there.
Blog about soup recipe you can visit: Aneka Soto Nusantara
Source: bi.konblog.com
See also:
Burger King
Sour Sally
Rabu, 24 November 2010
Ice cream yang Semakin Beragam
Setahun belakangan ini, memilih Ice cream terasa lebih membingungkan. Bingung karena kian beragamnya rasa yang ditawarkan. Belum lagi segala 'aksesori' tambahan yang bisa dicampurkan di dalamnya.
Perkembangan kuliner Ice cream ke bentuk yang kian 'rumit' ini paling mudah dilihat di pusat belanja. Restoran dan usaha Ice cream rumahan pun ikut berimprovisasi.
Jika sudah begini, tidak ada jalan lain mengetahui kehebatan perkembangan kuliner Ice cream selain jajal langsung. Selain itu, penampilan Ice cream yang kian 'rumit' menantang indera pengecap.
Salah satu yang menarik dicoba ialah cold stone creamery. Ice cream asal Arizona, AS, ini ada di beberapa pusat belanja wilayah Jakarta Selatan.
Dari gambar di gerai sudah bisa dilihat es krimnya masuk kategori 'rumit' tadi. Es krim itu membumbung dalam cup dari wafle kering bergelombang hingga seperti gunung api meletus.
Namun muntahan batu berganti dengan cokelat, kacang, bahkan ada pisang, crackers, dan bongkahan cake cokelat. Ada 21 macam rasa Ice cream dan 43 campuran (mix-in) lainnya yang disediakan.
Jika belum berani eksplorasi, memilih signature ice cream merupakan cara aman mendapat kreasi yang lezat. Salah satu andalan gerai itu ialah chocolate devotion yakni Ice cream cokelat dicampur butiran cokelat dan brownies. Sensasi di lidah setara kelihatannya. Meski berpori-pori, es krim terasa lembut. Kekentalannya menunjukkan tingginya kadar susu.
Campuran butiran cokelat membuat makanan ini terasa ramai di mulut. Mungkin agak sedikit merepotkan karena beberapa cokelat lengket di gigi. Meski begitu manisnya tetap pas, itu mungkin karena es krim dasar yang tidak terlalu manis.
Es krim gaya campur ini juga sudah masuk buffe hotel. Hotel Shangri-La salah satunya. Meski tidak seberagam di gerai, cokelat dalam bentuk biskuit, batangan, silinder, atau stroberi juga tersedia. "Karena intinya adalah berkreasi sesukamu. Itu yang buat orang suka es krim ini. Meskipun tidak enak, tetap suka karena kreasi sendiri," kata Executive Pastry Chef Shangri-La, Guillaume Bonnety.
Pria asal Prancis itu menilai es krim vanila menjadi dasar terbaik untuk pencampuran. "Karena tidak terlalu manis," kata Bonnety yang menyebut gaya es krim itu sebagai tepanyaki, mengacu pada meja tempat pencampuran es krim.
Meja ini pula yang jadi atraksi tambahan es krim ini. Di atas meja granit berpendingin yang mirip dengan meja pengolahan tepanyaki itu, es krim dicampurkan, dicacah, hingga dimampatkan lagi. Meski begitu, es krim tidak mencair.
Es krim Italia- gelato (jamak-gelati) juga makin banyak ditemui di Indonesia. Es krim ini mengandung buah-buahan dan kadar susunya rendah lemak.
Dengan begitu, gelati terasa lebih ringan daripada es krim biasa. Alessandro Santi, chef Italia di Shangri-La, mengatakan gelati berfungsi mencuci rasa makanan sebelumnya dan memberikan rasa segar setelahnya.
Sumber :Dok.mi/OL-5 - Bintang Krisanti - Media Indonesia
Lihat juga:
Soto
Wine
Perkembangan kuliner Ice cream ke bentuk yang kian 'rumit' ini paling mudah dilihat di pusat belanja. Restoran dan usaha Ice cream rumahan pun ikut berimprovisasi.
Jika sudah begini, tidak ada jalan lain mengetahui kehebatan perkembangan kuliner Ice cream selain jajal langsung. Selain itu, penampilan Ice cream yang kian 'rumit' menantang indera pengecap.
Salah satu yang menarik dicoba ialah cold stone creamery. Ice cream asal Arizona, AS, ini ada di beberapa pusat belanja wilayah Jakarta Selatan.
Dari gambar di gerai sudah bisa dilihat es krimnya masuk kategori 'rumit' tadi. Es krim itu membumbung dalam cup dari wafle kering bergelombang hingga seperti gunung api meletus.
Namun muntahan batu berganti dengan cokelat, kacang, bahkan ada pisang, crackers, dan bongkahan cake cokelat. Ada 21 macam rasa Ice cream dan 43 campuran (mix-in) lainnya yang disediakan.
Jika belum berani eksplorasi, memilih signature ice cream merupakan cara aman mendapat kreasi yang lezat. Salah satu andalan gerai itu ialah chocolate devotion yakni Ice cream cokelat dicampur butiran cokelat dan brownies. Sensasi di lidah setara kelihatannya. Meski berpori-pori, es krim terasa lembut. Kekentalannya menunjukkan tingginya kadar susu.
Campuran butiran cokelat membuat makanan ini terasa ramai di mulut. Mungkin agak sedikit merepotkan karena beberapa cokelat lengket di gigi. Meski begitu manisnya tetap pas, itu mungkin karena es krim dasar yang tidak terlalu manis.
Es krim gaya campur ini juga sudah masuk buffe hotel. Hotel Shangri-La salah satunya. Meski tidak seberagam di gerai, cokelat dalam bentuk biskuit, batangan, silinder, atau stroberi juga tersedia. "Karena intinya adalah berkreasi sesukamu. Itu yang buat orang suka es krim ini. Meskipun tidak enak, tetap suka karena kreasi sendiri," kata Executive Pastry Chef Shangri-La, Guillaume Bonnety.
Pria asal Prancis itu menilai es krim vanila menjadi dasar terbaik untuk pencampuran. "Karena tidak terlalu manis," kata Bonnety yang menyebut gaya es krim itu sebagai tepanyaki, mengacu pada meja tempat pencampuran es krim.
Meja ini pula yang jadi atraksi tambahan es krim ini. Di atas meja granit berpendingin yang mirip dengan meja pengolahan tepanyaki itu, es krim dicampurkan, dicacah, hingga dimampatkan lagi. Meski begitu, es krim tidak mencair.
Es krim Italia- gelato (jamak-gelati) juga makin banyak ditemui di Indonesia. Es krim ini mengandung buah-buahan dan kadar susunya rendah lemak.
Dengan begitu, gelati terasa lebih ringan daripada es krim biasa. Alessandro Santi, chef Italia di Shangri-La, mengatakan gelati berfungsi mencuci rasa makanan sebelumnya dan memberikan rasa segar setelahnya.
Sumber :Dok.mi/OL-5 - Bintang Krisanti - Media Indonesia
Lihat juga:
Soto
Wine
Senin, 22 November 2010
Sinar Mas Dissapointed
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) was disappointed with Burger King's decision to no longer buy palm oil production.
"We are disappointed with the decision and will continue to provide a better understanding of the Burger King on our sustainability commitment," said Smart detikFinance quoted in a statement on Friday (03/09/2010).
Smart expects Burger King remains a palm oil consumer. Smart is also confident that Burger King's decision does not represent the views of most consumers.
"We look forward to welcoming them back as a consumer in the near future," said Smart.
Smart states, independent verification report (IVEX) have concluded SMART is a responsible company and operates in rigorous Standard Operating Procedures.
As is known, the U.S. fast food giant, Burger King decided to no longer buy palm oil from the Sinar Mas and son business. The decision was taken after Greenpeace is running a negative campaign against the Sinar Mas.
Burger King said in a statement asserted, the result of verification by independent auditors of the business unit of Sinar Mas, PT Smart Tbk shows activity that is inconsistent with the commitment to corporate responsibility.
Burger King's decision was also taken after the release of the results of the verification team that is prepared by an independent verification agency Control Union Certification (CUC) and the BSI Group of PT Sinar Mas Agro Research and Technology Tbk (Smart) and the parent company of Golden Agri Resources Smart.
Source: Qom / dnl - Nurul Qomariyah - detikFinance
See also:
Sate
Soto
"We are disappointed with the decision and will continue to provide a better understanding of the Burger King on our sustainability commitment," said Smart detikFinance quoted in a statement on Friday (03/09/2010).
Smart expects Burger King remains a palm oil consumer. Smart is also confident that Burger King's decision does not represent the views of most consumers.
"We look forward to welcoming them back as a consumer in the near future," said Smart.
Smart states, independent verification report (IVEX) have concluded SMART is a responsible company and operates in rigorous Standard Operating Procedures.
As is known, the U.S. fast food giant, Burger King decided to no longer buy palm oil from the Sinar Mas and son business. The decision was taken after Greenpeace is running a negative campaign against the Sinar Mas.
Burger King said in a statement asserted, the result of verification by independent auditors of the business unit of Sinar Mas, PT Smart Tbk shows activity that is inconsistent with the commitment to corporate responsibility.
Burger King's decision was also taken after the release of the results of the verification team that is prepared by an independent verification agency Control Union Certification (CUC) and the BSI Group of PT Sinar Mas Agro Research and Technology Tbk (Smart) and the parent company of Golden Agri Resources Smart.
