Tampilkan postingan dengan label ice cream. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ice cream. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Desember 2010

Koma karena Ice cream

Kita tak pernah tahu, kapan tertimpa musibah. Begitun yang terjadi pada Rachel Devine saat berlibur dengan kekasihnya di Turki, pertengahan tahun lalu. Gara-gara menyantap Ice cream yang terbuat dari susu kambing, gadis berusia 25 tahun ini akhirnya menjadi lumpuh dan bisu.

Saat itu, gadis asal Irlandia ini sedang berjalan-jalan dengan dan kekasihnya, Chris Mee. Keduanya lalu membeli ice cream untuk menyejukkan dahaga. baru satu suapan, tiba-tiba Rachel merasa tidak beres dengan tubuhnya. Bibirnya langsung membengkak, dan ia menjadi sulit bernapas.

Ternyata Rachel elergi terhadap susu kambing yang dikandung dalam ice cream itu. Saat itu, dengan sisa kekuatannya, Rachel mencoba mengatasi masalahnya dengan memakai obat inhaler untuk asmanya. Namun, tak berhasil. Rachel juga sempat menyuntikkan adrenalin EpiPen yang selalu dibawanya jika mengalami kasus-kasus syok serius. Tapi, hal itu juga tak berhasil.

Rachel pun jatuh pingsan di tempat kejadian dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Dokter menduga Rachel terkena serangan jantung namun setelah mendiagnosis otak Rachel ternyata dia mengalami kekurangan oksigen. Rachel pun divonis mengalami koma.

Rachel mendapat perawatan intensif di Turki dan ditemukan adanya pembengkakan otak. Setelah delapan hari pengobatan, ia diterbangkan dengan pesawat jet medis ke rumah sakit negara asalnya. Namun, setibanya di Belfast, Irlandia, dokter yang menanganinya lebih pesimistis dan memberitahukan keluarganya untuk bersiap-siap menerima kejadian terburuk.

Karena pengalaman menyebutkan, beberapa pasien yang koma punya harapan kecil untuk hidup kembali. Ajaib, setelah empat minggu koma, Rachel akhirnya tersadar. Rachel mengaku ketika tersadar mengira dirinya mengalami kecelakaan pesawat dalam perjalanan ke Turki. Walau otaknya selamat, namun gadis itu tidak dapat berjalan dan sulit berbicara.

Meski dalam kondisi itu, Rachel bertekad ingin sembuh dengan mengikuti program rehabilitasi. Secara perlahan, Rachel mulai bisa mengucapkan beberapa kata dan bisa berdiri. Rachel mengaku ingin kembali hidup normal.

Dokter mengatakan Rachel sangat beruntung karena alergi langka dan ekstrim yang menyerangnya bisa membunuhnya.Gejala seseorang mengalami alergi makanan diawali gatal-gatal kulit dan sulit bernapas.

Jika alerginya tergolong parah, reaksi yang berbahaya adalah saluran udara mulai menyempit sehingga jantung tidak bisa memompa udara dengan baik. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen cukup. Ketika tubuh kekurangan oksigen, daya fungsi otak menurun. Jika pertolongan terlambat, bisa menyebabkan kematian.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Lihat juga:
Dim Sum

Selasa, 30 November 2010

Ice cream Kesukaan dan Karakter


Anda suka Ice cream rasa apa? Tidak sekadar enak, tapi rasa favorit dapat menunjukkan karakter Anda.

* Ice cream cokelats
Pecinta ice cream rasa cokelat digambarkan sebagai pribadi yang hati-hati, pemalu, dan santai. Mereka adalah pendengar yang baik, sehingga ia dapat menjadi teman yang diandalkan saat Anda punya masalah.
Minatnya tertuju pada seni, rock indie, penonton TV dan film kelas kakap.

* Ice cream Vanila
Penggemar ice cream vanila merupakan pribadi yang berani ambil resiko dan bermotivasi tinggi di tempat kerja. Mereka berselera klasik, seperti mendengar musik klasik, dan menonton film dokumenter. Mereka juga tidak mudah berpaling ke sesuatu yang trendi, punya pendirian.

* Ice cream Strawberry
Anda yang menggilai ice cream strawberry adalah seorang pemalu dan setia. Jika diterjemahkan dalam lingkungan kerja, Anda adalah karyawan yang berdedikasi dan bekerja serius. Anda juga ambisius, menerapkan standar tinggi, dan menjaga hubungan yang sehat dengan atasan.

Saat santai, strawberry lovers menikmati berselancar di dunia maya, mendengar music R&B, juga hip hop.
Jika Anda suka semua rasa? Silahkan Anda pilih karakter yang paling mendekati. (iVillage/Foto Ist)

Sumber : astaga.com

Lihat juga:
Hanamasa
Sour Sally

Senin, 29 November 2010

Ice cream berbahan Kedelai

Siapa sih yang tidak suka dengan Ice cream? Selain rasanya yang manis dan dingin, ice cream juga bisa membangkitkan mood jadi lebih baik loh. Kalau biasanya ice cream terbuat dari susu sapi, nah kali ini ice cream terbuat dari kedelai? Seperti apa ya rasanya?

Tidak pernah ada yang menolak jika ditawarkan dengan semangkuk ice cream, minuman dingin yang terbuat dari susu sapi dengan varian rasa ini banyak sekali penggenarnya baik tua maupun muda. Tapi apa jadinya jika ice cream ini terbuat dari kedelai? Hmm..awalnya saya sempat ragu, apakah rasa ice cream ini akan sama dengan rasa ice cream yang berbahan dasar susu sapi.

Setelah dicoba ternyata rasanya cukup enak loh! Susu sapi yang menjadi bahan utama digantikan dengan susu kedelai. Proses pembuatannya masih tetap sama hanya bahan utamanya saja yang berbeda. Tapi menurut si pengelola, ada sedikit keterbatasan. Ice cream dari susu kedelai ini hanya bisa dibuat menjadi tiga varian rasa saja, yaitu vanilla, strawberry dan juga cokelat.

Rasa yang lain masih dalam proses pencarian. Tekstur ice cream - nya sendiri cukup lembut tidak jauh berbeda dengan ice cream pada umumnya, tapi buat saya ice cream dari susu kedelai ini hampir mirip dengan es puter. Dan kalau di rasakan betul-betul aroma dan rasa kedelainya masih cukup terasa.

Tapi tidak mengecewakan. Ice cream susu kedelai atau banyak yang menyebutnya dengan istilah ice cream tahu ini bisa di jumpai di Warung Tahu yang berada di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Selain itu, ice cream kedelai ini cocok buat mereka yang alergi susu sapi terutama anak-anak, juga buat mereka yang harus berdiet lemak. Bisa tetap makan ice cream, tapi tetap sehat. (eka/Odi)

Sumber : Eka Septia - detikFood

Lihat juga:
Sour Sally
Hanamasa

Minggu, 28 November 2010

Ice cream di Venezuela

Anda mungkin membayangkan toko yang menjual Ice cream dengan jenis rasa terbanyak di dunia berada di Italia atau di Amerika Serikat, tetapi ternyata ada di Merida, sebuah kota di Venezuela. Namanya, toko Coromoto.