Source: Qom / dnl - Nurul Qomariyah - detikFinance
See also:
Sate
Soto
Minggu, 21 November 2010
Soto Bakso Pak Saeton
Berbagai jenis Soto mungkin sudah biasa dijumpai di pelosok Nusantara, sebagai salah satu hidangan berkuah dengan berbagai variasi menu pilihan seperti soto ayam, daging, dan babat.
Berbeda halnya dengan penyajian jenis soto yang disajikan di warung Pak Saeton yang terletak di Jalan Barong 156, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.
Soto ini disajikan dengan campuran bakso, orang Banyuwangi biasa menyebutnya soto bakso. Bentuk penyajiannya pun sama dengan soto dan bakso pada umumnya, dengan pelengkap mi dan bihun, sedikit bawang goreng dan seledri yang kemudian dicampur kuah soto bakso.
Gambaran yang terlihat menonjol dalam penyajian makanan ini memang warna kuning soto, sehingga kalau dilihat seperti jenis soto pada umumnya.
Orang baru bisa bilang beda, jika sudah merasakan hidangan tersebut. Rasanya, tidak kalah nikmat dengan soto ayam, daging, ataupun babat.
Pertama saat menikmati soto bakso yang terasa menonjol kuahnya, rasanya begitu luar biasa seperti makan bakso yang dicampur soto. Penggabungan kuah soto dan bakso itu begitu melekat dilidah, sehingga menciptakan kelezatan bagi penikmatnya.
Kenikmatan itu ditambah dengan sajian pentol daging, ceker ayam, kepala ayam, dan balungan sapi yang dicampur jeroan.
Bagi penikmat tidak harus memilih semua menu pelengkap soto bakso karena makanan ini bakal membuat perut ekstra kenyang, tetapi pembeli biasa mencampur menu sesuai selera.
Biasanya mereka mencampur soto bakso antara pentol daging ditambah ceker dan kepala ayam, ada juga pembeli yang hanya ingin menikmati balungan bercampur jeroan sapi.
Soto bakso ini bisa disantap dengan nasi ataupun lontong.
Rahasia kenikmatan soto bakso ini berasal dari kuahnya, perpaduan bumbu soto yang di antaranya terdiri dari sere, kunir, laos, jahe, bawang putih, bawang merah, merica, dicampur dengan kuah kaldu bakso yang berasal dari rendaman balungan dan daging sapi.
Setiap hari pemilik warung selalu menyiapkan kepala ayam 10 kilogram, dan ceker ayam 10 kg, daging untuk membuat pentol 14 kg, dan balungan sapi hingga 20 kg.
Hasilnya, hampir setiap hari warung Pak Saeton yang buka mulai pukul 11.00 - 17.00 WIB selalu penuh dengan pengunjung, bahkan setiap hari biasanya bisa menghabiskan hingga 700 mangkok.
Untuk harga soto bakso per porsi sesuai dengan banyaknya menu yang dipilih. Untuk menu biasa, pentol dicampur ceker dan kepala ayam, pembeli cukup membayar Rp5 ribu.
Bentuk keberhasilan Pak Saeton memadukan dua rasa bakso dan soto menjadi soto bakso semula sempat diragukan, apa nanti produk olahannya bisa diterima di masyarakat. Apalagi umumnya lidah masyarakat Banyuwangi begitu peka dengan setiap masakan.
"Orang Banyuwangi itu selalu memilih dan cerewet dengan masakan, apabaila masakan tidak enak, ya daganganya tidak laku dijual," kata pria kelahiran 68 tahun silam ini.
Menurut Pak Saeton ketika itu ide tersebut muncul karena ingin membuat menu yang berbeda, baik bagi hobi penikmat kuliner bakso maupun soto. Jadi orang bisa merasakan kedua makanan tersebut, soto sekaligus bakso.
Semula memang begitu aneh didengar bakso dicampur soto, karena selama ini di Banyuwangi hanya dikenal rujak soto, namun karena ingin beda, Pak Saeton mencoba nekad melakukan terobosan mencapur keduanya.
Pertama buka usaha pada tahun 1971 warung soto bakso belum banyak dikenal dan diketahui masyarakat "Bumi Blambangan". Namun, lambat laun warung tersebut mulai banyak dikunjungi pembeli.
"Pertama buka warung sepi, warung mulai ramai pembeli itu karena disebarkan dari mulut ke mulut dari orang orang yang sudah mencobanya," paparnya.
Kini perjuangan menciptakan menu berbeda memadukan soto dan bakso yang dimulai sejak 39 tahun silam yang dilakukan Pak Saeton tidak sia-sia, bahkan tidak hanya dikenal oleh warga Banyuwangi, namun warga luar, seperti dari Jakarta, Malang, Surabaya juga seringkali mampir untuk menikmati soto bakso Pak Saeton.
Ramainya pembeli yang mampir ke warungnya menjadikan hasil omset penjualannya per hari bisa memperoleh keuntungan mencapai Rp3,5 juta.
Sumber : Fachrur Rozi - antarajatim.com
Lihat juga :
Hanamasa
Sate
Berbeda halnya dengan penyajian jenis soto yang disajikan di warung Pak Saeton yang terletak di Jalan Barong 156, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.
Soto ini disajikan dengan campuran bakso, orang Banyuwangi biasa menyebutnya soto bakso. Bentuk penyajiannya pun sama dengan soto dan bakso pada umumnya, dengan pelengkap mi dan bihun, sedikit bawang goreng dan seledri yang kemudian dicampur kuah soto bakso.
Gambaran yang terlihat menonjol dalam penyajian makanan ini memang warna kuning soto, sehingga kalau dilihat seperti jenis soto pada umumnya.
Orang baru bisa bilang beda, jika sudah merasakan hidangan tersebut. Rasanya, tidak kalah nikmat dengan soto ayam, daging, ataupun babat.
Pertama saat menikmati soto bakso yang terasa menonjol kuahnya, rasanya begitu luar biasa seperti makan bakso yang dicampur soto. Penggabungan kuah soto dan bakso itu begitu melekat dilidah, sehingga menciptakan kelezatan bagi penikmatnya.
Kenikmatan itu ditambah dengan sajian pentol daging, ceker ayam, kepala ayam, dan balungan sapi yang dicampur jeroan.
Bagi penikmat tidak harus memilih semua menu pelengkap soto bakso karena makanan ini bakal membuat perut ekstra kenyang, tetapi pembeli biasa mencampur menu sesuai selera.
Biasanya mereka mencampur soto bakso antara pentol daging ditambah ceker dan kepala ayam, ada juga pembeli yang hanya ingin menikmati balungan bercampur jeroan sapi.
Soto bakso ini bisa disantap dengan nasi ataupun lontong.
Rahasia kenikmatan soto bakso ini berasal dari kuahnya, perpaduan bumbu soto yang di antaranya terdiri dari sere, kunir, laos, jahe, bawang putih, bawang merah, merica, dicampur dengan kuah kaldu bakso yang berasal dari rendaman balungan dan daging sapi.
Setiap hari pemilik warung selalu menyiapkan kepala ayam 10 kilogram, dan ceker ayam 10 kg, daging untuk membuat pentol 14 kg, dan balungan sapi hingga 20 kg.
Hasilnya, hampir setiap hari warung Pak Saeton yang buka mulai pukul 11.00 - 17.00 WIB selalu penuh dengan pengunjung, bahkan setiap hari biasanya bisa menghabiskan hingga 700 mangkok.
Untuk harga soto bakso per porsi sesuai dengan banyaknya menu yang dipilih. Untuk menu biasa, pentol dicampur ceker dan kepala ayam, pembeli cukup membayar Rp5 ribu.
Bentuk keberhasilan Pak Saeton memadukan dua rasa bakso dan soto menjadi soto bakso semula sempat diragukan, apa nanti produk olahannya bisa diterima di masyarakat. Apalagi umumnya lidah masyarakat Banyuwangi begitu peka dengan setiap masakan.
"Orang Banyuwangi itu selalu memilih dan cerewet dengan masakan, apabaila masakan tidak enak, ya daganganya tidak laku dijual," kata pria kelahiran 68 tahun silam ini.
Menurut Pak Saeton ketika itu ide tersebut muncul karena ingin membuat menu yang berbeda, baik bagi hobi penikmat kuliner bakso maupun soto. Jadi orang bisa merasakan kedua makanan tersebut, soto sekaligus bakso.
Semula memang begitu aneh didengar bakso dicampur soto, karena selama ini di Banyuwangi hanya dikenal rujak soto, namun karena ingin beda, Pak Saeton mencoba nekad melakukan terobosan mencapur keduanya.
Pertama buka usaha pada tahun 1971 warung soto bakso belum banyak dikenal dan diketahui masyarakat "Bumi Blambangan". Namun, lambat laun warung tersebut mulai banyak dikunjungi pembeli.
"Pertama buka warung sepi, warung mulai ramai pembeli itu karena disebarkan dari mulut ke mulut dari orang orang yang sudah mencobanya," paparnya.
Kini perjuangan menciptakan menu berbeda memadukan soto dan bakso yang dimulai sejak 39 tahun silam yang dilakukan Pak Saeton tidak sia-sia, bahkan tidak hanya dikenal oleh warga Banyuwangi, namun warga luar, seperti dari Jakarta, Malang, Surabaya juga seringkali mampir untuk menikmati soto bakso Pak Saeton.
Ramainya pembeli yang mampir ke warungnya menjadikan hasil omset penjualannya per hari bisa memperoleh keuntungan mencapai Rp3,5 juta.
Sumber : Fachrur Rozi - antarajatim.com
Lihat juga :
Hanamasa
Sate
Senin, 15 November 2010
Story about Keman, Soto Seller
Number of years married, his beloved wife did not agree Keman continue his profession. The reason, so the bus conductors often come home at night. In 1970, Keman choose selling Soto, while continuing his father's profession of selling soup in circumference. He often helped his father selling after dropping out of school. "I'm only up to grade 5 SR. The parents are not able to pay for school or buying clothes," recalled saying Keman, while his mother was a servant in the palace Solo.
Like his father, Keman also started with how to get around. From the rented house, he bear to Kampung Baluwarti angkring near Kraton of Solo. Every day, he departed at 07.00 and reached home at 10.00. "If the merchandise is still, I continue my wife assisted home sales. If in the morning, my wife is busy with school children."
Keman around until 1989. Finally Keman choose where selling at Jln. Veterans. "I no longer selling soup at noon. Experience teaches, trade buyers more night," continued Keman. Of course, not only because of factors soto night Keman interested buyers. He has a recipe telling. One of them, the smell of gravy soup was another.
KLIK - Detail What's the recipe? "I use a pot to cook it. It is so, must use firewood. Well, to be more steady, I still use beef. As a complement, I added bean sprouts, celery, and tomatoes," said Keman. This recipe was selling well.
"Now, every night I need 1.5 water pot. One pot containing approximately 2.5 bucket."
So his best-selling, business Keman far more successful than his father. He was able to save money and in 1990 he was able to buy land at a price of Rp 300 thousand per meter in Serengan. Several years later, she was able to build a house on land measuring 6 x 17 meters. "Very happy to have a house," continued Keman.
Keman imagine how hard it was when I was home the contract. "Back home should not be confused if his contract extended. I, right, must nyari another house. Anyway, it's quiet. More happy again, from the sale of soup, I can send my five children," explained Keman proud. (Nostalgia.tabloidnova.com)
See also:
Hanamasa
Steak
Like his father, Keman also started with how to get around. From the rented house, he bear to Kampung Baluwarti angkring near Kraton of Solo. Every day, he departed at 07.00 and reached home at 10.00. "If the merchandise is still, I continue my wife assisted home sales. If in the morning, my wife is busy with school children."
Keman around until 1989. Finally Keman choose where selling at Jln. Veterans. "I no longer selling soup at noon. Experience teaches, trade buyers more night," continued Keman. Of course, not only because of factors soto night Keman interested buyers. He has a recipe telling. One of them, the smell of gravy soup was another.
KLIK - Detail What's the recipe? "I use a pot to cook it. It is so, must use firewood. Well, to be more steady, I still use beef. As a complement, I added bean sprouts, celery, and tomatoes," said Keman. This recipe was selling well.
"Now, every night I need 1.5 water pot. One pot containing approximately 2.5 bucket."
So his best-selling, business Keman far more successful than his father. He was able to save money and in 1990 he was able to buy land at a price of Rp 300 thousand per meter in Serengan. Several years later, she was able to build a house on land measuring 6 x 17 meters. "Very happy to have a house," continued Keman.
Keman imagine how hard it was when I was home the contract. "Back home should not be confused if his contract extended. I, right, must nyari another house. Anyway, it's quiet. More happy again, from the sale of soup, I can send my five children," explained Keman proud. (Nostalgia.tabloidnova.com)
See also:
Hanamasa
Steak
Minggu, 14 November 2010
Chardonnay, most popular white Wine
Chardonnay is the world's most popular White Wine grape, with over 300,000 acres planted, 100,000 in California alone. It’s homeland is the Burgundy region of France, where it produces sublime, complex table Wines (in Champagne and elsewhere it provides the base for many of the world’s best sparkling wines), but it also flourishes in California, Australia, New Zealand, Chile, Argentina and South Africa.
Chardonnay is a good-yielding variety that buds early in the season and also ripens relatively early, with its thin skin making it susceptible to rot from early rains. The best chardonnays come from cool climates like Burgundy or California’s Carneros District, but the variety also adapts well to warmer regions like Australia. Chardonnay ripens easily and produces medium-to-full-bodied wines with rich apple, citrus, and tropical fruit aromas and flavors. Although it can be vinified as a crisp, fruity quaffing wine, the best, most complex chardonnays, as in Burgundy, are fermented in small oak barrels and put through a secondary, malolactic fermentation, which imparts toasty, buttery characteristics to both the wine’s aroma and flavor.
Chardonnay is not an especially versatile food Wine and is best paired with simply prepared seafood and poultry dishes. (drinkwine)
See also :
Ice cream
Soto
Chardonnay is a good-yielding variety that buds early in the season and also ripens relatively early, with its thin skin making it susceptible to rot from early rains. The best chardonnays come from cool climates like Burgundy or California’s Carneros District, but the variety also adapts well to warmer regions like Australia. Chardonnay ripens easily and produces medium-to-full-bodied wines with rich apple, citrus, and tropical fruit aromas and flavors. Although it can be vinified as a crisp, fruity quaffing wine, the best, most complex chardonnays, as in Burgundy, are fermented in small oak barrels and put through a secondary, malolactic fermentation, which imparts toasty, buttery characteristics to both the wine’s aroma and flavor.
Chardonnay is not an especially versatile food Wine and is best paired with simply prepared seafood and poultry dishes. (drinkwine)
See also :
Ice cream
Soto
Jumat, 12 November 2010
Soto Lorjuk Yummy
If you're a big fan of Soto, harmless taste dishes this one. Soto mixed lorjuk, Soto shells mixed with numerous knife Pemekasan Coastal region, Madura. It was guaranteed tasty and delicious.
Not much different in general Soto, Soto lorjuk also be sliced rice cake, noodles, chips and a sprinkling of fried onions tete. What distinguishes lorjuk interfering with Soto Soto for only the broth, the sauce is tasty because lorjuk lorjuk kind of shell served with a knife who usually live dipasir beach.
Nana Sofyanto one of his lovers lorjuk Soto, said Soto lorjuk taste different from other Soto. Because of the mixture and sauce lorjuk lorjuk that Soto was tasty.
Hanifa seller lorjuk mixed Soto, said Soto mixed lorjuk very interested citizens. Every day no less than 50 plates Soto sells. Hanifa admitted to get the raw materials lorjuk or clam knife from the fishermen in the Round Coastal Pamekasan.
For you fans of Soto, probably does not hurt when visiting Pamekasan you can try to intervene lorjuk Soto pleasure in Jalan Asem Manis Pamekasan city. Moreover with only money 4 thousand dollars, you can enjoy a delicious gravy lorjuk Soto. (Ahmad Baehaqi / Dv / Ijs - Indosiar)
See also:
Sour Sally
Burger King
Not much different in general Soto, Soto lorjuk also be sliced rice cake, noodles, chips and a sprinkling of fried onions tete. What distinguishes lorjuk interfering with Soto Soto for only the broth, the sauce is tasty because lorjuk lorjuk kind of shell served with a knife who usually live dipasir beach.
Nana Sofyanto one of his lovers lorjuk Soto, said Soto lorjuk taste different from other Soto. Because of the mixture and sauce lorjuk lorjuk that Soto was tasty.
Hanifa seller lorjuk mixed Soto, said Soto mixed lorjuk very interested citizens. Every day no less than 50 plates Soto sells. Hanifa admitted to get the raw materials lorjuk or clam knife from the fishermen in the Round Coastal Pamekasan.
For you fans of Soto, probably does not hurt when visiting Pamekasan you can try to intervene lorjuk Soto pleasure in Jalan Asem Manis Pamekasan city. Moreover with only money 4 thousand dollars, you can enjoy a delicious gravy lorjuk Soto. (Ahmad Baehaqi / Dv / Ijs - Indosiar)
See also:
Sour Sally
Burger King
Kamis, 11 November 2010
Dim Sum = hati Kecil
Apakah Dim Sum?
Dim Sum berarti "hati kecil" atau "menyentuh hati anda" - referensi hidangan ini cenderung kecil yang baik menyenangkan langit-langit dan menangkap imajinasi. Dim Sum adalah masakan Kanton yang datang terutama dalam bentuk kue kukus dan goreng mengandung beragam tambalan lezat. Jumlah setiap hidangan di Dim Sum itu disimpan kecil makanan lezat yang disajikan dalam tingkatan kapal uap bambu atau kecil dan menengah sehingga piring-berbagai varietas bisa sampel: kroket renyah, kue tembus, kue ketan, nasi goreng, dll.
Dim Sum dan Teh
Jauh sebelum tapas menciptakan Spanyol dan Amerika menemukan makanan jari, Cina selatan untuk mengumpulkan yum cha (teh) dan sampling potongan gurih dikenal sebagai Dim Sum.
Kebiasaan minum teh di Cina tanggal kembali ke Shen Nung legendaris, yang dikatakan memiliki ratusan pribadi mencoba rumput dan herbal untuk menguji efek obat dan racun. Teh adalah minuman populer oleh Dinasti Sung (960-1280 M), dan secara bertahap, inovasi dalam adat minum teh diperkenalkan. Selain tingkat tinggi connoisseurship dari berbagai jenis teh dan perbaikan kualitas daun teh, berbagai luas menyertai untuk minum teh mulai muncul - Dim Sum.