Lampu neon di luar yang bertuliskan "Guinness Book of Records" berwarna pink menjadi salah satu tanda unik dari toko tersebut, namun begitu membuka pintunya semakin jelas ini toko yang lain dari yang lain.

Di dalam terdapat kulkas berisi ice cream berwarna cerah dan terlihat menggiurkan untuk disantap. Rasa ice cream yang dijual seperti cabe, tomat, bawang, jamur dalam anggur, bawang putih dan krim kepiting.

Coromoto didirikan tahun 1980 oleh seorang pendatang asal Portugal, Manuel da Silva Oliveira. Pemiliknya tidak sering muncul dan kini toko itu dikelola oleh Jose Ramirez.


Sesuai musim
Jose memang jelas terlihat seperti manager sebuah toko ice cream. Laki-laki ramah berusia 40 tahunan itu ketika ditemui mengenakan kaos berwarna putih dan ungu, dan kumis hitam. "Oliveira lelah bekerja untuk perusahaan ice cream besar," kata Jose, "dan memutuskan dia bisa membuat rasa ice cream yang menarik."

Percobaan pertama adalah Alpukat. "Untuk mendapatkan rasa yang tepat membutuhkan kerja keras, karena alpukat sangat kaya rasa," kata Jose. "Oliveira membuang sekitar 50 kg es krim untuk percobaan agar mendapatkan rasa yang sempurna."

Coromoto menjual sekitar 60 rasa setiap harinya, tetapi mengubah rasa ice cream sesuai dengan musim. Di samping rasa ice cream standar seperti coklat dan rum serta kismis , banyak pilihan rasa buah yang eksotik, seperti jambu, pepaya, mangga dan sejenis markisa.

Beberapa rasa lain yang termasuk dalam 860 jenis rasa ice cream yaitu: telur, makaroni keju dan sarden, merupakan contoh rasa ice cream yang aneh. Dan juga terdapat banyak nama rasa yang aneh seperti British Airways, Andean Kisses dan I'm Sorry, Darling. Salah satu dari rasa itu, diberi nama Viagra Hope, berwarna biru terang seperti pil Viagra.

Saya harus bertanya apa bahannya, dan bahan alami untuk membuat ice cream itu : Madu dan semuanya alami : madu dan serbuk bunga. "Orang yang berbeda menyukai sesuatu yang berbeda pula," kata manajer toko.

"Secara pribadi saya menyukai rasa buah tetapi banyak pembeli yang memilih rasa yang mengandung alkohol seperti Cointreau, cognac atau vodka-dan-nanas. Tentu saja, sebagai orang venezuela banyak sekali yang ditambah rum."

Ice cream daging
"Rasa ice cream apa yang spesial bagi toko itu?" tanya saya kepada Jose. Sambil tertawa, Jose mengatakan "pabellon criollo"- makanan tradisional Venezuela yang dibuat dari daging, nasi, pisang raja, keju dan kacang hitam, yang ditiru oleh Coromoto untuk rasa ice cream.

Jose mengambilkan satu sendok ice cream dari tiap rasa- dan rasanya benar-benar seperti ice cream daging yang dijual di Coromoto.

Sumber : krisman - republika.co.id

Lihat juga:
Sour Sally
Hanamasa

Kamis, 25 November 2010

Ice cream Oen

Ice cream - Menyebut tempat wisata kuliner Kota Semarang, pastilah Toko Oen yang berada di jalan Pemuda menjadi restoran paling awal disebutkan. Toko yang sudah bertahan tiga generasi itu, dengan khas menyajikan menu-menu andalannya yang bahan maupun rasa terjaga secara turun temurun dan diyakini rasanya tidak pernah berubah dari dulu.

Toko Oen Semarang berdiri sejak tahun 1933, saat ini pemiliknya Yenni Kalalo merupakan generasi ketiga dari toko tersebut. Konsep restoran satu ini pun khas, dengan bangunan kunonya. Kalaupun ada penyegaran pada interiornya saja.

Toko Oen bagaikan ikon Semarang, setiap wisatawan khususnya dari Belanda yang berkunjung ke Semarang selalu mampir sejenak ke toko ini.

Saat ini Toko Oen bukan lagi identik dengan orang tua, saat kami datang dan ingin menikmati makanan di restoran tersebut ada beberapa anak muda datang di restoran yang didirikan oleh Liem Gien Nio, istri dari Oen Tjoen Hok itu.

Kebanyakan anak muda ini datang menikmati berbagai Ice cream yang ada di Toko Oen, menurut Antok Liem pengurus Toko Oen es krim yang paling banyak digemari Ice cream Oen Simphony dan Tutty Fruity.

Kedua Ice cream ini disajikan dengan bentuk yang sangat unik, untuk Oen Simphony ada permainan warna dalam penyajiannya dari Ice cream rasa coklat yang ditaruh paling bawah, ditingkat selanjutnya ada Ice cream rasa vanila, serta tidak ketinggalan roti lidah kucing.

Yang lebih menarik lagi ternyata resep pembuatan Ice cream ini sama dengan saat Toko Oen berdiri, Antok mengungkapkan resep yang dibuat sejak generasi pertama itu sengaja dipertahankan untuk menjaga rasa Ice cream tersebut.

"Dulu pernah diuji coba untuk beberapa bahan pembuat Ice cream dikurangi, ternyata rasa yang dihasilkan sangat berbeda. Sehingga sampai saat ini oleh generasi penerus Toko Oen tetap menggunakan resep Ice cream yang lama tanpa mengurangi sedikitpun komposisi bahan pembuatnya," ungkap Antok.

Resep Ice cream yang telah bertahan puluhan tahun itu ternyata memang sangat nikmat, Ice cream nya lumer dan lembut dimulut. Untuk rasa dari eIce cream itu sendiri sangatlah nikmat, tentunya Ice cream Oen Simphony seharga Rp 17.500 itu tidaklah mahal dan sepadan dengan rasa Ice cream itu sendiri.

Antok menambahkan menikmati Ice cream di Toko Oen sangatlah nikmat kalau diselingi nyemil beberapa roti khas buatan TOKO Oen seperti kaastengel (kue keju kering) dan kattetonge (kue lidah kucing). (Wisanggeni/CN13)

Sumber : suaramerdeka.com

Lihat juga:
Sushi
Hanamasa

Rabu, 24 November 2010

Ice cream yang Semakin Beragam

Setahun belakangan ini, memilih Ice cream terasa lebih membingungkan. Bingung karena kian beragamnya rasa yang ditawarkan. Belum lagi segala 'aksesori' tambahan yang bisa dicampurkan di dalamnya.

Perkembangan kuliner Ice cream ke bentuk yang kian 'rumit' ini paling mudah dilihat di pusat belanja. Restoran dan usaha Ice cream rumahan pun ikut berimprovisasi.

Jika sudah begini, tidak ada jalan lain mengetahui kehebatan perkembangan kuliner Ice cream selain jajal langsung. Selain itu, penampilan Ice cream yang kian 'rumit' menantang indera pengecap.

Salah satu yang menarik dicoba ialah cold stone creamery. Ice cream asal Arizona, AS, ini ada di beberapa pusat belanja wilayah Jakarta Selatan.

Dari gambar di gerai sudah bisa dilihat es krimnya masuk kategori 'rumit' tadi. Es krim itu membumbung dalam cup dari wafle kering bergelombang hingga seperti gunung api meletus.

Namun muntahan batu berganti dengan cokelat, kacang, bahkan ada pisang, crackers, dan bongkahan cake cokelat. Ada 21 macam rasa Ice cream dan 43 campuran (mix-in) lainnya yang disediakan.

Jika belum berani eksplorasi, memilih signature ice cream merupakan cara aman mendapat kreasi yang lezat. Salah satu andalan gerai itu ialah chocolate devotion yakni Ice cream cokelat dicampur butiran cokelat dan brownies. Sensasi di lidah setara kelihatannya. Meski berpori-pori, es krim terasa lembut. Kekentalannya menunjukkan tingginya kadar susu.

Campuran butiran cokelat membuat makanan ini terasa ramai di mulut. Mungkin agak sedikit merepotkan karena beberapa cokelat lengket di gigi. Meski begitu manisnya tetap pas, itu mungkin karena es krim dasar yang tidak terlalu manis.

Es krim gaya campur ini juga sudah masuk buffe hotel. Hotel Shangri-La salah satunya. Meski tidak seberagam di gerai, cokelat dalam bentuk biskuit, batangan, silinder, atau stroberi juga tersedia. "Karena intinya adalah berkreasi sesukamu. Itu yang buat orang suka es krim ini. Meskipun tidak enak, tetap suka karena kreasi sendiri," kata Executive Pastry Chef Shangri-La, Guillaume Bonnety.

Pria asal Prancis itu menilai es krim vanila menjadi dasar terbaik untuk pencampuran. "Karena tidak terlalu manis," kata Bonnety yang menyebut gaya es krim itu sebagai tepanyaki, mengacu pada meja tempat pencampuran es krim.

Meja ini pula yang jadi atraksi tambahan es krim ini. Di atas meja granit berpendingin yang mirip dengan meja pengolahan tepanyaki itu, es krim dicampurkan, dicacah, hingga dimampatkan lagi. Meski begitu, es krim tidak mencair.

Es krim Italia- gelato (jamak-gelati) juga makin banyak ditemui di Indonesia. Es krim ini mengandung buah-buahan dan kadar susunya rendah lemak.

Dengan begitu, gelati terasa lebih ringan daripada es krim biasa. Alessandro Santi, chef Italia di Shangri-La, mengatakan gelati berfungsi mencuci rasa makanan sebelumnya dan memberikan rasa segar setelahnya.

Sumber :Dok.mi/OL-5 - Bintang Krisanti - Media Indonesia

Lihat juga:
Soto
Wine

Senin, 22 November 2010

Donny Pramono, si penemu Sour Sally

Usianya baru menginjak 27 tahun, tetapi usahanya bisa berekspansi dengan cepat. Dalam waktu satu setengah tahun, usaha yogurtnya berlabel Sour Sally sudah hadir di empat kota besar dengan puluhan gerai. Donny Pramono juga berniat menularkan gaya hidup sehat bersama yogurtnya itu di negeri tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

"Awalnya karena saya tertarik dengan yogurt sewaktu masih kuliah di Amerika, itu sudah jadi hal biasa. Dari situ saya lihat peluang, di Indonesia belum ada," ujar Donny saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu. Jebolan akuntansi dan marketing itu mengaku sewaktu di AS dirinya sangat menyukai/rozen yogurt saat hang out bersama teman-temannya. Suatu kali, saat sang ibu berada di sana, dia juga menyuguhi yogurt. Dari sana sudah tercetus ide untuk menularkan kesukaan makan yogurt di Indonesia.

Mimpi menjadi pengusaha, mengikuti jejak ayahnya, membuat Donny mulai membangun ide kreatif. Memang tidak semudah yang dia bayangkan, dan untuk mewujudkan mimpinya itu butuh kerja keras. "Banyak yang sangsi kalau yogurt ini bisa menjadi makanan yang digemari di Indonesia. Tetapi saya tetap yakin, kalau suatu saat tidak hanya menjadi tren, juga sebagai gaya hidup," tutur Donny optimistis.

Pilihannya untuk bergerak di pasar yang dia buat sendiri bisa dibilang berhasil. Nama Sour Sally serta konsep dekorasi yang mere-maja menjadi favorit tongkrongan anak muda saat ini. Setidaknya itu terbukti dengan beberapa gerai yang menyebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Untuk kalangan menengah ke bawah, Donny juga membuat booth khusus.

Ditemui usai merilis produk terbarunya, Donny tampak begitu aktif dan agresif. Dirinya juga begitu lancar mengungkap sejumlah gagasan baru yang selalu menjadi inovasi, yang di matanya bakal menjadi lahan baru bersama Sour Sally.

Sumber : ral/L-3 - bataviase.co.id

Lihat juga :
Ice cream
Hanamasa

Minggu, 21 November 2010

Macam Ice cream di Bandung

Meskipun sore dan malam Bandung kerap diguyur hujan, matahari begitu semangat menyinari kota Bandung pada pagi dan siang harinya. Panas, terik, kering dan gerah. Begitu mendengar kata-kata tersebut pasti pikiran kita langsung tertuju kepada sesuatu yang dingin, segar dan meredakan dahaga. Ice cream! Satu nama yang akan terbersit dan pas kiranya memuaskan selera.

Sebagai surga kuliner, Bandung juga memiliki tempat-tempat yang menjual es krim yang jempolan dan patut dicicipi. Mari kita intip sedikit ulasan tentang beberapa tempat yang menjual Ice cream di bawah ini.

1. Ice cream tempo dulu
Nostalgia, klasik dan bernuansa “jadul” alias jaman dulu. Hal-hal ini menjadi daya tarik dari kedai-kedai Ice cream ini. Kebanyakan orang datang karena sensasi nostalgia seakan-akan menjadi mesin waktu yang membawa kita berkelana ke masa lalu. Rasa Ice cream - nya pun klasik, dibuat dari cita rasa dan resep asli nenek moyang daratan Eropa yang sudah turun temurun, menjadikan tempat-tempat ini terkenal. Kunjungi PT. Rasa di Jalan Tamblong, Sumber Hidangan serta Braga Permai di Jalan Braga, Cafe Milan yang terletak di Jalan Pelajar Pejuang, dan I Scream For Ice Cream di Jl. Hariangbanga (dekat Jl. Taman Sari). Ajak pula papa-mama dan opa-oma untuk bereuni ke masa kejayaan dahulu di sini. Bergaya vintage pun sah-sah saja jadi tambahan atribut berwisata kuliner Ice cream jadul ini.