Makan Dim Sum Hari Ini
Di China sekarang, restoran Dim Sum yang besar dan luas dengan nilai wajar ofbright lampu pencahayaan semuanya. Mereka sering memiliki beberapa lantai dan dikemas dengan ratusan tamu makan, mencapai, berteriak dan memberi isyarat untuk Dim Sum. Para porsi ditumpuk di troli yang roda dari meja ke meja oleh server. Secara tradisional itu gadis-gadis muda bernyanyi ayat-ayat tradisional pujian tentang makanan karena mereka mendorong troli. Saat ini mereka baik meneriakkan nama hidangan yang mereka miliki atau ada tanda digantung di bagian depan troli menunjukkan apa yang disajikan. Sebagai tamu Anda hanya gelombang di server bila Anda mendengar atau melihat apa yang Anda inginkan dan ia akan datang kepada Anda. Jika Anda tidak memiliki kesabaran Anda juga bisa berjalan ke troli untuk memastikan Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan sebelum selesai. Sebagai salah satu bisa membayangkan, tingkat suara restoran ini sangat tinggi.
Untuk yum cha Cina atau makan Dim Sum tidak hanya bentuk harian konsumsi makanan atau sebuah kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga Anda, membangun hubungan bisnis dan pengertian pengalaman sosial, juga merupakan ungkapan eksistensi sosial. Dim Sum ini kebanyakan diambil untuk sarapan atau untuk makan siang dan Minggu yang sangat populer untuk makan siang keluarga atau sarapan. Pada hari-hari Anda harus datang lebih awal atau mengenal seseorang di restoran Dim Sum jika Anda tidak ingin mengantri selama berjam-jam menunggu meja. Meskipun sangat bising di restoran dan banyak harus antri untuk waktu yang lama untuk mendapatkan meja, orang Kanton masih menyukainya. Beberapa orang tua bahkan menyekolahkan anak mereka ke antrian untuk meja bagi keluarga beberapa jam di muka pada hari Minggu. (Chinese Dim Sum oleh Wei-Chuan School - orientalfood)
Lihat juga:
Hanamasa
Soto
Dim Sum berarti "hati kecil" atau "menyentuh hati anda" - referensi hidangan ini cenderung kecil yang baik menyenangkan langit-langit dan menangkap imajinasi. Dim Sum adalah masakan Kanton yang datang terutama dalam bentuk kue kukus dan goreng mengandung beragam tambalan lezat. Jumlah setiap hidangan di Dim Sum itu disimpan kecil makanan lezat yang disajikan dalam tingkatan kapal uap bambu atau kecil dan menengah sehingga piring-berbagai varietas bisa sampel: kroket renyah, kue tembus, kue ketan, nasi goreng, dll.
Dim Sum dan Teh
Jauh sebelum tapas menciptakan Spanyol dan Amerika menemukan makanan jari, Cina selatan untuk mengumpulkan yum cha (teh) dan sampling potongan gurih dikenal sebagai Dim Sum.
Kebiasaan minum teh di Cina tanggal kembali ke Shen Nung legendaris, yang dikatakan memiliki ratusan pribadi mencoba rumput dan herbal untuk menguji efek obat dan racun. Teh adalah minuman populer oleh Dinasti Sung (960-1280 M), dan secara bertahap, inovasi dalam adat minum teh diperkenalkan. Selain tingkat tinggi connoisseurship dari berbagai jenis teh dan perbaikan kualitas daun teh, berbagai luas menyertai untuk minum teh mulai muncul - Dim Sum.
Makan Dim Sum Hari Ini
Di China sekarang, restoran Dim Sum yang besar dan luas dengan nilai wajar ofbright lampu pencahayaan semuanya. Mereka sering memiliki beberapa lantai dan dikemas dengan ratusan tamu makan, mencapai, berteriak dan memberi isyarat untuk Dim Sum. Para porsi ditumpuk di troli yang roda dari meja ke meja oleh server. Secara tradisional itu gadis-gadis muda bernyanyi ayat-ayat tradisional pujian tentang makanan karena mereka mendorong troli. Saat ini mereka baik meneriakkan nama hidangan yang mereka miliki atau ada tanda digantung di bagian depan troli menunjukkan apa yang disajikan. Sebagai tamu Anda hanya gelombang di server bila Anda mendengar atau melihat apa yang Anda inginkan dan ia akan datang kepada Anda. Jika Anda tidak memiliki kesabaran Anda juga bisa berjalan ke troli untuk memastikan Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan sebelum selesai. Sebagai salah satu bisa membayangkan, tingkat suara restoran ini sangat tinggi.
Untuk yum cha Cina atau makan Dim Sum tidak hanya bentuk harian konsumsi makanan atau sebuah kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga Anda, membangun hubungan bisnis dan pengertian pengalaman sosial, juga merupakan ungkapan eksistensi sosial. Dim Sum ini kebanyakan diambil untuk sarapan atau untuk makan siang dan Minggu yang sangat populer untuk makan siang keluarga atau sarapan. Pada hari-hari Anda harus datang lebih awal atau mengenal seseorang di restoran Dim Sum jika Anda tidak ingin mengantri selama berjam-jam menunggu meja. Meskipun sangat bising di restoran dan banyak harus antri untuk waktu yang lama untuk mendapatkan meja, orang Kanton masih menyukainya. Beberapa orang tua bahkan menyekolahkan anak mereka ke antrian untuk meja bagi keluarga beberapa jam di muka pada hari Minggu. (Chinese Dim Sum oleh Wei-Chuan School - orientalfood)
Lihat juga:
Hanamasa
Soto
Rabu, 10 November 2010
Soto, Dish from Indonesia
Who does not know Soto dish? In every region in Indonesia, there is generally this berkuah food. Call it is Soto Betawi, Soto Lamongan, Sokaraja Soto, Soto Kudus, Soto Betawi, Soto Banjar Soto Makassar (Coto), Soto Pekalongan (Tauto), Soto Madura, Soto Bandung, Sokaraja Soto, and Soto Padang.
The origins of cuisine berkuah arguably created the first time is still confusing. Anthropological evidence mentioned as a serving berkuah Soto, who is consumed with rice, probably originated from Central Java, around mid-century 18. First it was the Chinese cuisine fused with the traditions of the immigrants, traders, and travelers from different cultures so that they appear cuisine Soto in each region.
According to the book by Dennys Lombard (Nusa Java: Cross-Cultural), mentioned the origin of Chinese food Soto was named Caudo, which was first popular in the area of Semarang. From Caudo gradually became Soto.
Chef Dosniroha Sitompul, revealing each region has its own philosophy in terms of cuisine berkuah this. Philosophy that could depend on where Soto was first created, and the contents in that Soto. For example Bangkong Soto, Soto does not mean it contains a frog meat. However, the name Soto Bangkong created because it comes from a village in Semarang.
"The Meaning of the name and content in the Soto Soto is not always the same," said Chef Dosniroha to VIVAnews at Seminar on Batik and Cuisine Festival on Campus Atmajaya, Saturday, October 25 last.
Another with Soto Tangkar derived from Betawi. In ancient times, the Betawi people hard to buy meat. As a result dipakailah cow bones to outsmart it. However, Soto Tangkar slowly starting to change according to changes in society. Of meat that is only attached to the bones become many modifications made flesh intact, lungs, tripe, beef liver.
Presentation of each Soto also has a different way. Soto served with various toppings, such as chicken eggs, chicken meat, beef, buffalo meat. Equipped with glass noodles, bean sprouts, crackers, meatball, melinjo chips. Also incomplete without a sauce and soy sauce.
Soto is usually served with rice, according to Indonesian customs. But there is also served by using a diamond like Coto Makassar, and use noodles for Soto Mie Bogor. (Petti Lubis, Nur Farida Ahniar - VIVAnews)
See also:
Wine
The origins of cuisine berkuah arguably created the first time is still confusing. Anthropological evidence mentioned as a serving berkuah Soto, who is consumed with rice, probably originated from Central Java, around mid-century 18. First it was the Chinese cuisine fused with the traditions of the immigrants, traders, and travelers from different cultures so that they appear cuisine Soto in each region.
According to the book by Dennys Lombard (Nusa Java: Cross-Cultural), mentioned the origin of Chinese food Soto was named Caudo, which was first popular in the area of Semarang. From Caudo gradually became Soto.
Chef Dosniroha Sitompul, revealing each region has its own philosophy in terms of cuisine berkuah this. Philosophy that could depend on where Soto was first created, and the contents in that Soto. For example Bangkong Soto, Soto does not mean it contains a frog meat. However, the name Soto Bangkong created because it comes from a village in Semarang.
"The Meaning of the name and content in the Soto Soto is not always the same," said Chef Dosniroha to VIVAnews at Seminar on Batik and Cuisine Festival on Campus Atmajaya, Saturday, October 25 last.
Another with Soto Tangkar derived from Betawi. In ancient times, the Betawi people hard to buy meat. As a result dipakailah cow bones to outsmart it. However, Soto Tangkar slowly starting to change according to changes in society. Of meat that is only attached to the bones become many modifications made flesh intact, lungs, tripe, beef liver.
Presentation of each Soto also has a different way. Soto served with various toppings, such as chicken eggs, chicken meat, beef, buffalo meat. Equipped with glass noodles, bean sprouts, crackers, meatball, melinjo chips. Also incomplete without a sauce and soy sauce.
Soto is usually served with rice, according to Indonesian customs. But there is also served by using a diamond like Coto Makassar, and use noodles for Soto Mie Bogor. (Petti Lubis, Nur Farida Ahniar - VIVAnews)
See also:
Wine
Senin, 08 November 2010
Sate Bandeng, Kuliner dari Banten
Yang paling unik dari kuliner khas Banten adalah bentuk penyajiannya dalam bentuk Sate, selain Sate bebek yang menjadi andalan kuliner Banten yaitu Sate bandeng. Kuliner ini sudah terkenal di berbagai penjuru di Indonesia, dengan dipublikasikannya kuliner ini melalui beberapa media, baik itu cetak dan elektronik.