2. Ice cream terobosan baru
Berbeda dengan tempat eskrim sebelumnya, Ice cream yang dihidangkan merupakan inovasi dengan ide-ide kreatif yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Salah satu tempat yang menyajikan Ice cream aneh dan unik yang hanya dapat ditemukan di Kota Kembang ini adalah Sub7ero Frozen, yang terletak di Jl. Saturnus Tengah, komplek Margahayu Permai Bandung. Pilihan rasa tak biasa, seperti keju cheddar yang asin dan lada hitam yang pedas, menjadi andalan usaha Ice cream yang sukses menyebar dari mulut ke mulut ini. Satu kreasi unik lain adalah Ice cream goreng. Kedengarannya aneh karena namanya begitu kontradiktif. Namun, penganan ini sebenarnya adalah Ice cream yang penyajiannya dijepit di antara roti goreng. Renyah sekaligus menyegarkan, ditambah taburan kacang dan saus coklat yang membuat rasanya makin nendang. Kunjungi Cafe Tomat di Jl. Ir. H. Djuanda dekat Terminal Dago untuk mengulik rasa istimewa Ice cream goreng ini.

3. Ice cream tradisional
Ice cream khas Indonesia, dan lebih tepatnya khas Bandung. Salah satu contoh es krim tradisional ini adalah es lilin (atau ada juga yang menyebutnya es goyang karena pembuatannya digoyang di dalam gerobak). Es Lilin yang populer dapat dibeli di Jl. Cimandiri dan Jl. Lengkong Besar. Rasa tak kalah lezat dengan es krim modern, beserta harga murah meriah dan kenangan yang melekat erat akan mendorong penggemarnya untuk memburu ke setiap sudut kota Bandung.

Sumber : bandungreview.com

Lihat juga:
Sour Sally
Burger King

Senin, 15 November 2010

Ice cream dan susu memperngaruhi kesuburan?

Di balik kelezatan Ice cream ada sebuah dampak buruk yang mungkin belum banyak orang tahu, yakni mengurangi kesuburan. Ah, masa sih? Meski agak sulit dipercaya, namun sebuah penelitian yang dibuat oleh peneliti dari Nurses Health Study Harvard School of Public Health, AS, ini menyebutkan bahwa terlalu banyak Ice cream dan produk makanan lain yang mengandung susu bisa meningkatkan risiko infertil.

Menurut para peneliti tersebut, perempuan yang mengonsumsi dua atau lebih makanan yang mengandung susu setiap hari, cenderung sulit hamil karena tidak adanya proses ovulasi. Sementara itu, mereka yang mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung susu sekali tiap hari, hanya 27 persen yang mengalami masalah ini. Hasil penelitian ini dilaporkan dalam jurnal European Human Reproduction minggu ini.

Namun para peneliti juga mengingatkan agar hasil riset ini jangan dipercaya seratus persen karena riset ini hanya didasarkan pada wawancara dengan responden perempuan, bukan riset ilmiah yang secara khusus meneliti Ice cream. “Inti dari publikasi hasil riset ini adalah agar perempuan tidak berlebihan mengkonsumsi Ice cream setiap harinya,” kata ketua peneliti, Dr Jorge Chavarro dari Harvard.

Hasil penelitian ini juga dipertanyakan oleh kalangan para peneliti sendiri. Menurut mereka, para periset itu tidak berhasil menemukan kaitan antara infertiliti dan produk olahan susu secara umum. “Berat badan yang terlalu ekstrem, baik itu terlalu kurus atau terlalu gemuk, yang akan meningkatkan risiko sulit hamil,” kata Dr.William Gibbons, presiden Society for Assisted Reproductive Technology. Menurutnya, makan berlebihan memang tak baik, tapi diet terlalu ketat juga sama buruknya untuk proses reproduksi. (indonesiaindonesia - doktersehat.com)

Lihat juga :
Sate
Sushi

Minggu, 14 November 2010

Chardonnay, most popular white Wine

Chardonnay is the world's most popular White Wine grape, with over 300,000 acres planted, 100,000 in California alone. It’s homeland is the Burgundy region of France, where it produces sublime, complex table Wines (in Champagne and elsewhere it provides the base for many of the world’s best sparkling wines), but it also flourishes in California, Australia, New Zealand, Chile, Argentina and South Africa.

Chardonnay is a good-yielding variety that buds early in the season and also ripens relatively early, with its thin skin making it susceptible to rot from early rains. The best chardonnays come from cool climates like Burgundy or California’s Carneros District, but the variety also adapts well to warmer regions like Australia. Chardonnay ripens easily and produces medium-to-full-bodied wines with rich apple, citrus, and tropical fruit aromas and flavors. Although it can be vinified as a crisp, fruity quaffing wine, the best, most complex chardonnays, as in Burgundy, are fermented in small oak barrels and put through a secondary, malolactic fermentation, which imparts toasty, buttery characteristics to both the wine’s aroma and flavor.

Chardonnay is not an especially versatile food Wine and is best paired with simply prepared seafood and poultry dishes. (drinkwine)

See also :
Ice cream
Soto

Rabu, 10 November 2010

Ice cream Kue lezat

Ice cream adalah sebuah makanan beku biasanya terbuat dari produk susu, seperti susu dan cream, dan sering dikombinasikan dengan buah-buahan atau bahan lain dan rasa. Kebanyakan varietas mengandung gula, meskipun beberapa yang dibuat dengan pemanis lainnya. Dalam beberapa kasus, perasa buatan dan pewarna digunakan selain (atau penggantian) bahan-bahan alami. Campuran ini diaduk perlahan-lahan sambil pendinginan untuk mencegah kristal Ice besar dari pembentukan, hasilnya adalah Ice cream bertekstur mulus.

Arti dari istilah Ice cream bervariasi dari satu negara ke negara lain. Istilah seperti custard beku, yogurt beku, sorbet, gelato dan lain-lain digunakan untuk membedakan varietas yang berbeda dan gaya. Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, istilah Ice cream hanya berlaku untuk varietas tertentu, dan pemerintah mereka mengatur penggunaan komersial semua istilah ini berdasarkan jumlah bahan. Di lain, seperti Italia dan Argentina, satu kata yang digunakan untuk semua varian. Alternatif yang terbuat dari susu kedelai, susu beras, dan susu kambing yang tersedia bagi mereka yang tidak toleran laktosa atau alergi terhadap protein susu, atau dalam kasus kedelai dan susu beras, bagi mereka yang ingin menghindari produk hewani.

Ice cream kue Ice cream baik dalam bentuk kue atau Ice cream dan kue berlapis bersama-sama untuk membuat bentuk tunggal. Ide kue Ice cream berasal dari makanan penutup yang terdiri dari krim dan kue kue atau hal-hal sepele yang disebut, yang pertama kali muncul di Renaissance. Ice cream kue dapat digunakan untuk kue ulang tahun atau, seperti yang baru-baru ini menjadi en populer di kalangan selebriti seperti Victoria Beckham dan Britney Spears, di pesta pernikahan.

Victoria membuat makanan penutup yang disebut bombes, yang terdiri dari Ice cream dan buah dalam cetakan mewah. Kadang-kadang makanan penutup berjajar dengan kue atau biskuit. resep Ice cream kue dating ke 1870 juga telah ditemukan.