Sate Bandeng yang terkenal di Banten yaitu Sate Bandeng Ibu Aliyah. Usaha ini didirikan sejak tahun 1989, merupakan usaha turun-temurun dari sejak dahulu. Harga yang ditawarkan oleh Sate Bandeng Ibu Aliyah termasuk tinggi yaitu sebesar Rp. 25 ribu per ekor.
“Harga boleh lebih mahal tetapi kita mengimbanginya dengan kualitas rasa yang lebih dan beda,” ujarnya.
Aliyah menambahkan percuma dijual harga murah tetapi kualitas rasa tidak diperhatikan.
Aliyah dalam satu hari dapat memproduksi Sate Bandeng sebanyak 60 tusuk dengan ikan sebanyak 20 Kg. Sate Bandeng Ibu Aliyah melakukan inovasi baru dengan menyediakan dua macam pilihan rasa, rasa biasa, manis gurih, dan rasa pedas. Tergantung keinginan pembeli yang mana yang paling disukai. Ikan yang dipilih untuk dibuat Sate bandeng tentunya adalah ikan yang terbaik dan masih segar dengan produksi sebanyak dua hari satu kali.
Persaingan usaha pembuatan Sate bandeng menurut Aliyah, mengalami persaingan yang tidak sehat. “Dulu saya pertama kali yang mempelopori berjualan Sate bandeng di sepanjang jalan tol menuju Serang Timur, tetapi sekarang sudah banyak yang berjualan dengan harga murah dan rasa yang tidak menjamin, maka dari itu saya pindah dan membuka usaha ini di rumah saja,” terangnya.
Aliyah menambahkan dalam menghadapi persaingan merupakan sebuah tantangan baginya dan semakin menambah keyakinannya untuk bisa bertahan di antara persaingan yang ada. (ari/nia - koran banten)
Lihat juga :
Dim Sum
Soto
Sate Bandeng yang terkenal di Banten yaitu Sate Bandeng Ibu Aliyah. Usaha ini didirikan sejak tahun 1989, merupakan usaha turun-temurun dari sejak dahulu. Harga yang ditawarkan oleh Sate Bandeng Ibu Aliyah termasuk tinggi yaitu sebesar Rp. 25 ribu per ekor.
“Harga boleh lebih mahal tetapi kita mengimbanginya dengan kualitas rasa yang lebih dan beda,” ujarnya.
Aliyah menambahkan percuma dijual harga murah tetapi kualitas rasa tidak diperhatikan.
Aliyah dalam satu hari dapat memproduksi Sate Bandeng sebanyak 60 tusuk dengan ikan sebanyak 20 Kg. Sate Bandeng Ibu Aliyah melakukan inovasi baru dengan menyediakan dua macam pilihan rasa, rasa biasa, manis gurih, dan rasa pedas. Tergantung keinginan pembeli yang mana yang paling disukai. Ikan yang dipilih untuk dibuat Sate bandeng tentunya adalah ikan yang terbaik dan masih segar dengan produksi sebanyak dua hari satu kali.
Persaingan usaha pembuatan Sate bandeng menurut Aliyah, mengalami persaingan yang tidak sehat. “Dulu saya pertama kali yang mempelopori berjualan Sate bandeng di sepanjang jalan tol menuju Serang Timur, tetapi sekarang sudah banyak yang berjualan dengan harga murah dan rasa yang tidak menjamin, maka dari itu saya pindah dan membuka usaha ini di rumah saja,” terangnya.
Aliyah menambahkan dalam menghadapi persaingan merupakan sebuah tantangan baginya dan semakin menambah keyakinannya untuk bisa bertahan di antara persaingan yang ada. (ari/nia - koran banten)
Lihat juga :
Dim Sum
Soto
Minggu, 07 November 2010
Wine, Cegah Kanker
Wine merah merupakan jenis yang paling digemari. Selain warna yang menarik, Wine merah mempunyai manfaat yang sangat luar biasa. Banyak mitos yang menyatakan bahwa minum Wine dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Kenyataan tersebut menyebabkan Wine diberi julukan sebagai French Paradox.
Di Prancis, jumlah penderita jantung koroner jauh lebih kecil daripada penduduk Amerika Serikat, bahkan paling kecil dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Padahal, masyarakat Prancis lebih banyak mengonsumsi lemak dan merokok, serta relatif kurang bergerak. Para peneliti mengaitkan fenomena tersebut dengan kebiasaan orang Prancis yang menyukai red Wine dalam kehidupan sehari-hari.
Sebuah penelitian di Eropa menunjukkan bahwa Wine merah mengandung senyawa fenol yang lebih tinggi dari Wine putih. Fenol atau flavonoid merupakan antioksidan yang sangat kuat, sehingga mempunyai efek kardioprotektif (melindungi jantung dari serangan radikal bebas).
Flavonoid dapat mencegah oksidasi LDL (kolesterol jahat) 20 kali lebih kuat daripada vitamin E. Flavonoid terbukti mempunyai efek biologis yang sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi oksidasi nitrit yang dapat melebarkan pembuluh darah, dan juga menghambat pertumbuhan sel kanker.
Pada saat fermentasi Wine merah, senyawa flavonoid yang kompleks terurai menjadi lebih sederhana, sehingga lebih mudah diserap tubuh ketimbang yang terdapat pada buah segar. Adanya alkohol (10 persen) dalam Wine membuat kandungan flavonoid stabil.
Menurut penelitian Agricultural Research Service, US Department of Agriculture, persenyawaan kedua yang terkandung dalam Wine cukup menjanjikan untuk mencegah kanker. Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Rimando dari Natural Products Utilization Research Unit, Oxford, Mississippi, menunjukkan bahwa pada wine ditemukan senyawa pterostilbene (terro-STILL-bien).
Senyawa tersebut memiliki kemampuan mencegah kanker sama kuatnya dengan resveratrol, senyawa antioksidan pada buah anggur yang telah lebih dahulu ditemukan. Pterostilbene juga menunjukkan daya hambat yang kuat melawan kanker payudara dalam sel.
Resveratrol pada Wine merupakan salah satu komponen yang sangat bermanfaat. Berdasarkan beberapa penelitian yang dipublikasi, resveratrol sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gary Meszaros dan Joshua Bomser dari The Northeastern Ohio Universities College of Medicine, menunjukkan bahwa resveratrol dapat menghambat angiotensin II, yaitu suatu hormon yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
Resveratrol juga merupakan agen antikanker yang baik untuk mencegah kanker prostat, kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker payudara. Sebuah publikasi pada The Journal of Applied Toxicology, Juli 2003, menunjukkan resveratrol dapat mereduksi komponen benzopyrene yang merupakan radikal bebas penyebab kanker.
Sebuah publikasi pada Life Science, Agustus 2003, menunjukkan resveratrol dapat menghambat proliferasi dan metastasis sel tumor. FASEB Journal dari AS juga menunjukkan resveratrol sangat bermanfaat dapat menghambat pertumbuhan sel mati penyebab kanker. Kandungan resveratrol pada Wine merah mencapai 1,5 sampai 3 miligram per liter.
Sebuah publikasi pada the Journal of Biological Chemistry, November 2005, menunjukkan bahwa wine merah dapat mereduksi penyakit alzheimer. Hal itu disebabkan kandungan resveratrol pada wine merah yang dapat mereduksi tingkat amyloid-beta peptides (Abeta). Sebuah publikasi pada The Journal of Agricultural and Food Chemistry 2006 menunjukkan bahwa wine merah dapat meningkatkan aliran darah ke otak hingga 30 persen.
Selain resveratrol, peneliti Perancis juga berhasil menemukan komponen acutimissin A pada wine merah yang merupakan antikanker. Acutimissin A tergolong dalam kelas polyphenol ellagitannin.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa acutimissin A dapat menghambat enzim yang mempunyai aktivitas seperti sel kanker. Acutimiisin A memiliki potensi 250 kali lebih baik dalam menghambat sel kanker dibandingkan obat antikanker VP-16. Selain itu, wine merah juga mengandung hormon melatonin. Hormon ini dapat membantu menenangkan pikiran, sehingga seseorang dapat tidur lebih lelap. (gaya hidup sehat - kompas)
Lihat juga :
Soto
Sour Sally
Di Prancis, jumlah penderita jantung koroner jauh lebih kecil daripada penduduk Amerika Serikat, bahkan paling kecil dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Padahal, masyarakat Prancis lebih banyak mengonsumsi lemak dan merokok, serta relatif kurang bergerak. Para peneliti mengaitkan fenomena tersebut dengan kebiasaan orang Prancis yang menyukai red Wine dalam kehidupan sehari-hari.
Sebuah penelitian di Eropa menunjukkan bahwa Wine merah mengandung senyawa fenol yang lebih tinggi dari Wine putih. Fenol atau flavonoid merupakan antioksidan yang sangat kuat, sehingga mempunyai efek kardioprotektif (melindungi jantung dari serangan radikal bebas).
Flavonoid dapat mencegah oksidasi LDL (kolesterol jahat) 20 kali lebih kuat daripada vitamin E. Flavonoid terbukti mempunyai efek biologis yang sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi oksidasi nitrit yang dapat melebarkan pembuluh darah, dan juga menghambat pertumbuhan sel kanker.
Pada saat fermentasi Wine merah, senyawa flavonoid yang kompleks terurai menjadi lebih sederhana, sehingga lebih mudah diserap tubuh ketimbang yang terdapat pada buah segar. Adanya alkohol (10 persen) dalam Wine membuat kandungan flavonoid stabil.