Hari ini, kue Ice cream dibuat di toko-toko Ice cream banyak dan dalam varietas yang berbeda, termasuk pie atap seng. Mereka datang dalam berbagai rasa dan gaya. Ice cream kue terutama dibuat oleh layering dua jenis Ice cream keras, dengan lembut melayani bertindak sebagai "icing". (En.wikipedia)


Lihat juga:
Wine
Sate

Senin, 08 November 2010

Ice cream di Plaza Semanggi

Gerai Ice cream Wall's Swirl's ini kayaknya udah mejeng (hayah mejeng! lol) di Plaza Semanggi sejak Plaza itu dibuka. Tapi seumur-umur saya belum pernah nyoba Ice creamnya itu.

Nah beberapa hari lalu, pas jalan-jalan di Plangi, setelah makan, bosan juga ngemil frozen yoghurt. Sekali-kali mencari pencuci mulut yang klasik, Ice cream, kayaknya enak. Syukur-syukur nanti reviewnya jadi editor's choice di OpenRice trus dapet voucher makan hehehe..

Aaaanyway. Ini kayaknya lini usaha sampingan Wall's-nya Unilever. Di gerai Ice cream ini ada dua rasa dasar: vanilla dan strawberry. Terus ada beragam pilihan yang nantinya bakal di-swirl dengan Ice cream dasar itu (Ice creamnya bisa dicampur juga). Mirip McFlurry di McD, tapi dengan pilihan isi (bukan topping ya, kan nggak ditaruh di atas Ice creamnya smile ) yang lebih banyaaaaak.

Kalau bingung milih sendiri, coba swirls yang udah dirancang sama Wall's aja, ada 4 macem. Saya pilih Funky Fruit, Ice cream strawberry + vanilla + kiwi + strawberry + cokelat putih. Ukuran yang paling kecil (Rp 20 ribu) ternyata lumayan banyak juga, jadi kalau yang medium dan besar sepertinya lebih cocok dimakan ramai-ramai. Dan rasanya ternyata mantap juga.... wenaaaak lol

Untuk yang milih sendiri itu harganya sedikit lebih mahal... sayang catetannya ilang, hiks. mad

Oh ya gerai ini juga nyediain Ice cream cone, sundae, dan milkshakes. Lain kali dicoba deh....

Sekitar 15 orang bisa muat di 3 set meja+kursi plus satu set sofa+meja. (Bungtje - id.openrice.com)


Lihat juga :
Sushi
Steak

Minggu, 07 November 2010

Sushi dengan harga bersahabat

ANDA mencari restoran Jepang dengan menu Sushi dan atmosfer berjiwa muda di daerah elite yang menyajikan hidangan lezat dan harga bersahabat? Tak lain dan tak bukan, Takarajima satu-satunya yang mesti Anda sambangi yang menyajikan makanan Sushi.

Satu lagi restoran Jepang yang bisa Anda jadikan pilihan saat bersantap Sushi bersama sahabat ataupun keluarga. Namanya Takarajima. Memang masih terdengar asing di telinga karena restoran ini baru beroperasi sejak 1 April 2010. Berlokasi di lantai 2 Plaza Adorama, Kemang, Jakarta Selatan, yang populer sebagai daerah elite dan tempat nongkrong anak gaul, Takarajima memang menyasar konsumen berusia muda.

Dari konsep desain ruangannya saja, Takarajima terkesan lebih ngepopdan dinamis, layaknya kafe-kafe kasual yang jauh dari kesan konservatif sama sekali. Didominasi nuansa cokelat dan hitam, restoran ini menggunakan bangku-bangku kayu, ornamen pohon sakura artifisial, lampion berbentuk segi empat serta hiasan dinding bergambar orang Jepang berkimono.

Anda dipastikan berasa nyaman dan betah saat berada di sini. ”Konsep kami memang membuat restoran yang cozy dan nyaman bagi para anak muda. Makanya, kami sediakan juga sofa-sofa panjang untuk bersantai. Jadi, ke sini bukan hanya makan Sushi, tetapi juga enjoy untuk gaul dan bersosialisasi,” kata Agnes Ekaristiany, pemilik Takarajima.

Apalagi, menurut Agnes,harga makanan yang ditawarkan di restorannya relatif terjangkau dan tidak ”mencekik” kantong mengingat pangsa pasar kaum muda sebagai target pengunjungnya. ”Harganya sudah pasti terjangkau. Meski lebih murah, kualitas masakan Sushi dan pelayanan kami tidak kalah dibanding restoran Jepang lain yang sudah punya nama,” ujarnya.

Agnes mengutarakan, segmen anak muda dipilih mengingat mereka terbukti lebih loyal dibandingkan orang dewasa. Apalagi dalam hal memilih tempat bersantai atau menikmati makanan favorit. ”Kalau mereka sudah suka satu tempat, mereka akan balik lagi. Dan, bahkan mengajak teman-temannya yang lain untuk ikut datang,” tutur Agnes.

Takarajima berarti pulau harta karun. Hal itu merujuk pada menu yang ditawarkan di sini yang tidak hanya Sushi, tetapi sangat variatif, mulai otoshi (appetizer), sashimi, noodle, alacarte, bento hingga menu set. Untuk Sushi tersedia jenis nigiri (hand-fromed sushi), maki (rolled sushi), dan gunkan (washiproll). Menurut Agnes, pihaknya berupaya menyajikan menu khusus yang berbeda dan tidak ada di tempat lain.

”Kami memang menggabungkan menu yang sudah ada di pasar dengan tambahan racikan bahan baku, bumbu, dan proses pemasakan khusus sehingga menjadi menu ciri khas Takarajima yang unik dan spesial,” sebutnya. Di jajaran otoshi atau makanan pembuka misalnya, tersedia edamame, salad salmon, atau shitake beef maki nan gurih yang bisa Anda pilih. (SINDO//tty - okefood)


Lihat juga :
Ice cream
Steak

Jumat, 05 November 2010

Vanilla Ice cream

Rasa yang paling populer Ice cream Vanilla
Vanilla planifolia berasal dari tanaman vanili - anggota keluarga anggrek - tumbuh terutama di Madagaskar tetapi juga Meksiko, bagian Amerika Selatan, Tahiti dan pulau-pulau lepas E. Afrika. Ekstrak vanili yang dihasilkan dari tanaman di masing-masing daerah memiliki karakteristik sendiri yang sangat berbeda.
sirup coklat pada creamThe Vanilla Ice paling populer topping es krim sirup cokelat.

Untuk gagasan lain di topping dan sirup melihat Ice cream Bagian topping
Ice cream sebagai sebuah industri memiliki nilai global diperkirakan sebesar 7,5 miliar (USD 11 milyar).

top 5 dunia konsumen es krim dalam rangka adalah: Amerika Serikat, Selandia Baru, Denmark, Australia, Belgia / Luxemburg. Di Amerika Serikat, Juli secara resmi diakui sebagai 'National Ice Cream Bulan'; ditunjuk oleh Presiden Reagan pada tahun 1984, ide itu untuk orang-orang untuk merayakan menyenangkan dalam Ice cream serta mengakui nilai bergizi nya.

Di Inggris, ada lebih dari 1.000 perusahaan Ice cream dengan konsumsi per tahun diperkirakan mencapai 8 liter per orang. Extra fakta menarik - Ice cream konsumsi di Amerika Serikat adalah sekitar 21 liter per orang per tahun.
Amerika suka Ice cream sebanyak sebelumnya. Pada tahun 2007 Amerika mengeluarkan lebih dari $ 12000000000 pada Ice cream, yogurt beku dan produk sejenis dan tidak kurang dari 91% orang dewasa dan 98 persen anak-anak makan Ice cream pada tahun itu.
Menjilati mangkuk bersih setelah makan Ice cream diakui oleh kira-kira 13% laki-laki dan 8% wanita.

Binging pada Ice cream di tengah malam ini rupanya dilakukan oleh 1 dari setiap 5 pemakan Ice cream! Juga, mereka biasanya di kelompok usia 18-24 tahun dan perusahaan mengklaim bahwa laki-laki melakukan hal ini lebih dari wanita!
Berbagi Ice cream dengan kucing atau anjing peliharaan dilakukan oleh sekitar 5% dari orang.
Ice cream sundae Terbesar - 12ft tinggi dibuat dengan 4667 galon Ice cream - California, USA 1985.

Suhu yang terbaik untuk melayani Ice cream diyakini menjadi 8 derajat F.
Ice cream digambarkan dalam kehidupan beberapa orang yang paling terkenal dalam sejarah termasuk Marco Polo, Kaisar Nero dan Charles I.

Elvis Presley dikatakan telah mencintai Ice cream - tampaknya favorit nya adalah milkshake coklat dan Ice cream peach.
Banyak lagu lihat Ice cream di lirik mereka - misalnya. 'Cinta Anda lebih baik daripada Ice cream' (Sarah McLachlan)
Sekitar 9% dari susu yang dihasilkan oleh petani susu di Amerika Serikat masuk ke dalam memproduksi Ice cream (Ice cream-recipe).

Lihat juga:
Sushi

Sate Klopo

Berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur, belum lengkap rasanya jika tidak mencicipi aneka kuliner khas Kota Pahlawan itu. Pengunjung bisa mendapati beragam jenis jajanan tersebut di sudutsudut kota. Salah satunya adalah Sate klopo ondomohen Ibu Asih.

Sekilas, hidangan itu tidak berbeda dengan sate pada umumnya yang berbahan dasar daging kambing atau ayam dan dimasak dengan cara dibakar di atas arang panas. Namun, ada yang unik dari sate klopo ondomohen tersebut. Sate berbahan dasar daging sapi itu dibalur parutan kelapa.

Itulah sebabnya hidangan itu disebut dengan sate klopo (kelapa). Penyajian hidangan semakin menarik dengan tambahan nasi yang ditaburi poya, yaitu sejenis serundeng atau parutan kelapa yang disangrai. Untuk menyantap sate klopo ondomohen, konsumen bisa mampir ke warung makan Ibu Asih di Jalan Walikota Mustajab No 36.

Lokasi warung cukup strategis karena berada di kisaran pusat kota serta di pinggir jalan yang rimbun dengan pepohonan. Sembari menikmati sate klopo, konsumen bisa merasakan sejuknya udara di sekitar warung makan. Ibu Asih, sang pemilik warung makan, mengisahkan awalnya menu sate klopo itu hasil racikan mertuanya, Zaenab, yang berasal dari Madura.

Pada 1940-an, Zaenab berkeliling di seputar kawasan Genteng Kali hingga Kali Asin untuk menjajakan sate klopo yang digendongnya. “Baru pada 1945, beliau berjualan menetap di tepi Jalan Walikota Mustajab, di depan Gang Ondomohen, selama 42 tahun,” ujar Asih yang merupakan generasi kedua penerus bisnis kuliner laris itu.

Setelah sang mertua “pensiun” dari bisnis kuliner, Asih melanjutkan usaha tersebut pada 1998. Lambat laun pelanggan warung sate Asih terus bertambah, dan hidangan satenya laris manis diserbu konsumen. Keuntungan dari berjualan sate itu, kata Asih, ditabung sedikit demi sedikit untuk membuka warung makan yang lebih permanen.

Pada Mei 2010, Asih berhasil mendapatkan tempat seluas 50 meter persegi yang dia beli dengan harga 1 miliar rupiah. Meski terkesan sederhana, depot Ibu Asih yang buka dari pukul 6.30 WIB hingga 23.00 WIB itu mampu menyajikan suasana yang nyaman bagi pengunjung.

Apalagi dengan dilengkapi sebuah televisi LCD berukuran sedang yang ditempelkan pada dinding depot, pengunjung semakin merasa terhibur. Suasana tempat makan memang kerap memengaruhi selera ketika menyantap makanan. Makanan yang lezat plus suasana tempat makan yang asyik tentunya akan membuat pengunjung benar-benar merasa terpuaskan.

Kedua hal itu, makanan yang nikmat serta tempat makan yang nyaman, tampaknya bisa didapati di depot Ibu Asih. Coba saja sate kelapanya yang renyah ditambah dengan bumbu spesial yang benar-benar menggoyang lidah. Menurut Asih, bumbu sate yang diracik dari kacang tanah asli Tuban, Jawa Timur, itu plus bumbu rahasia, menjadikan sate kloponya terasa spesial.

“Kacang Tuban dipilih karena rasanya manis dan gurih,” tutur dia. Rasa bumbu sate klopo memang benar-benar lezat. Karenanya, tidak heran apabila konsumen kerap menggadonya meskipun sate dan nasi telah ludes disantap. Selain sate kelapa yang berbahan daging bagian lulur dalam, para pencinta sate bisa mencoba sate usus, sate sumsum, dan sate otot.

Untuk urusan harga, konsumen tidak perlu khawatir karena cukup terjangkau. Harga 10 tusuk sate hanya 15 ribu rupiah. Jika pengunjung ingin mencicipi sate kelapa tanpa lemak, cukup merogoh kocek 16 ribu rupiah. Sate otot harganya 16 ribu rupiah, sate usus 15 ribu rupiah, dan sate sumsum 17 ribu rupiah.

Bila menikmati sate dengan sepiring nasi, pengunjung tinggal menambah 3 ribu rupiah. Menikmati sate bisa pula dengan tambahan sebungkus lontong yang dihargai 2 ribu rupiah. Berbicara rasa sate, hmmm… benar-benar mantap. Satu tusuk sate kelapa yang terdiri dari dua potong daging berukuran setengah ibu jari orang dewasa dan sepotong gajih (lemak) yang dibakar dengan tingkat kematangan pas terasa empuk, nyaris selunak daging kornet. (koran Jakarta)

Lihat juga :
Ice cream
Soto

Rabu, 03 November 2010

Nostalgia Surabaya di Zangrandi

Bila di Jakarta, Anda dapat mencoba Ice cream Ragusa, maka pada saat Anda berada di Surabaya, suasana yang hampir sama akan Anda temui di es krim Zangrandi. Baik Ragusa maupun Zangrandi Ice Cream merupakan restoran Ice cream yang didirikan oleh orang Italia. Zangrandi didirikan oleh Renato Zangrandi yang berasal dari Italia pada tahun 1930. Ice cream ini populer di kota Pahlawan sejak jaman penjajahan Belanda dan menjadi favorit banyak kalangan sejak masa itu.