Menurut penelitian Agricultural Research Service, US Department of Agriculture, persenyawaan kedua yang terkandung dalam Wine cukup menjanjikan untuk mencegah kanker. Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Rimando dari Natural Products Utilization Research Unit, Oxford, Mississippi, menunjukkan bahwa pada wine ditemukan senyawa pterostilbene (terro-STILL-bien).
Senyawa tersebut memiliki kemampuan mencegah kanker sama kuatnya dengan resveratrol, senyawa antioksidan pada buah anggur yang telah lebih dahulu ditemukan. Pterostilbene juga menunjukkan daya hambat yang kuat melawan kanker payudara dalam sel.
Resveratrol pada Wine merupakan salah satu komponen yang sangat bermanfaat. Berdasarkan beberapa penelitian yang dipublikasi, resveratrol sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gary Meszaros dan Joshua Bomser dari The Northeastern Ohio Universities College of Medicine, menunjukkan bahwa resveratrol dapat menghambat angiotensin II, yaitu suatu hormon yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
Resveratrol juga merupakan agen antikanker yang baik untuk mencegah kanker prostat, kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker payudara. Sebuah publikasi pada The Journal of Applied Toxicology, Juli 2003, menunjukkan resveratrol dapat mereduksi komponen benzopyrene yang merupakan radikal bebas penyebab kanker.
Sebuah publikasi pada Life Science, Agustus 2003, menunjukkan resveratrol dapat menghambat proliferasi dan metastasis sel tumor. FASEB Journal dari AS juga menunjukkan resveratrol sangat bermanfaat dapat menghambat pertumbuhan sel mati penyebab kanker. Kandungan resveratrol pada Wine merah mencapai 1,5 sampai 3 miligram per liter.
Sebuah publikasi pada the Journal of Biological Chemistry, November 2005, menunjukkan bahwa wine merah dapat mereduksi penyakit alzheimer. Hal itu disebabkan kandungan resveratrol pada wine merah yang dapat mereduksi tingkat amyloid-beta peptides (Abeta). Sebuah publikasi pada The Journal of Agricultural and Food Chemistry 2006 menunjukkan bahwa wine merah dapat meningkatkan aliran darah ke otak hingga 30 persen.
Selain resveratrol, peneliti Perancis juga berhasil menemukan komponen acutimissin A pada wine merah yang merupakan antikanker. Acutimissin A tergolong dalam kelas polyphenol ellagitannin.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa acutimissin A dapat menghambat enzim yang mempunyai aktivitas seperti sel kanker. Acutimiisin A memiliki potensi 250 kali lebih baik dalam menghambat sel kanker dibandingkan obat antikanker VP-16. Selain itu, wine merah juga mengandung hormon melatonin. Hormon ini dapat membantu menenangkan pikiran, sehingga seseorang dapat tidur lebih lelap. (gaya hidup sehat - kompas)
Lihat juga :
Soto
Sour Sally
Jumat, 05 November 2010
Sate Klopo
Berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur, belum lengkap rasanya jika tidak mencicipi aneka kuliner khas Kota Pahlawan itu. Pengunjung bisa mendapati beragam jenis jajanan tersebut di sudutsudut kota. Salah satunya adalah Sate klopo ondomohen Ibu Asih.
Sekilas, hidangan itu tidak berbeda dengan sate pada umumnya yang berbahan dasar daging kambing atau ayam dan dimasak dengan cara dibakar di atas arang panas. Namun, ada yang unik dari sate klopo ondomohen tersebut. Sate berbahan dasar daging sapi itu dibalur parutan kelapa.
Itulah sebabnya hidangan itu disebut dengan sate klopo (kelapa). Penyajian hidangan semakin menarik dengan tambahan nasi yang ditaburi poya, yaitu sejenis serundeng atau parutan kelapa yang disangrai. Untuk menyantap sate klopo ondomohen, konsumen bisa mampir ke warung makan Ibu Asih di Jalan Walikota Mustajab No 36.
Lokasi warung cukup strategis karena berada di kisaran pusat kota serta di pinggir jalan yang rimbun dengan pepohonan. Sembari menikmati sate klopo, konsumen bisa merasakan sejuknya udara di sekitar warung makan. Ibu Asih, sang pemilik warung makan, mengisahkan awalnya menu sate klopo itu hasil racikan mertuanya, Zaenab, yang berasal dari Madura.
Pada 1940-an, Zaenab berkeliling di seputar kawasan Genteng Kali hingga Kali Asin untuk menjajakan sate klopo yang digendongnya. “Baru pada 1945, beliau berjualan menetap di tepi Jalan Walikota Mustajab, di depan Gang Ondomohen, selama 42 tahun,” ujar Asih yang merupakan generasi kedua penerus bisnis kuliner laris itu.
Setelah sang mertua “pensiun” dari bisnis kuliner, Asih melanjutkan usaha tersebut pada 1998. Lambat laun pelanggan warung sate Asih terus bertambah, dan hidangan satenya laris manis diserbu konsumen. Keuntungan dari berjualan sate itu, kata Asih, ditabung sedikit demi sedikit untuk membuka warung makan yang lebih permanen.
Pada Mei 2010, Asih berhasil mendapatkan tempat seluas 50 meter persegi yang dia beli dengan harga 1 miliar rupiah. Meski terkesan sederhana, depot Ibu Asih yang buka dari pukul 6.30 WIB hingga 23.00 WIB itu mampu menyajikan suasana yang nyaman bagi pengunjung.
Apalagi dengan dilengkapi sebuah televisi LCD berukuran sedang yang ditempelkan pada dinding depot, pengunjung semakin merasa terhibur. Suasana tempat makan memang kerap memengaruhi selera ketika menyantap makanan. Makanan yang lezat plus suasana tempat makan yang asyik tentunya akan membuat pengunjung benar-benar merasa terpuaskan.
Kedua hal itu, makanan yang nikmat serta tempat makan yang nyaman, tampaknya bisa didapati di depot Ibu Asih. Coba saja sate kelapanya yang renyah ditambah dengan bumbu spesial yang benar-benar menggoyang lidah. Menurut Asih, bumbu sate yang diracik dari kacang tanah asli Tuban, Jawa Timur, itu plus bumbu rahasia, menjadikan sate kloponya terasa spesial.
“Kacang Tuban dipilih karena rasanya manis dan gurih,” tutur dia. Rasa bumbu sate klopo memang benar-benar lezat. Karenanya, tidak heran apabila konsumen kerap menggadonya meskipun sate dan nasi telah ludes disantap. Selain sate kelapa yang berbahan daging bagian lulur dalam, para pencinta sate bisa mencoba sate usus, sate sumsum, dan sate otot.
Untuk urusan harga, konsumen tidak perlu khawatir karena cukup terjangkau. Harga 10 tusuk sate hanya 15 ribu rupiah. Jika pengunjung ingin mencicipi sate kelapa tanpa lemak, cukup merogoh kocek 16 ribu rupiah. Sate otot harganya 16 ribu rupiah, sate usus 15 ribu rupiah, dan sate sumsum 17 ribu rupiah.
Bila menikmati sate dengan sepiring nasi, pengunjung tinggal menambah 3 ribu rupiah. Menikmati sate bisa pula dengan tambahan sebungkus lontong yang dihargai 2 ribu rupiah. Berbicara rasa sate, hmmm… benar-benar mantap. Satu tusuk sate kelapa yang terdiri dari dua potong daging berukuran setengah ibu jari orang dewasa dan sepotong gajih (lemak) yang dibakar dengan tingkat kematangan pas terasa empuk, nyaris selunak daging kornet. (koran Jakarta)
Lihat juga :
Ice cream
Soto
Sekilas, hidangan itu tidak berbeda dengan sate pada umumnya yang berbahan dasar daging kambing atau ayam dan dimasak dengan cara dibakar di atas arang panas. Namun, ada yang unik dari sate klopo ondomohen tersebut. Sate berbahan dasar daging sapi itu dibalur parutan kelapa.
Itulah sebabnya hidangan itu disebut dengan sate klopo (kelapa). Penyajian hidangan semakin menarik dengan tambahan nasi yang ditaburi poya, yaitu sejenis serundeng atau parutan kelapa yang disangrai. Untuk menyantap sate klopo ondomohen, konsumen bisa mampir ke warung makan Ibu Asih di Jalan Walikota Mustajab No 36.
Lokasi warung cukup strategis karena berada di kisaran pusat kota serta di pinggir jalan yang rimbun dengan pepohonan. Sembari menikmati sate klopo, konsumen bisa merasakan sejuknya udara di sekitar warung makan. Ibu Asih, sang pemilik warung makan, mengisahkan awalnya menu sate klopo itu hasil racikan mertuanya, Zaenab, yang berasal dari Madura.
Pada 1940-an, Zaenab berkeliling di seputar kawasan Genteng Kali hingga Kali Asin untuk menjajakan sate klopo yang digendongnya. “Baru pada 1945, beliau berjualan menetap di tepi Jalan Walikota Mustajab, di depan Gang Ondomohen, selama 42 tahun,” ujar Asih yang merupakan generasi kedua penerus bisnis kuliner laris itu.
Setelah sang mertua “pensiun” dari bisnis kuliner, Asih melanjutkan usaha tersebut pada 1998. Lambat laun pelanggan warung sate Asih terus bertambah, dan hidangan satenya laris manis diserbu konsumen. Keuntungan dari berjualan sate itu, kata Asih, ditabung sedikit demi sedikit untuk membuka warung makan yang lebih permanen.