Bangunan dari tempat ini masih merupakan bangunan dengan arsitektur jaman Belanda dan menjadi salah satu cagar budaya di Surabaya. Oleh karena itu, bentuk bangunannya masih dipertahankan seperti saat pertama kali dibangun. Bangunan Zangrandi memang bernilai historis karena bangunan ini telah ada sejak penjajahan Belanda di Indonesia. Pintu dan jendela serta perabot yang digunakan seperti kursi rotan berwarna merah kuning beserta mejanya membuat suasana tempo dulu semakin terasa.

Untuk menikmati Ice cream, Anda dapat mencoba untuk duduk di dalam ruangan dengan kapasitas yang tidak terlalu banyak. Tetapi, pada halaman bangunan memiliki kapasitas cukup banyak untuk pengunjungnya. Menikmati ice cream di bagian halaman, Anda akan merasakan hembusan angin yang bergerak leluasa dan melihat lalu lalang kendaraan. Anda dapat melihat lalu lalang kendaraan karena Zhangrandi terletak di pinggir jalan utama. Efek negatifnya, debu, asap kendaraan serta sinar matahari dapat mengganggu kenyamanan. Bila malam tiba, Anda memandang lampu kota sambil menikmat ice cream, menciptakan suasana yang romantis.

Karena kepopulerannya, ice cream Zangrandi juga mempunyai beberapa cabang di Surabaya, yaitu di Galaxy Mall, Tunjungan Plaza, Plaza Surabaya, Mall Atum, Pasar Atom, dan Bonnet Supermarket. Ini memudahkan Anda yang ingin mencoba ice cream ini. Anda dapat memilih tempat terdekat walaupun suasana akan lebih mengesankan bila Anda menikmati di tempat asalnya.

Merasakan suasana tempo dulu atau bernostalgia di kota Pahlawan sambil mencoba ice cream tua Zangrandi yang nikmat dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan saat berada di kota Surabaya. (kumpulan.info)


Lihat juga :
Sour Sally
Hanamasa

Selasa, 02 November 2010

Ice cream at America

Ice cream arrived in America during the 1700's. George Washington himself brought pewter pot freezers to the United States -useful souvenirs of a trip to France. Thomas Jefferson, the great gourmet president had an icehouse that stored vast quantities of ice, as well as enough servants to laboriously turn and turn and turn the ice canisters used for the ice cream. He didn't have enough vanilla for the taste he preferred but ordered them later from France. With a local river supplying him with ice, he was able to have ice cream all year long.

It was two freed slaves working for Dolly Madison, whose culinary interests are well known,who continued the elite use of ice cream. Sallie Shadd, who ran a catering business, used strawberries from the garden to create a strawberry ice cream. But it was a chef in the White House, Augustus Jackson, who shaped the ice cream into elegant molds that were served on a silver tray. Ice cream was an elite dessert, available to the wealthy.

The industrial age made ice cream available everywhere to everyone. Making ice was a business of its own, one that provided ice for ice boxes, that primitive refrigerator. It was the air inject freezer, however which brought ice cream into the world of commerce. This freezer is able to inject as much as 60% air into the mixture of ice cream. Aptly, it was in Philadelphia where a woman, Nancy Johnson, who came up with a design for a 'machine' with a crank that produced a smooth, creamy ice cream. This was a hand cranked machine, however, and a tedious job for the lover of ice cream, but it did make it possible for the average person to enjoy this cool dessert.

Once established, there was no stopping the rage for ice cream. The eskimo Pie appeared in 1921 and the Good Humor followed rapidly in 1923. In that same year, ann ingenious gent named, Hood, invented a tub-shaped paper cup for serving ice cream. This revolutionary cup was first presented at the National Ice Cream Convention in Cleveland, Ohio. It ultimately found the name Dixie Cup and is still sold, now coated with wax and accompanied by a small plastic spoon. Thee was no rest for innovative ice cream makers and soon that lovely sherbet on a stick appeared, that which is called a Popsicle. This was followed by the invention of a machine that could make soft ice cream to be dispensed in a swirl right on the spot. This became Carvel.

With such enthusiasm and such ingenuity being applied to ice cream it was inevitable that the commercial enterprises would want to lure customers with the promise of variety. At a soda fountain in Boston, an entrepreneur named Howard Johnson promised "28 Flavors" to his customers and an empire was born. Not to be outdone, two gentlemen, one Mr. Basking, the other Mr. Robbins went beyond Johnson and promised 31 flavors.(inmamaskitchen)


See also :
Dim Sum
Sushi

Senin, 01 November 2010

Brown Butter Ice Cream

I'm a bit Ice cream crazy right now. Not that I really needed to point out something that's out there for the world to see, both here on the blog and on my twitter feed. I blame it all on summer, and on that David Lebovitz. It's his new book, The Perfect Scoop, that's got everything churning, eating and talking ice cream! If you haven't got it yet, I'd get one, immediately. His recipe for Malted Milk Ice Cream -which my friend The Amateur Gourmet Adam loved so much he composed a song about it on his blog- is what's on my dessert menu this weekend.

Ice cream is not, however, my only infatuation of the moment. I've also gone mad about brown butter. For this I blame Jeffrey Steigarten and his brown butter article in Vogue a month or two ago. (It doesn't appear to be online so I couldn't link to it, sorry.) In it, Jeffrey not only sang praises, no, composed odes, to brown butter. He also gave an ingenious cookie recipe from a friend in Thailand, which I'm going to try very soon.

The French name of brown butter, beurre noisette, came from the wonderful hazelnut aroma that develops after the butter has been melted and cooked until golden brown. It adds such an intense aroma and wonderful flavor to pretty much anything. Most of the flavor in brown butter comes from caramelized fat solids, the brown bits floating in the sea of golden butter. Though most refined French recipe calls for straining the brown butter before use, I find that if the brown butter is cooked correctly, that is to say it's not overly burnt, it's actually better to leave the brown solids in it. (Michael Ruhlman did a thorough piece on brown butter a while back, go there if you need more information on this.)

My brown butter ice cream recipe is a result of an experiment. Or perhaps it would be more accurate to call it a quest: one to see how much brown butter I can get away with adding into a pretty classic, basic ice cream base recipe. I want my brown butter ice cream to actually taste like brown butter, not just hinting at it. I also don't want any other flavoring that would interfere with the pure flavor of brown butter, so you won't find gratuitous vanilla or brown sugar or anything of the sort here. It's just ice cream base and brown butter. The amount I ended up with is the ratio of 1:3 butter to other dairy, that is to say, a @#$% load. (Yes, that is a technical term.)

How do I go about blending 8oz of liquid fat into an ice cream base? With a blender. Yes, your regular old blender. It does the work for you with no sweat at all. The result? Smooth, creamy ice cream that is unmistakably brown butter-y. So easy I can say it's almost fool-proof. Try it and you'll see how beautifully it works. This method has been working so well I'm now fantasizing about how to use all kinds of other liquid fat in my ice cream. That olive oil gelato, like the one I love so much at Otto, might just be next.