Pada Mei 2010, Asih berhasil mendapatkan tempat seluas 50 meter persegi yang dia beli dengan harga 1 miliar rupiah. Meski terkesan sederhana, depot Ibu Asih yang buka dari pukul 6.30 WIB hingga 23.00 WIB itu mampu menyajikan suasana yang nyaman bagi pengunjung.
Apalagi dengan dilengkapi sebuah televisi LCD berukuran sedang yang ditempelkan pada dinding depot, pengunjung semakin merasa terhibur. Suasana tempat makan memang kerap memengaruhi selera ketika menyantap makanan. Makanan yang lezat plus suasana tempat makan yang asyik tentunya akan membuat pengunjung benar-benar merasa terpuaskan.
Kedua hal itu, makanan yang nikmat serta tempat makan yang nyaman, tampaknya bisa didapati di depot Ibu Asih. Coba saja sate kelapanya yang renyah ditambah dengan bumbu spesial yang benar-benar menggoyang lidah. Menurut Asih, bumbu sate yang diracik dari kacang tanah asli Tuban, Jawa Timur, itu plus bumbu rahasia, menjadikan sate kloponya terasa spesial.
“Kacang Tuban dipilih karena rasanya manis dan gurih,” tutur dia. Rasa bumbu sate klopo memang benar-benar lezat. Karenanya, tidak heran apabila konsumen kerap menggadonya meskipun sate dan nasi telah ludes disantap. Selain sate kelapa yang berbahan daging bagian lulur dalam, para pencinta sate bisa mencoba sate usus, sate sumsum, dan sate otot.
Untuk urusan harga, konsumen tidak perlu khawatir karena cukup terjangkau. Harga 10 tusuk sate hanya 15 ribu rupiah. Jika pengunjung ingin mencicipi sate kelapa tanpa lemak, cukup merogoh kocek 16 ribu rupiah. Sate otot harganya 16 ribu rupiah, sate usus 15 ribu rupiah, dan sate sumsum 17 ribu rupiah.
Bila menikmati sate dengan sepiring nasi, pengunjung tinggal menambah 3 ribu rupiah. Menikmati sate bisa pula dengan tambahan sebungkus lontong yang dihargai 2 ribu rupiah. Berbicara rasa sate, hmmm… benar-benar mantap. Satu tusuk sate kelapa yang terdiri dari dua potong daging berukuran setengah ibu jari orang dewasa dan sepotong gajih (lemak) yang dibakar dengan tingkat kematangan pas terasa empuk, nyaris selunak daging kornet. (koran Jakarta)
Lihat juga :
Ice cream
Soto
Rabu, 03 November 2010
Japanese Artist Loves Sate
Indonesia has a myriad of culinary delights to eat. Not only the Indonesian archipelago made food addiction, a Japanese artist Erika Kirihara too.
Cast the movie 'Arisan Brondong' was revealed that she loves to eat Goat's Sate . Goat meat texture and flavor complement the characteristic that makes Erika addiction.
"Delicious, delicious, delicious goat Sate," she explained during a dinner at the office detikhot AFP, Jl Warung Buncit Raya, South Jakarta, Wednesday (17/2/2010).
Erika says in his homeland, the goat is not sold. Automatic food from goat meat would not be found in restaurants in Japan. No wonder when the menu offered by detikhot Sate goat for dinner, Erika did not reject it.
When Erika's visit to Jakarta in December 2009 and then for the purpose of filming the movie 'Arisan Bronwen, he was offered by Maxima Pictures Sate goat food. Maxima Pictures is a production house which Erika contracted to play in the movie 'Arisan Bronwen'.
Besides Sate goats, women born December 15, 1987 was also fond of fried rice with egg ceploknya. The food becomes a meal for most Indonesian people are valued Erika unique.
If the Indonesian guy, Sate goat and fried rice to make Erika's interested in, not with the weather in Jakarta. According to her, the air in Jakarta is very hot.
"Very hot in here, quite different with Tokyo," she said.
Besides heat, Erika also can not stand with congestion and pollution in Jakarta. No wonder during the Jakarta hotel he rarely came out during the day and prefer to walk as the sun began to slip in the western horizon. (Fjr / Fjr - detikhot)
See also:
Soto
Hanamasa
Cast the movie 'Arisan Brondong' was revealed that she loves to eat Goat's Sate . Goat meat texture and flavor complement the characteristic that makes Erika addiction.
"Delicious, delicious, delicious goat Sate," she explained during a dinner at the office detikhot AFP, Jl Warung Buncit Raya, South Jakarta, Wednesday (17/2/2010).
Erika says in his homeland, the goat is not sold. Automatic food from goat meat would not be found in restaurants in Japan. No wonder when the menu offered by detikhot Sate goat for dinner, Erika did not reject it.
When Erika's visit to Jakarta in December 2009 and then for the purpose of filming the movie 'Arisan Bronwen, he was offered by Maxima Pictures Sate goat food. Maxima Pictures is a production house which Erika contracted to play in the movie 'Arisan Bronwen'.
Besides Sate goats, women born December 15, 1987 was also fond of fried rice with egg ceploknya. The food becomes a meal for most Indonesian people are valued Erika unique.
If the Indonesian guy, Sate goat and fried rice to make Erika's interested in, not with the weather in Jakarta. According to her, the air in Jakarta is very hot.
"Very hot in here, quite different with Tokyo," she said.
Besides heat, Erika also can not stand with congestion and pollution in Jakarta. No wonder during the Jakarta hotel he rarely came out during the day and prefer to walk as the sun began to slip in the western horizon. (Fjr / Fjr - detikhot)
See also:
Soto
Hanamasa
Bikin Sate Kelinci
Anda suka Sate? Pernah mencoba Sate Kelinci? Jika anda penasaran, berikut resep Sate Kelinci :
Bahan dan bumbu :
1. daging 1 ekor kelinci, potong kecil-kecil lalu ditusuk
2. 1 ons bawang putih
3. ½ kg kacang tanah
4. ¼ kg gula merah
5. 10 buah cabai merah
6. 10 buah cabai rawit
7. 10 lembar daun jeruk nipis
8. 5 siung bawang merah, rajang halus
9. air secukupnya
10. kecap secukupnya
Cara memasak :
1. Bawang putih, kacang tanah, cabai merah, cabai rawit digoreng sangan
2. Tumbuk bahan-bahan tersebut sampai halus
3. Masukkan gula merah dan daun jeruk nipis lalu tumbuk kembali sampai halus
4. Bagilah bumbu kacang tersebut menjadi dua bagian. Satu bagian sebagai bumbu untuk membakar dan sisanya untuk diguyurkan di atas sate.
5. Celupkan sate pada bumbu kacang lalu bakar sampai matang
6. Hidangkan di atas piring saji lalu guyurlah dengan sambal kacang
7. Taburi rajangan bawang merah agar rasa sate semakin nendang
8. Sajikan dengan nasi putih hangat atau lontong
(solopos - Budi Cahyono)
Lihat juga :
Hanamasa
Soto
Bahan dan bumbu :
1. daging 1 ekor kelinci, potong kecil-kecil lalu ditusuk
2. 1 ons bawang putih
3. ½ kg kacang tanah
4. ¼ kg gula merah
5. 10 buah cabai merah
6. 10 buah cabai rawit
7. 10 lembar daun jeruk nipis
8. 5 siung bawang merah, rajang halus
9. air secukupnya
10. kecap secukupnya
Cara memasak :
1. Bawang putih, kacang tanah, cabai merah, cabai rawit digoreng sangan
2. Tumbuk bahan-bahan tersebut sampai halus
3. Masukkan gula merah dan daun jeruk nipis lalu tumbuk kembali sampai halus
4. Bagilah bumbu kacang tersebut menjadi dua bagian. Satu bagian sebagai bumbu untuk membakar dan sisanya untuk diguyurkan di atas sate.
5. Celupkan sate pada bumbu kacang lalu bakar sampai matang
6. Hidangkan di atas piring saji lalu guyurlah dengan sambal kacang
7. Taburi rajangan bawang merah agar rasa sate semakin nendang
8. Sajikan dengan nasi putih hangat atau lontong
(solopos - Budi Cahyono)
Lihat juga :
Hanamasa
Soto
Selasa, 02 November 2010
Steak dari Meksiko
Bagusnya masakan Steak dan masakan Meksiko adalah bahwa kedua makanan itu adalah campuran dari berbagai macam bahan. Tentu saja hal pertama yang terlintas dalam pikiran mungkin fajitas. Anda dapat melakukan lebih baik dari itu sekalipun. Apakah Anda menginginkan sesuatu hanya dengan sedikit rasa Meksiko atau sesuatu yang sama sekali berbeda dari Steak Minggu biasa, Anda mulai di tempat yang sama, rendaman.
Jika Anda telah menjaga maka Anda tahu bahwa suatu cairan terbuat dari dua bagian, rasa dan medium. Rasa adalah sesuatu yang paling Anda suka. Media biasanya merupakan cairan asam untuk membawa rasa jauh ke dalam daging. Cairan ini biasanya cuka atau jus jeruk. Dalam Meksiko memasak air jeruk nipis menambahkan rasa besar dan membantu melunakkan daging. jus Kapur adalah bumbu tradisional untuk membuat fajitas dan banyak lainnya hidangan daging Meksiko.