Brown Butter Ice Cream, Glace au Beurre Noisette

225g/8oz/1cup butter

350ml/12oz/1.5 cup milk

350ml/12oz/1.5 cup cream

110g/1/2 cup sugar

6 yolks

1teaspoon salt

First you make the beurre noisette. Cut butter into cubes and place in a medium pot over medium heat. As the butter cooks it will bubble up quite a bit so make sure you use a big enough pot to prevent a boil-over. Let the butter melt, shake the pan occasionally so there's no hot spots. As the big bubbles in the pot begin to subside, keep a watchful eye over it, as soon as brown specks appear and the liquid butter is golden brown, remove the pot from heat and pour the brown butter into another bowl immediately. Left in the hot pot, the butter will continue to cook and might turn too dark. Frankly this sounds more complicated than it really is. It's really not that hard. If your brown butter turn just a tad too brown, just strain it and don't use the brown bits. If it's perfectly brown, like the picture to the above right, you don't need to strain it, the brown bits are butter solids which add flavor to the brown butter and, eventually, your ice cream.

The you can make your ice cream base. (I do this mostly in a blender. Yes, you read it right, your regular old blender will do just fine.) Rinse out the pot you just made brown butter in and give it a quick wipe, divide the sugar evenly (or evenly-ish) between the pot and the glass bowl of your blender. Pour the milk into the pot over the sugar and place the pot over low heat. Stir to blend and leave the pot over the heat to warm up the milk. Turn your attention back to the blender, add the yolks, and give it a whirl (that's to say turn it on) for a few seconds to blend. Then, as the blender is running, slowly pour the warm brown butter into the yolk and sugar mixture and blend until the liquid butter is fully incorporated into the sugar/yolk mixture. When this is done, turn your attention back to the pot, the milk/sugar mixture should be close to a simmer by now. As soon as it does, turn the blender on again and pour the warm milk into it and process until well-incorporated. Add the salt, give it another whirl to mix.

At this point, if you're somewhat germ-phobic, or if you're not entirely confident of the quality of your eggs, you can pour the whole mixture back into the pot and bring everything to a simmer (or 160F/70C if you want to be all precise about it.) If you do this, make sure you do it over very low heat and keep stirring to prevent the ice cream base from curdling or being overcooked.

If you were me, you'd skip the previous paragraph entirely. What I do next is just pour the cold cream into the custard base in the blender, give it another whirl to mix. Then pour the ice cream base into a bowl, cover and place in the fridge until completely cold before churning, in your ice cream maker, according to the manufacturer's instructions.

Also, if you were me, you'd also sprinkle a big pinch of flaky fleur de sel into your ice cream machine when it's close to done. I love the surprising crunch when I come upon one of those flakes as I devour the ice cream.

The ice cream is great on its own, and amazing served à la mode with a slice of fruit tart or pie. (chezpim)


See also :
Burger King
Sour Sally

Sandwich cokelat pie + Ice cream labu = yummy

Mencari sesuatu yang berbeda untuk menemani musim ini? Bagaimana kalau coba untuk membuat Sandwich Ice cream Labu. Makanan ini bisa dinikmati orang dewasa sampai anak-anak kecil. Makanan ini dibuat dengan 2 bahan utama, yaitu Whoopie Cokelat Pie yang diisi oleh Ice cream labu. Penampilannya menarik, tapi rasanya jauh lebih menarik lagi. Ice cream labu yang dipakai juga harus enak. Sandwich Ice cream Labu ini dapat dibuat dalam waktu yang singkat. Bungkus saja Ice cream labu sandwich tersebut kedalam kertas lilin, lalu menyimpannya dalam freezer sampai beku.

Sandwich Ice cream labu mulai dengan dua putaran, bundar coklat berbentuk Pies Whoopie yang lembut dan lembab dengan tekstur seperti kue yang sempurna untuk membuat sandwich Ice cream. Mereka sering digambarkan sebagai Iblisnya kue dalam bentuk cookie. Warna coklat gelap dan aromanya berasal dari coklat bubuk Belanda yang diproses dan penambahan mentega susu untuk membantu agar teksturnya menjadi basah. Bahan lain dalam kue ini adalah kopi, tapi kopi bisa diganti dengan menggunakan air.


Jika Anda tidak dapat menemukan cokelat Belanda, bisa diganti dengan bubuk cokelat itu adalah kakao untuk menetralisir asam dari kopi. Karena netral dan tidak bereaksi dengan baking soda, maka harus digunakan dalam resep menyerukan baking powder, kecuali ada bahan asam lainnya dalam jumlah yang cukup digunakan. Bubuk cokelat memiliki warna coklat kemerahan, rasa ringan, dan mudah larut dalam cairan. Rasanya yang lembut membuatnya bercampur pas dalam makanan yang dipanggang, misalnya saja seperti kue dimana bumbu halus yang melengkapi bahan lainnya. Droste, Lindt, Valrhona, Poulain dan Pernigotti adalah beberapa merek populer cokelat bubuk.




Lihat juga:
Sushi
Steak

Kamis, 28 Oktober 2010

Komposisi Es Krim

Ice cream memiliki komposisi sebagai berikut:

* Lebih dari 10% lemak susu menurut definisi hukum, dan biasanya antara 10% dan setinggi 16% lemak di beberapa es krim premium
* Padatan% 9 sampai 12 susu-bukan-lemak: komponen ini, juga dikenal sebagai serum solids, mengandung protein (kasein dan whey protein) dan karbohidrat (laktosa) ditemukan dalam susu
* 12 sampai 16% pemanis: biasanya kombinasi dari sukrosa dan pemanis berbasis jagung sirup glukosa
* 0,2-0,5% stabilizer dan emulsifier
* 55% menjadi 64% air yang berasal dari susu atau bahan lain

Persentase ini adalah dengan berat, baik dalam campuran atau dalam es krim beku. Harap diingat, bagaimanapun, bahwa ketika membeku, sekitar satu setengah dari volume es krim adalah udara (overrun, untuk definisi, lihat pengolahan es krim, untuk perhitungan, lihat overrun), sehingga dengan volume es krim, nomor-nomor ini dapat dikurangi sekitar setengah satu, tergantung pada kandungan udara yang sebenarnya. Namun, karena udara tidak berkontribusi berat, biasanya kita berbicara tentang komposisi es krim secara berat, mengingat perbedaan penting ini. Semua rasa es krim, dengan kemungkinan pengecualian cokelat, terbuat dari campuran putih dasar.

Formulasi bisa berasal dari sejumlah titik tolak yang berbeda. Rincian dan formula yang disarankan adalah rinci pada halaman formulasi, tetapi mengubah formulasi menjadi resep tergantung pada bahan yang digunakan untuk memasok komponen, dan kemudian perlu untuk melakukan perhitungan untuk menentukan campuran bahan yang diperlukan berdasarkan formula. susu es krim Es dan cahaya yang sangat mirip dengan komposisi es krim tetapi dalam kasus susu es di Kanada, misalnya, harus berisi antara 3% dan 5% lemak susu menurut definisi hukum.

Sarana untuk memasok komponen yang diinginkan dipilih berdasarkan ketersediaan, biaya, dan kualitas yang diinginkan. Bahan ini sekarang akan diperiksa lebih terinci. (Foodscience)

Lihat juga: dim sum

sate