Ketika datang ke rasa, Anda tidak harus membuatnya panas dan pedas. Menambahkan steak ketumbar segar memberikan Anda sebuah rasa Meksiko otentik tanpa menambahkan panas apapun. Tentu saja jika Anda suka panas kemudian menambahkan berbagai cabai, baik segar atau bubuk adalah kuncinya. Saya lebih suka cabe ringan pada steak saya, jadi saya pergi menuju anaheim tersebut. Ini cabe, panjang hijau segar terbaik. Panggang di atas api terbuka dan cincang halus. Semua cabai memiliki rasa lebih segar. Jika Anda ingin nada turun panas, buang bijinya dan cuci. Memanggang juga akan mengurangi panas sedikit. Jika Anda benar-benar ingin panas kemudian mencoba habanero atau Serrano, tetapi sangat berhati-hati.
Seperti kebanyakan tradisi memasak yang besar, daging dilayani hemat. Biasanya steak Meksiko akan dilayani diiris dengan hal-hal lain, seperti kacang-kacangan, beras, tortilla, dll cara yang tepat untuk mengiris steak lurus dari panggangan. Tempatkan di papan ukiran dan, dengan menggunakan pisau sangat tajam, irisan pada sudut 45 derajat terhadap butir daging. Hal ini membuat lebih mudah untuk mengunyah dan memperlihatkan rasa daging ke apapun yang Anda bisa tambahkan. (Derrick Riches - bbq about)
Lihat juga :
Soto
Wine
Jika Anda telah menjaga maka Anda tahu bahwa suatu cairan terbuat dari dua bagian, rasa dan medium. Rasa adalah sesuatu yang paling Anda suka. Media biasanya merupakan cairan asam untuk membawa rasa jauh ke dalam daging. Cairan ini biasanya cuka atau jus jeruk. Dalam Meksiko memasak air jeruk nipis menambahkan rasa besar dan membantu melunakkan daging. jus Kapur adalah bumbu tradisional untuk membuat fajitas dan banyak lainnya hidangan daging Meksiko.
Ketika datang ke rasa, Anda tidak harus membuatnya panas dan pedas. Menambahkan steak ketumbar segar memberikan Anda sebuah rasa Meksiko otentik tanpa menambahkan panas apapun. Tentu saja jika Anda suka panas kemudian menambahkan berbagai cabai, baik segar atau bubuk adalah kuncinya. Saya lebih suka cabe ringan pada steak saya, jadi saya pergi menuju anaheim tersebut. Ini cabe, panjang hijau segar terbaik. Panggang di atas api terbuka dan cincang halus. Semua cabai memiliki rasa lebih segar. Jika Anda ingin nada turun panas, buang bijinya dan cuci. Memanggang juga akan mengurangi panas sedikit. Jika Anda benar-benar ingin panas kemudian mencoba habanero atau Serrano, tetapi sangat berhati-hati.
Seperti kebanyakan tradisi memasak yang besar, daging dilayani hemat. Biasanya steak Meksiko akan dilayani diiris dengan hal-hal lain, seperti kacang-kacangan, beras, tortilla, dll cara yang tepat untuk mengiris steak lurus dari panggangan. Tempatkan di papan ukiran dan, dengan menggunakan pisau sangat tajam, irisan pada sudut 45 derajat terhadap butir daging. Hal ini membuat lebih mudah untuk mengunyah dan memperlihatkan rasa daging ke apapun yang Anda bisa tambahkan. (Derrick Riches - bbq about)
Lihat juga :
Soto
Wine
Minggu, 31 Oktober 2010
Pinot Noir & Merlot si Anggur Merah
Carbenet Sauvignon
Jika Wine putih / hijau nya yang populer dengan Carbenet Chardonnay Sauvignon dapat dikatakan bintang jenis wine merah. Alasannya adalah karena sebagian jenis wine mudah tumbuh di daerah beriklim sedang hangat dan pemeliharanya 'rewel' tidak. Banyak hasil di Perancis (Bordeaux), Italia, Amerika Serikat (California), Chile, Australia dan Afrika Selatan. blackberry karakter buah yang kuat dan juga memiliki tingkat yang lebih tinggi tanin (rasa Sepat) tinggi dibandingkan dengan jenis lain anggur. Tidak jarang para penggemar menjuliki Carbenet Sauvignon anggur sebagai anggur yang keras kepala dan tangguh.
Pinot Noir
Di antara berbagai jenis anggur, Pinot Noir dapat dikatakan sebagai budidaya anggur yang paling sulit. Menariknya meskipun jenis yang sama Pinot Noir tetapi rasa dan karakter dari anggur yang dihasilkan bisa berbeda. Yohan Handoyo dalam bukunya menyebut anggur ini memiliki kepribadian ganda. Karakter Pinot Noir kadang-kadang saja menerbitkan stroberi saja, tetapi ketika diproses, lebih khusus blackcerry karakter, coklat (gelap), jamur (jamur) sampai cerutu juga akan kita dapatkan. Tapi justru karakter Pinot Noir yang tidak mudah ditebak membuat jenis anggur yang dijual di pasar. Karena pecinta wine akan bisa mendapatkan kejutan yang tak terbayangkan coba meskipun Pinot Noir. Ini anggur yang baik jesnis berasal dari Prancis (Burgundy dan Champagne), California (Oregon), Australia, Selandia Baru dan Chile. Bicara dalam hal warna, warna Pinot Noir memiliki lebih muda dari Carbenet Sauvignon, bahkan begitu puas tanin nya yang bisa dikatakan lebih lembut.
Shiraz
Banyak diproduksi di Australia, Afrika Selatan, Prancis (yang terkenal dari Lembah Rhone), USA (California) juga Chili. Di Perancis, Syrah Shiraz disebut dengan nama, jadi Shiraz dan Syrah adalah sama. Memiliki berbagai rasa dan satu adalah karakter cirri kkasnya lada hitam dan lada putih dia. Ada juga karakter coklat (gelap), violet, kopi, tembakau, cerutu, vanili sampai karakter daging binatang liar (game).
Merlot
Adalah jenis anggur yang menghasilkan anggur rasa lembut. Menurut para ahli, anggur, Merlot adalah sepasang anggur diproduksi oleh Carbenet Sauvignon (kuat). Pertumbuhan ini tidak jauh dari memproduksi Carbenet Sauvignon, yaitu di daerah Perancis, Italia, Chile, Argentina, Australia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat (California). Ini mengandung tanin yang lembut dan karakter buah seperti kismis hitam, blackberry, stroberi, plum hingga karakter tembakau, kopi dan cokelat lembut.
Sumber: seleramagazine
Jika Wine putih / hijau nya yang populer dengan Carbenet Chardonnay Sauvignon dapat dikatakan bintang jenis wine merah. Alasannya adalah karena sebagian jenis wine mudah tumbuh di daerah beriklim sedang hangat dan pemeliharanya 'rewel' tidak. Banyak hasil di Perancis (Bordeaux), Italia, Amerika Serikat (California), Chile, Australia dan Afrika Selatan. blackberry karakter buah yang kuat dan juga memiliki tingkat yang lebih tinggi tanin (rasa Sepat) tinggi dibandingkan dengan jenis lain anggur. Tidak jarang para penggemar menjuliki Carbenet Sauvignon anggur sebagai anggur yang keras kepala dan tangguh.
Pinot Noir
Di antara berbagai jenis anggur, Pinot Noir dapat dikatakan sebagai budidaya anggur yang paling sulit. Menariknya meskipun jenis yang sama Pinot Noir tetapi rasa dan karakter dari anggur yang dihasilkan bisa berbeda. Yohan Handoyo dalam bukunya menyebut anggur ini memiliki kepribadian ganda. Karakter Pinot Noir kadang-kadang saja menerbitkan stroberi saja, tetapi ketika diproses, lebih khusus blackcerry karakter, coklat (gelap), jamur (jamur) sampai cerutu juga akan kita dapatkan. Tapi justru karakter Pinot Noir yang tidak mudah ditebak membuat jenis anggur yang dijual di pasar. Karena pecinta wine akan bisa mendapatkan kejutan yang tak terbayangkan coba meskipun Pinot Noir. Ini anggur yang baik jesnis berasal dari Prancis (Burgundy dan Champagne), California (Oregon), Australia, Selandia Baru dan Chile. Bicara dalam hal warna, warna Pinot Noir memiliki lebih muda dari Carbenet Sauvignon, bahkan begitu puas tanin nya yang bisa dikatakan lebih lembut.
Shiraz
Banyak diproduksi di Australia, Afrika Selatan, Prancis (yang terkenal dari Lembah Rhone), USA (California) juga Chili. Di Perancis, Syrah Shiraz disebut dengan nama, jadi Shiraz dan Syrah adalah sama. Memiliki berbagai rasa dan satu adalah karakter cirri kkasnya lada hitam dan lada putih dia. Ada juga karakter coklat (gelap), violet, kopi, tembakau, cerutu, vanili sampai karakter daging binatang liar (game).
Merlot
Adalah jenis anggur yang menghasilkan anggur rasa lembut. Menurut para ahli, anggur, Merlot adalah sepasang anggur diproduksi oleh Carbenet Sauvignon (kuat). Pertumbuhan ini tidak jauh dari memproduksi Carbenet Sauvignon, yaitu di daerah Perancis, Italia, Chile, Argentina, Australia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat (California). Ini mengandung tanin yang lembut dan karakter buah seperti kismis hitam, blackberry, stroberi, plum hingga karakter tembakau, kopi dan cokelat lembut.
Sumber: seleramagazine
Simak
Baca secara fonetik
Langganan:
Postingan (Atom)